Chapter 50

15.1K 255 25
                                        

Malam ini, mereka semua berencana akan berkumpul di penthouse Aladric untuk menghilangkan kecanggungan. Keira diperbolehkan pulang dari rumah sakit kemarin, beberapa jam setelah Kanaya.

Aladric dan Keira kini sudah berada di penthouse Aladric, Keira sedang membereskan kamar Aladric yang berantakan sedangkan Aladric duduk di kasur memandangi Keira.

"Sayanggg, nanti ga jadiiii" rengek Aladric manja

"Kenapa baby?"

"Mau berduaa ihhh"

"Udah terlanjur sayang"

"Bilang sekarang aja ga jadii"

"Cuma beberapa jam aja ganteng, biar ga awkward lagi"

"Gamau ihhhh"

"Udah ya, aku lagi beresin baju kamu nih"

"Ihhhh cancel dulu ih" rengek Aladric, Keira hanya diam mencueki Aladric

"Ayangggg ihhh, jangan diemmm"

"Ihhhh ayangggg jawab Ala ihhhh"

"Ayanggggg" Aladric sudah berbaring di kasur, merengek

"Hiks ayaangggg" Aladric yang sudah berkaca-kaca mulai menendang-nendang selimut

"Hiks hiks ayanggggg" Aladric sudah menangis dengan histeris, melempar-lempar bantal dan guling

"HUAAAAAAAAA" Aladric dengan kesal menendang-nendang kasur

"Sini sini nenen" Keira berdiri dan mengambil bantal yang dilantai lalu berbaring di sebelah Aladric

"Hiks hiks" Aladric mendongak dengan wajah yang sudah merah padam dan air mata dimana-mana

"Eungggg" Aladric menarik-narik baju Keira dengan manja

"Bentar ya" Keira kembali berdiri dan mulai memunguti selimut dan bantal guling di lantai

"Aaaaaa ayangggg cepetann hiks"

"Sebentar Aladric" ucap Keira dengan tegas

"Ayanggg jangan galak-galak ihhh"

Keira menghela nafasnya dalam-dalam

"Ayangggg jangan marah hiks hikss"

"Stop rewel Aladric"

"Ayang marah ya? Hiks hiks" Aladric yang kembali menangis mulai mengusap-usap matanya

"Stop nangis Aladric, jangan rewel" ucap Keira tegas

"Aaa ayang maaf hiks, n-nda au berenti"

Keira menghela nafasnya lalu berjalan keluar kamar, meninggalkan Aladric sendirian. Aladric langsung mendongak dengan matanya yang berair, menatap nanar pintu kamar.

Aladric membuka pintu kamar dan mulai berjalan turun ke bawah sambil menangis, ia melihat ke kanan dan kiri mencari keberadaan Keira. Aladric akhirnya melihat Keira di dapur sedang membuka kulkas.

Aladric berjalan mendekati Keira lalu memegang ujung kaos Keira. Aladric sudah menangis dalam diam, ia berusaha menahan isakannya.

"E-era maaf Ala nyusahin" lirih Aladric dengan suara bergetar

Keira langsung membalikkan badannya dan menatap Aladric. Aladric langsung menunduk dan menjauhkan dirinya dari Keira. Aladric mulai menangis dengan pelan, bahunya bergetar dan isakannya bisa terdengar samar samar.

"Cup cup cup" Keira memeluk tubuh Aladric dan mulai mengelus-elus punggungnya. "Jangan nangis, nanti kamu pusing"

"M-maafin Ala, Era" Aladric sudah menangis histeris di pelukan Keira

SUPIR PRIBADI [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang