Chapter 43

13.6K 248 21
                                    

HUAAA HUAAAAA HUAAAAA

Keira yang sedang buang air besar di kamar mandi bisa mendengar tangisan Aladric yang histeris. Keira pun tidak bisa melakukan apa-apa. Ia tidak mengira Aladric akan bangun secepat itu, ini masih jam 6 pagi.

"Bentar sayang" teriak Keira dari kamar mandi

brak brak brak brak

HUAAAAAAAA HUAAAAAAA HUAAAAAA

Suara pintu yang digedor-gedor terdengar oleh Keira diikuti tangisan histeris Aladric. Keira seketika langsung panik, ia masih mules namun Aladric sudah menggedor-gedor dan nangis histeris.

"Bentar ganteng, aku lagi poop ini" ucap Keira dengan lembut

"HUAaaaaaa uka intu hiks hiks HUAAAAAA" Aladric mulai menabrak-nabrakkan badannya ke pintu, mencoba mendobrak pintu

Sepertinya Aladric lupa bahwa kamarnya ini sudah canggih dan ia bisa membuka pintu hanya menggunakan remot. Aladric dengan kesal mulai menghentak-hentakkan kaki di lantai dan terus menggedor-gedor pintu.

"Hiksss Eraaaaa, Ala au asukk hiks hiks" Aladric sudah terduduk di depan pintu kamar mandi menangis

Keira sedikit merasa kasihan karena bayinya ini tidak berhenti menangis. Tiba-tiba, Keira melihat kertas yang masuk dari bolongan bawah pintu kamar mandi. Keira mengambil kertas itu dan ada tulisan di atas kertas.

"ERA, ALA KANGEN :("

Suara tangisan Aladric masih terdengar dari dalam kamar mandi. Keira sebenarnya sangat gemas dengan bayinya satu ini. Kenapa sih bisa ada cowok segemes dia?

"E-eraa" lirih Aladric dengan suara yang bergetar

ceklek

Suara pintu yang terbuka membuat Aladric langsung berdiri. Aladric langsung menangis dan memeluk erat tubuh Keira. Aladric langsung menangis dengan histeris di pelukan Keira. Keira memeluk balik tubuh Aladric dan mulai berjalan ke kasur. Mereka sudah berjalan seperti penguin karena Aladric yang tidak mau lepas.

"Gantengg, udah ya. Jangan nangis sayang, nanti pusing" ucap Keira sambil mengelus pipi basah Aladric

"H-huaaaa hiks hiks A-ala angun api n-nda da E-era. E-era inggalin Ala HUAAAAA" (ala bangun tapi ga ada keira. keira ninggalin ala) ucap Aladric sesegukan

"Maaf ya sayang, tadi perutnya Era mules. Terus Ala kan harus bobo biar cepet sembuh sayang. Coba tadi kamu duduk di lantai nanti masuk angin lagi kamu ganteng"

"E-era unci intuu, E-era n-nda enah unci intu. E-era au auh-auh ari Ala HUAAAAAA" komplain Aladric dengan gemas

"Siapa yang bilang hm? Aku kunci pintu karena tadi waktu aku poop, bi Sarti lagi masukin baju bersih ke lemari"

"Eneran? E-era nda oong an?" tanya Aladric memiringkan kepalanya dengan gemas

"Iya ganteng, udah ya jangan nangis lagi" ucap Keira membersihkan air mata Aladric yang terus mengalir

"A-ala udah n-nda au angis api hiks eluar endiri" ucap Aladric mengusap-usap matanya

"Jangan sayang, nanti matanya sakit" ucap Keira menahan tangan Aladric. "Sini sisi dulu" ucap Keira menarik kepala Aladric

Keira menaruh tissue didepan bola hidung Aladric dan Aladric langsung meniup hidungnya, mengeluarkan ingus dan upil. Hidung dan mata Aladric sudah sangat merah.

"Udah ya gantengg... Sini cek suhu dulu sayang" Keira mengambil termometer dari dalam laci

"Buka celananya ganteng"

SUPIR PRIBADI [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang