Chapter 22

19.8K 305 1
                                    

"Sayang" panggil Aladric dari kamar saat tidak melihat Keira tertidur disebelahnya.

"Aku di dapur sayang" teriak Keira dari dapur

Aladric dan Keira kini sedang berada di salah satu penthouse Aladric. Karena Papa dan Mama merayakan anniversary mereka kemarin, Aladric memilih untuk menginap di penthouse. Takut ga bisa tidur kan ya, dengar suara-suara berdosa.

Aladric berjalan menuruni tangga dengan keadaan dirinya yang telanjang dan mata setengah tertutup.

"Mmmmm" Aladric memeluk Keira yang sedang memotong daging

"Good morning ganteng"

"Mm masih pagi" Aladric bergumam di ceruk leher Keira

"Lepas bentar sayang, mau cuci tangan abis pegang ayam" Aladric melepaskan pelukannya

"Astaga Aladric!" Aladric membuka matanya lebar begitu mendengar Keira membentaknya

"Heungh? Kenapa? Apa?" Aladric melihat ke kanan dan ke kiri dengan bingung

"Kamu kenapa telanjang hah?"

"Kan bobonya tadi gini" ucap Aladric dengan polos

"Ya kamu ngapain keluar kamar telanjang Aladric astaga"

"Gapapa kan disini cuma aku sama kamu"

"Kan ada cctv Aladric"

"Gaada cctv kok disini, kan dijaga ketat sama bodyguard di luar" Aladric berkata dengan polos

"Hhhh terserah kamu lah"

"Heheh cepetan aku laper tau"

"Sana duduk di meja makan, aku masak dulu"

"Morning kiss" Aladric memajukkan badannya mendekati Keira

cup

Keira mengecup cepat bibir Aladric lalu mendorong Aladric agar duduk di meja makan. Aladric mendudukan dirinya di kursi meja makan lalu menatap ke arah Keira yang sekarang sudah mulai memasak.

...

Keira meletakkan piring nasi goreng di meja lalu mendudukan diri di sebalah Aladric. Keira mengambil sendok lalu mulai menyuapi dirinya dan Aladric.

...

Aladric dan Keira sedang berbaring di kasur setelah mandi. Aladric lagi-lagi masih telanjang sedangkan Keira memakai celana dalam dan tank top tipis. Aladric sedang bermain ps sementara Keira sedang mendusel dengan Aladric.

"Ala"

"Hm?"

"Aku pinjem penggaris ya"

"Ambil aja. Buat apa?"

Keira tidak menjawab dan langsung mengambil pengaris yang ada di dalam laci. Keira menyibakkan selimut lalu mulai mengukur penis Aladric dengan pengaris.

"Ih kata kamu 22cm"

"Emang berapa?"

"23cm tau"

"Tambah gede dong haha"

"Ih masa diameternya 4,5cm"

"Kan emang 4,5cm"

"Ih kayaknya vas itu bisa kamu masukin deh"

Keira mengambil vas kosong yang ada di meja lalu mulai memasukkan penis Aladric ke dalam vas.

"Udah penuh itu sayang"

"Ih vasnya terlalu kecil, penis kamu belum masuk semua"

Keira lalu mencoba menarik vas itu dan mengeluarkan penis Aladric namun vas itu menyangkut pada kepala penis Aladric. Keira terus mencoba menarik vas itu agar terlepas namun tetap tidak mau lepas.

SUPIR PRIBADI [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang