Pada sore harinya, Arman dan Jovita resmi pindah rumah, mereka berdua membawa barang bawaan, dua koper besar di tambah beberapa tas yang di bawa oleh Arman, itu semua adalah barang-barang milik Jovita.
Mereka berdua pindah tanpa di antar oleh kedua orang tua Jovita dan adiknya, sudah jelas kalau mereka tidak suka dengan Arman, di sisi lain Arman juga tidak di antar oleh keluarganya, itu karna Arman tidak memberitau kabar pernikahannya, mereka taunya kalau Arman bekerja tapi tidak tau bekerja apa.
Keduanya memiliki masalah masing-masing, jadi biarkan itu semua, karna cerita yang sedang mereka jalani tidak lebih hanya sekedar sandiwara, mereka hanya aktor dan aktris yang sedang melakoni syuting film, dan merekalah yang menjadi pemeran utamanya.
Hanya rekayasa, buat apa sampai di bawa ke kehidupan nyata, itu akan sangat menyakitkan kalau semisal ada hati nanti, akhirnya sudah di pastikan akan seperti apa dan akan berakhir dengan semestinya.
"Ar, lo kuat gak bawa barangnya?" Jovita bertanya saat melihat Arman kesusahan membawa barang-barangnya.
Arman hanya terkekeh pelan. "Kuat kok mbak. Mau sekalian mbaknya di angkat saya masih kuat."
"Hihi, kamu ini becanda mulu kerjaannya."
"Lho! Saya serius kok mbak."
"Mmm, gak usah deh nanti ngerepotin."
"Apa kata mbak saja. Oh ya mbak, nanti saja idzin pulang dulu."
"Lho! Buat apa pulang?"
"Anu... Saya kan belum idzin sama ibu dan adik saya, mereka pasti khawatir, mungkin malam baru balik kesini lagi, lagian saya juga mau bawa beberapa baju saya, masa saya gak punya baju ganti nanti."
"Oh ya sudah. Nitip salam saja buat ibu kamu ya Arman!"
"Iya mbak, nanti saya sampein."
"Hmm. Udah sampai nih, kamu beresin barang-barang saya ya Ar?"
"Iya mbak. Mbak jangan kecapean, nanti dede bayi nya ikut cape juga."
"Hihi, iya-iya."
Lekas setelah itu Arman langsung membawa semua barang-barang Jovita ke dalam kamar yang sudah di tunjuk olehnya tadi, seperti yang tertulis dalam perjanjian, mereka akan memiliki kamar masing-masing.
Jovita berkeliling sebentar, sampai akhirnya ia menuju ke samping tempat dimana kolam renang berada, beruntung baginya rumah ini di lengkapi kolam renang, jadi ia dan teman-temannya bisa berenang tanpa harus kemana dulu.
Ketiganya memang suka berenang, lebih tepatnya mereka suka memakai bikini dan bersikap sexy saja, mereka tidak terlalu berbakat dalam berenang, ya bisa di bilang mereka cuma ingin pamer kemolekan tubuh mereka saja.
Drrttt!
Tiba-tiba ponsel Jovita bergetar panjang, ia lekas mengambil dan langsung melihat nama Meylin tertera di layar ponselnya, Meylin melakukan vidio call kepada Jovita, dan dengan cepat di angkat oleh Jovita.
"Hallo bumil!" sapa Meylin, ada juga Karin yang ikut menyapa di samping Meylin.
"Hai guys!" balas Jovita riang saat melihat gambar Meylin dan juga Karin, kedua sahabatnya.
"Lo jadi pindah sore ini?" tanya Meylin dan juga Karin.
"Jadi. Nih udah di rumah baru gue, lo berdua kapan kesini?"
"Entar aja. Kita mau siap-siap dulu."
"Oh, Jo! Di rumah baru lo ada kolam renang gak?"
"Ada. Nih gue lagi di tepi kolamnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI 100 JUTA ✅ [SELESAI]
Romansa(END) Jovita seorang wanita karir harus menerima kenyataan kalau dirinya tengah mengandung janin dari laki-laki yang tidak ia ketahui, ia berpikir keras untuk mencari jalan keluar sampai salah satu temannya menyarankan untuk mencari suami kontrak. T...