Gosip pun mulai tersebar dengan luas di dalam perusahaan, semua orang di dalam perusahaan ramai-ramai membicarakan prihal kedekatan Arman dan bos mereka, Jesica, semuanya bergosip yang engga-engga karna sedikit bumbu yang di tabur oleh seseorang.
Akibat dari seseorang yang tidak bertanggung jawab, prihal masalah kemarin menjadi besar seperti ini, banyak karyawan yang menuduh kalau Arman melakukan sesuatu kepada Jesica, dari mulai guna-guna sampai hal hina lainnya.
Gosip tersebut tersebar dengan cepat, tidak tau siapa yang memulai lebih dulu, namun dalam satu hari, gosip yang awalnya biasa saja menjadi sangat booming, yang awalnya beberapa mulut yang bergosip, kini semua perusahaan yang ikut-ikutan.
Arman yang baru saja tiba di perusahaan untuk bekerja, tidak tau menau tentang gosip tersebut, namun Arman merasa kalau sedari masuk semua tatapan tertuju padanya.
Namun Arman tidak terlalu memperdulikan itu semua, dirinya terus berjalan dengan santai, bisik-bisik para karyawan lain, tidak di hiraukan oleh Arman sama sekali.
"Eh! Itu kan OB yang keganjenan sama bos kita, gak punya muka banget, tampang pas-pasan juga mimpi dapet bidadari."
"Panjat status kali, dia deketin si bos hanya buat hartanya doang."
"Si bos di guna-guna tuh sama tuh OB, makanya si bos jadi baik sama dia."
"Iya tuh. Padahal selama ini si bos gak pernah deket sama laki-laki mana pun, eh ini tiba-tiba deket sama OB, pasti ada apa-apanya."
"Jangan di biarin. Kita gak boleh biarin OB sok itu ngelunjak."
"Kita hajar aja. Tangan gue gatel."
Dan... Berbagai macam omongan yang menghina, mencaci dan menjelek-jelekan Arman terus bermunculan tanpa henti.
Arman memang tidak terlalu peduli, tapi lama kelamaan di sepanjang jalan, kupingnya mulai merasa panas, Arman tidak tau apa yang terjadi, tapi yang jelas Arman menyadari kalau ini ada hubungannya dengan masalah kemarin.
Bukan cuma karyawan, tapi para OB dan OG juga turut membicarakan Arman, hal itu membuat Arman tidak nyaman karna mereka sama-sama OB, tatapan semuanya menusuk.
Arman harus mencaritau apa yang sebenarnya terjadi, dengan segera Arman mempercepat jalannya, ia langsung masuk ke dalam ruangan khusus untuk OB dan mencari keberadaan Kamal.
Ternyata Kamal juga sedang menunggunya sedari tadi, saat Arman datang, Kamal langsung beranjak mendekat ke arah Arman.
"Akhirnya kamu datang juga," kata Kamal dengan panik.
"Ada apa? Kenapa mas Kamal kelihatan panik seperti itu?" tanya Arman penasaran.
"Ah itu! Apa kamu tidak tau gosip yang beredar di perusahaan ini?"
"Gosip? Gosip apa ya mas Kamal?"
"Itu. Gosip tentang kamu sama buk bos Jesica."
"Ah iya, saya ingat. Saya juga ingin menanyakan hal itu, dari tadi semua karyawan bahkan sesama OB juga bisik-bisik sambil natap saya dengan tajam, mereka seakan membicarakan sesuatu tentang saya."
"Justru itu. Mereka sedang menggosipkan kamu sama buk bos."
"Memangnya gosip seperti apa? Bukannya bagus ya kalau bos perhatian sama karyawannya?"
"Aish! Bukan itu masalahnya, kalau cuma itu sih engga apa-apa. Tapi ini lebih parah lagi."
"Parah gimana? Saya gak paham mas."
"Duh kamu ini ya. Saya kasih tau sama kamu, di perusahaan ini beredar kabar kalau kamu memakai dukun untuk memikat buk bos, kamu sudah mengguna-guna buk bos sampai buk bos klepek-klepek."
"APA?"
Bak di sambar petir di siang bolong, Arman langsung ternganga tidak bisa berkata apa-apa lagi, Arman shock sendiri, gosip itu sudah sangat keterlaluan, Arman tidak akan pernah melakukan hal semenjijikan itu, Arman tidak sehina itu.
Dengan lesunya, Arman duduk di salah satu kursi yang ada disana, Arman sungguh tidak percaya akan ada fitnah sekeji itu mengenai dirinya, Arman sungguh tidak bisa membayangkan kalau ibunya mendengar tentang ini, pasti akan sangat terkejut sekali.
"Kamu yang sabar, Man." Kamal menepuk pelan pundak Arman.
"Iya. Mas Kamal percaya sama gosip itu?" tanya Arman.
"Tidak. Saya tidak percaya dengan itu, saya pernah melihat interaksi kamu dan buk bos Jesica, saya lihat interaksi kalian murni, saya tau kalau kamu tidak serendah itu," jawab Kamal panjang lebar.
"Terima kasih mas sudah percaya sama saya."
"Santai aja Man. Saya bukan orang yang mudah percaya sama gosip belaka. Oh ya! Kalau boleh tau, kamu sama buk bos ada hubungan apa?"
"Hanya berteman mas. Dulu kebetulan saya pernah nolong mbak Jesica saat kecopetan, saya gak tau kalau mbak Jesica putrinya pak Halim. Saya bener-bener gak ada niatan apa pun kok ."
"Iya. Saya percaya. Mungkin awalnya mbak Jesica mau balas budi sama kamu, tapi karna beliau kerasan deket sama kamu jadi ya keterusan sampai saat ini."
"Maksud mas Kamal?"
"Astaga. Kamu itu polos apa gimana? Memangnya kamu gak ngerasa gitu kalau mbak Jesica suka sama kamu?"
"Eh! Apa iya? Saya gak ngerasa gitu. Saya rasa sikap mbak Jesica biasa-biasa saja ke saya."
"Aish! Biasa-biasa aja kepala kau! Jelas-jelas mbak Jesica suka sama kamu."
"Perasaan mas Kamal saja kali. Saya engga merasa seperti itu, lagian saya sudah menikah mas."
"Eh! Apa-apa? Kamu sudah menikah? Serius?"
"Iya mas. Saya sudah punya istri."
"Ugh! Mbak Jesica tau gak kalau kamu sudah menikah?"
"Engga."
"Aish! Lo kenapa bodoh banget Arman! Harusnya lo kasih tau sama mbak Jesica soal masalah itu."
"Kenapa saya harus kasih tau mas?"
"Untuk kebaikan bersama. Kalau kamu cerita sama mbak Jesica, mungkin gosip miring ini juga gak akan pernah terjadi, mbak Jesica juga gak bakal terlalu berharap sama kamu, dan bisa jadi mbak Jesica sedikit menjaga jarak dari kamu."
Arman langsung merenung sendiri, apa yang di katakan Kamal ada benarnya juga, mungkin benar, kalau saja dirinya langsung mengatakan kalau sudah menikah, pasti Jesica tidak akan dekat-dekatan dengannya.
Arman juga merasa kalau yang di katakan oleh Kamal benar tentang perasaan Jesica padanya. Arman tidak peka, karna pada dasarnya Arman tidak peduli, Arman sudah mencintai Jovita jadi urusan perasaan orang lain Arman tidak peduli.
Tapi ketidak pedulian Arman ini justru menjadi bumerang, kini justru dirinya yang di gosipkan engga-engga, dirinya di fitnah sudah mengguna-guna Jesica sampai membuat Jesica luluh padanya, itu hal yang di pikirkan oleh orang lain.
Ya. Arman harus memberitau Jesica prihal dirinya yang sudah menikah, Arman harus menjelaskan semuanya agar tidak terjadi salah paham di kemudian hari.
"Kenapa? Sekarang kamu baru merasa status sangat berarti bukan?" tanya Kamal sedikit menyindir.
"Mas benar. Semua itu berawal karna saya tidak memberitau soal pernikahan saya ini," jawab Arman.
"Nah benar itu. Kamu harus---"
"Saya pergi dulu mas," potong Arman cepat.
"Eh! Kamu mau kemana Arman?" tanya Kamal penasaran.
"Pergi menemui mbak Jesica."
"Jangan! Kalau sekarang justru gosip bakalan tambah ba---nyak. Aish!"
Arman tidak mendengarkan perkataan Kamal sampai selesai, Arman justru buru-buru pergi untuk menemui Jesica di ruangannya.
* * *
...TO BE CONTINUE...
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI 100 JUTA ✅ [SELESAI]
عاطفية(END) Jovita seorang wanita karir harus menerima kenyataan kalau dirinya tengah mengandung janin dari laki-laki yang tidak ia ketahui, ia berpikir keras untuk mencari jalan keluar sampai salah satu temannya menyarankan untuk mencari suami kontrak. T...