Part 24

2.3K 107 1
                                    

Arman langsung pergi menuju ruangan tempat dimana Jesica berada, Arman ingin segera menjeaskan soal statusnya, agar kedepannya tidak ada lagi fitnah yang tertuju kepadanya, fitnah itu sudah cukup membuatnya kelabakan.

Arman sangat tidak tenang dengan gosip yang menerpa dirinya, harga dirinya memang bukan satu-satunya yang berharga, tapi kalau gosip itu terus menjalar, Arman tidak akan tenang kala bekerja.

Arman menuju ke ruangan Jesica di bawah tatapan semua orang, tatapan semua orang yang melihatnya sangat menjijikan, Arman sungguh sangat rendah dimata orang lain, dan lagi para karyawan juga mengikuti Arman sampai ke ruangan Jesica.

Sepertinya mereka penasaran dengan apa yang akan terjadi, maka dari itu semuanya mengikuti Arman, mereka ingin melihat drama apa lagi yang akan terjadi di perusahaan ini.

Namun, Arman tidak memperdulikan itu semua, Arman tidak menganggap mereka ada.

Toktoktok!

"Mbak! Mbak Jesica ada di dalam?" panggil Arman dari luar pintu.

Tentu saja aktivitas Arman itu selalu di perhatikan oleh semua karyawan yang ikut, apa lagi panggilan yang di berikan oleh Arman untuk Jesica, semua orang tau kalau semua karyawan disini tidak ada yang memanggilnya dengan kata 'mbak'.

Arman sungguh bodoh, dirinya tidak berpikir lebih jauh lagi, dengannya yang memanggil Jesica seperti itu tentu saja gosip miring akan semakin membesar, Arman hanya ingin meluruskan semuanya, tapi Arman lupa kalau dirinya menjadi pusat perhatian semua orang.

"Tuh kan! Gue bilang juga apa! OB baru itu pasti punya hubungan spesial sama buk bos, panggilannya aja beda dari kita-kita."

"Iya juga. Kita semua panggil buk bos, hanya dia aja yang panggil 'mbak' ke bos nya sendiri."

"Belagu bener. Cuma OB juga mimpi deketin bidadari."

"Tampang pas-pasan doang juga, kalau gak pakai dukun, mana mungkin buk bos kita mau deket-deket sama dia."

"Pasti itu. Dia pasti udah mengguna-guna bos kita."

"Iuh! Jijik banget gue sama orang kayak gitu. Amit-amit dah."

Arman hanya bisa menghela napas pelan kala mendengar hinaan serta fitnah kejam itu, Arman harus bersabar, dirinya tidak boleh berbuat sesuatu yang justru akan membuat Arman semakin terpojok.

Arman hanya bisa tetap tegar berdiri sambil menunggu Jesica, Arman harap Jesica bisa meluruskan semua ini, tapi dari tadi tidak ada tanggapan sama sekali dari dalam ruangan.

"Eh! Ada apa ini? Kenapa kalian semua berdiri di dekat ruangan buk Jesica?"

Suara yang sangat familiar langsung membuat Arman menoleh, setelah beberapa saat Arman melihat Jovita sedang bersama dengan Karin dan juga Meylin datang dari balik kerumunan.

Ketiganya langsung menoleh ke arah karyawan lain yang sedang berada di dekat ruangan Jesica, tentu saja Jovita sangat heran, tidak biasanya mereka berkumpul disini.

"Kenapa kalian disini? Kerja kerja kerja," ucap Jovita tegas.

"Itu mbak Vita. Kita lagi ngelihat OB baru yang deketin buk bos," jawab seorang karyawan.

"Iya mbak. Apa mbak Vita belum dengar kalau ada gosip yang tersebar tentang OB baru yang main dukun buat guna-guna buk bos," sambung karyawan lain.

"Gosip dari mana itu? Kenapa kalian bisa berpikir seperti itu?" tanya Jovita penasaran.

"Aduh mbak ini, gosip itu padahal udah santer lho di perusahaan kita, lagian mana ada orang baru di perusahaan yang memanggil bos sendiri dengan sebutan 'mbak', pasti ada sesuatu di antara mereka," jawab salah satu karyawan.

SUAMI 100 JUTA ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang