Hari baru, suasana baru, wajah batu, tiga kata yang sedang di lakukan oleh Jovita akhir-akhir ini, setelah mendapatkan lagi gairah hidupnya, Jovita langsung berbenah, benar-benar berbenah dan akan mulai dari nol lagi, Jovita akan muai hidupnya.
Penampilan baru, semangat baru dan suasana hati baru yang lebih baik lagi, Jovita mulai merubah masa lalunya, menjadi orang yang lebih baik dengan keperibadian yang lebih baik lagi.
Jovita memotong rambut panjangnya hingga sebahu, memakai celana panjang dan baju berlengan panjang juga, pakaiannya sedikit di longgarkan tidak seketat dulu, beberapa pakaian terbukanya juga sudah di buanh dan di ganti dengan pakaian yang tertutup.
Jovita juga membuang beberapa gaun sexy yang selalu di kenakannya, saat ini hanya tersisa beberapa gaun yang di rasa wajar, itu pun belum tentu di pakai nanti, Jovita hanya menyimpan semua itu untuk sementara.
Di bantu oleh Tania sang adik, Jovita merubah semuanya akhir-akhir ini, kulitnya yang dulu pucat kini mulai bersinar dan memiliki daya hidup lagi, semuanya menjadi lebih hidup.
Hanya saja soal berat badannya yang merosot memerlukan waktu yang cukup lama, Jovita akan kembali ke bentuk semula seiring berjalannya waktu, semua butuh proses.
Hari ini dengan percaya dirinya, Jovita akan melangkah keluar rumah untuk pertama kalinya, Jovita sudah mengenakan pakaian rapih nan modis, penampilan Jovita sudah lebih dewasa lagi, kebetulan Jovita juga ada keperluan yang perlu di urus.
Dengan perlahan, Jovita keluar dari dalam kamar lalu melangkah menuruni anak tangga satu persatu, di bawah tangga sudah menunggu Tania dan kedua orang tuanya.
Hari dan juga Lilia yang memang tidak ada di rumah beberapa hari karna pekerjaan, langsung terkejut kala melihat kondisi Jovita yang sangat baik hari ini, mereka tidak percaya kala melihat Jovita melangkah turun sendirian.
"Pagi!" sapa Jovita kepada ketiganya sambil tersenyum merekah.
"Pagi juga kak." Ini yang balas hanya Tania seorang.
Hari dan Lilia terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi, mereka tidak merespon untuk beberapa saat sanking terkejutnya melihat Jovita.
Jovita tersenyum lalu di balas senyuman oleh Tania, Jovita melihat kedua orang tuanya yang diam, kedua alisnya terangkat, menatap ke arah Tania namun di balas gelengan kepala olehnya.
"S-sayang!" gumam Lilia dengan kedua mata berkaca-kaca.
"Ayah sama ibu kenapa? Kok bengong saat lihat Vita?" tanya Jovita penasaran.
"Sayang! Hiks..." Lilia dan Hari langsung memeluk tubuh sang putri dengan erat.
"Syukurlah. Akhirnya kamu kembali, akhirnya kamu seperti dulu. Maafin ayah sama ibu! Maafin kami berdua sayang!"
"Kalian kenapa sih? Vita sesak lho kalau di peluk terus."
"Biarin. Ibu kangen lihat kamu seperti ini, ibu sedih kalau terus melihat kamu seperti kemarin."
"Maafin ayah sayang! Ayah bukan orang tua yang baik."
"Ayah! Ibu! Udah ya! Vita udah gak apa-apa kok. Jangan nangis ya! Malu, udah tua juga masih aja nangis."
"Dasar kamu ini, kita tuh hawatir sama kondisi kamu sayang."
"Iya-iya. Maaf kalau membuat kalian hawatir selama ini."
Kini giliran Jovita yang memeluk erat tubuh kedua orang tuanya, Jovita merasa sedih kala melihat kedua orang tuanya menangis karnanya, tapi apa mau di kata, itu tidak bisa terhindarkan.
Jovita melepas pelukannya dan sedikit merapikan beberapa bagian bajunya yang kusut, tentu saja hal itu sedikit membuat Hari dan Lilia penasaran.
"Kamu mau kemana?" tanya Hari dan Lilia penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI 100 JUTA ✅ [SELESAI]
Romance(END) Jovita seorang wanita karir harus menerima kenyataan kalau dirinya tengah mengandung janin dari laki-laki yang tidak ia ketahui, ia berpikir keras untuk mencari jalan keluar sampai salah satu temannya menyarankan untuk mencari suami kontrak. T...