27🐣

4K 475 5
                                    

" my , hiks -hiks emp-h "

sesekali Liam menangis di dalam tidurnya karna mengingat permasalahan yang sedang mengganggu fikirannya hari ini .
Lisa dan Jennie merasa bersalah karna telah membuat anaknya bersedih seperti ini sampai2 terbawa dalam tidurnya .

Kehadiran calon adiknya benar2 membuat beban di fikirannya ,
Ia masih kecil , tapi cara berpikirnya sudah melebihi batas usianya ,

Ia takut mommy dan Daddy nya tidak menyayanginya lagi..

Ia berfikir jika mommy dan Daddy nya akan punya baby lagi ,itu artinya kasih sayang mommy dan Daddy nya sudah pasti teralihkan ke sang adik ,

Liam belum siap  ,
Ia hanya mau mommy dan Daddy nya menyayangi nya saja tidak ada yang lain ,
Sekali pun itu adiknya sendiri nantinya .


Jennie memeluk tubuh Liam dari samping ,
Ia tidak menyangka kalau putranya bisa memikirkan hal yang sejauh ini ,
Jennie fikir kabar kehamilan nya membawa kebahagiaan untuk sang anak ,
Tapi ternyata tidak .....
Justru ini menjadi kabar buruk untuk kesehatan Liam .

Jennie kembali menitikkan air matanya karna tidak tega melihat buah hati nya menjadi terbebani .
Lisa yang melihat itu dari samping merasa khawatir dengan istrinya yang terus menangis sejak dari tadi .

" Sayang jangan terlalu di fikirkan , kita bisa bicarakan ini kepada Liam dengan perlahan agar dia mengerti dan menerimanya, wajar jika baby berfikir seperti itu mungkin dia takut sayang kita akan terbagi kepada adiknya " kata Lisa seraya menghapus air mata Jennie .

" tapi aku takut sayang , aku takut kesehatan Liam jadi terganggu " balas Jennie sendu seraya mengusap pipi chuby Liam .

" Percayakan pada ku Liam akan baik2 saja hm " ujar Lisa lembut .
" sekarang Istirahat lah , kasian baby yang di dalam perut ,dia juga butuh istirahat " kata Lisa tersenyum tipis kepada Jennie .

Jennie mengangguk lalu meminta Lisa untuk beralih ke sampingnya karna ia membutuhkan pelukan hangat dari suaminya agar ia bisa terlelap ,

Lisa beralih membaringkan dirinya di samping Jennie lalu melingkarkan tangannya ke perut Jennie ,
Jari Lisa bergerak mengelus perut Jennie yang masih terlihat rata itu ,
Berbeda dari sang anak , justru Lisa sangat bahagia dengan kehadiran calon anak keduanya.
Lisa sangat bersyukur karna tuhan telah memberikannya satu lagi kepercayaan untuk ia jaga .

Cup ~

" Good night sweet heart "





























~pagi hari nya~



Jennie sedang menghantarkan Lisa ke luar rumah karna Lisa akan berangkat bekerja ,

" Jangan terlalu kecape'an  , urusan rumah tunggu aku pulang saja , kamu istirahat saja yang cukup kalau perlu sesuatu hubungi aku hm, " kata Lisa setelah Jennie memberikan tas kerja kepada nya .

" Iya sayang ,kamu juga hati2 nyetirnya ,dan jangan lupa hubungi aku kalau masih ada pekerjaan lain , jadi aku tidak khawatir menunggu mu pulang " balas Jennie tersenyum kepada suaminya .

" Baiklah nyonya manoban " kata Lisa tersenyum , lalu ia mencium bibir istrinya sekilas setelah itu ia mulai memasuki mobil nya dan langsung melajukan mobil meninggalkan rumah .

" Huh " ..jennie menghela nafasnya sejenak lalu beranjak masuk ke dalam rumah .


Sedangkan di ruang tamu sudah ada jisoo rose dan Liam yang duduk bersila di karpet dengan mainan yang telah menggunung , karna pagi ini Liam mengajak aunty Chu dan oci nya bermain ,
Setelah bangun tidur tadi Liam langsung mencari aunty2 nya  ,

Jennie tersenyum melihat ke arah anaknya yang tampak sudah kembali seperti semula dan tidak mengingati Masalah yang kemarin ,
Liam tampak tertawa lepas di saat jisoo berpura2 pingsan karna tertabrak mobil2an yang berada di tangan kecil nya .



" Arrgghh , dinosaurus nya mati " seru jisoo menjatuhkan dirinya ke lantai .

" Kikikik , dinecou na talah , baby yan menang hole " teriak nya kegirangan .


Rose terkekeh melihat Liam yang begitu lucu meledek jisoo yang telah kalah dari nya ,
Rose memukul pelan bokong Liam yang terhalang popoknya itu saking gemasnya rose kepada anak Lisa yang satu ini ..

" Ih , tenapa oci putul Puna baby " kata Liam cemberut memegang belakang popoknya .

" Hahah , karna baby lucu , oci jadi gemes. Euhh " kata rose dan sengaja kembali memukul bokong liam .

Jisoo ikut terkekeh melihat wajah kesalnya Liam ,

" Baby , mandi dulu yuk sayang " ujar Jennie yang telah menghampiri sang anak .

Liam menggeleng dan beranjak memeluk leher rose ,

" Idak au my, baby au belmain " balas Liam bergelayut di leher rose .

" Mandi dulu sayang setelah itu bisa main kembali , apa baby tidak malu lihat lah popok baby sudah sangat penuh " kata jennie

Liam tetap menggeleng tidak mau ,
Ia malah menyembunyikan wajah nya di curuk leher rose membuat Jennie kembali menghela nafasnya dengan pelan ..

" Biar aku saja eon yang memandikan nya " putus rose

Jennie mengangguk kecil lalu bangun terenyum tipis melihat anaknya yang masih belum mau bersama nya .
Tapi Jennie mencoba memaklumi nya .

" Jen , tapi setelah itu aku dan rose akan pergi karna aku ada metting hari ini " celetuk jisoo

Liam yang mendengar kalau aunty nya akan pergi bocah itu langsung mendongak menatap wajah jisoo dan rose secara bergantian ..

" Baby au itut , " kata Liam tiba2 mencebikkan bibirnya

" Chu dan oci ada kerjaan sayang , baby tidak boleh ikut , nanti saja chu dan oci datang kesini lagi ya "

" Au itut " kekeh nya

" Tidak boleh sayang , nanti baby tidak ada yang jaga " sambar rose

" Au itut hiks hiks " pecah sudah tangisannya .

Jisoo ,Jennie dan rose saling melirik mengangkat bahu mereka masing2 .

" Anak Lisa benar2 cengeng " celetuk jisoo menggelengkan kepalanya ..

" Sstt , jangan nangis baby , aunty baby kan punya kerjaan sayang , baby harus mengerti " Jennie mengambil alih Liam dari rose ..

Liam terus menangis di pelukan Jennie ,
Bocah itu benar2 menjadi rewel kalau sudah seperti ini keinginan nya harus di turuti , kalau tidak seperti ini lah jadinya ..

Anak kedua belum lahir saja Jennie sudah merasa sedikit kwalahan menghadapi sikap rewel Liam , bagaimana nanti .....
Jennie berdo' a agar ia bisa mengurus anak2 nya dengan baik nanti .....















#tbc




































Naughty Baby  /JENLISA/🐣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang