28🐣

4.1K 482 5
                                    

Lisa POV ..

Akhirnya selesai juga metting ku siang ini ,
Untung saja hari ini metting nya tidak memakan waktu yang lama karna client ku harus pergi ke luar kota sore ini .
Setelah selesai metting tidak ada lagi pekerjaan yang harus aku tangani , jadi aku memutuskan untuk pulang sedikit lebih cepat dari biasanya .

Istriku baru saja menelpon ku tadi, sebelum aku pulang ia memintaku untuk  singgah ke mini market membelikannya janjangmyeon instan ,
"Huh !.Aku rasa istri ku sudah mulai mengidam sekarang .

Jujur saja aku sangat senang ,!!"

Sewaktu ia hamil Liam kemarin ia sangat suka minta ini dan itu kepada ku ,
Terkadang di waktu tengah malam di saat semua orang sudah terlelap tidur ,
Ia malah sibuk menyuruhku membelikannya berbagai makanan yang ia idamkan ,

Menjadi seorang suami yang siaga ,aku harus senantiasa siap menuruti semua keinginan nya , ' mau pagi , siang , malam , bahkan subuh sekali pun jika istri ku menginginkan nya pasti akan aku turuti ,
Karna hanya itu lah yang hanya bisa aku lakukan sebagai seorang suami yang bertanggung jawab ,
Aku yang telah menghamili nya dan aku aku juga lah yang harus menanggung resiko nya , resiko menjadi babu suruhannya di saat ia mengidam nanti hehe,,

Bukan hanya memikirkan enak nya saja ,"

di saat istri menginginkan sesuatu tapi aku tidak bisa memenuhinya , aku rasa itu akan membuat ku menjadi sangat buruk ...

Saat ini aku sedang di perjalanan menuju ke sebuah mini market yang tidak terlalu jauh dari kantor Ku ,
Setelah menempuh kurang lebih 10 menit ,akhirnya aku tiba di sana dan aku memutuskan untuk pergi membeli pesanan istri ku ,
Setelah selesai berbelanja aku pun melanjuti kembali perjalananku untuk pulang ke rumah ..

Lisa pov end .





Brak

" Sayang"

Lisa masuk ke dalam rumah dengan menenteng beberapa kantong barang belanjaan di tangan kirinya .
Sedangkan tangan kanan nya juga menenteng tas kerja nya .

" Iya ,sayang " Jennie menyahut dari atas seraya keluar dari kamar setelah mendengar teriakan dari suaminya ,

Jennie pun menuruni tangga untuk mencapai ke arah Lisa yang sedang meletakkan barang belanjaannya di atas meja ruang tamu ..

Cup

" Capek Hem " tanya Jennie setelah selesai memberikan kecupan di bibir Lisa .
Jennie juga meraih tas kerja Lisa lalu ia letakkan di senderan sofa .

Lisa tersenyum menggeleng " capek ku hilang setelah melihat mu " kata Lisa menggombal mengedipkan sebelah matanya kepada Jennie .

" Hmm " Jennie berdehem setelah  mendengar jawaban dari suaminya .

Lisa terkekeh lalu menduduki dirinya ke sofa dan di ikuti Jennie di sampingnya .

" Pesanan ku ada kan sayang " tanya Jennie menoleh ke arah kantong yang berjejeran di atas meja.

" Iya ada , aku membelinya 20 bungkus , tapi kamu makannya cukup satu saja " kata lisa

" Ih , kok satu " protes Jennie cemberut menoleh ke Lisa

" Cukup satu saja , lagian tidak baik terlalu banyak makan mie instan seperti itu , apalagi kamu sedang hamil tidak bagus untuk kesehatan janin " ujar Lisa memperingati Jennie

" Terus , kenapa membelinya sebanyak ini " kesal Jennie lagi

" Ya ,kan buat nyetock aja di rumah sayang " balas Lisa

Jennie langsung mendengus kesal kepada Lisa , padahal ia sudah membayangkan tadi dirinya memakan Jajangmyeon yang memenuhi seisi mangkuk dan bisa  membuat perut nya terasa kenyang ,

" Baby sudah tidur sayang " tanya Lisa yang mengalihkan topik pembicaraan .

" Iya , baru tidur " balas Jennie dan mendapatkan anggukan kecil dari Lisa .

tidak lama kemudian tiba2 Lisa membawa tangannya ke arah perut Jennie lalu mengelusnya dengan sangat lembut ,
Jennie yang merasakan sentuhan itu langsung tersenyum menatap ke arah Lisa.

" Bahagia hm "

Satu pertanyaan yang keluar dari mulut Jennie yang membuat Lisa langsung  mengembangkan senyum nya seraya mengubah posisinya menjadi berjongkok di hadapan jennie .

" Jika ada kata yang melebihi dari kata bahagia , aku akan menggunakan kata2 itu  , karna sekarang kebahagiaan ku rasanya tidak bisa di ungkapkan dengan kata2 " balas Lisa lembut  menatap ke arah Jennie .

Tangan Jennie terangkat mengelus rahang tegas suaminya dan tersenyum lembut menatap tatapan mata Lisa .

" aku juga sayang , bahkan sampai sekarang aku rasanya seperti sedang bermimpi padahal kita tidak merencana kan nya , tapi Tuhan menitipkan nya secepat ini "

" Bagaimana dengan Liam , apakah kamu sudah membicarakannya tentang hal ini kepada nya  " celetuk Lisa

Jennie menggeleng lalu menggengam tangan Lisa yang berada di perut nya ,
" Liam sepertinya belum siap harus melihat kita berbagi kasih kepada adik nya nanti " kata Jennie dengan sendu .

Lisa tersenyum lalu mengecup tangan Jennie dengan lembut " jangan terlalu khawatir  , biar aku yang berbicara padanya nanti ,yang terpenting sekarang , kamu jangan terlalu stress memikirkan hal ini hm, lagian Liam kan masih kecil belum mengerti segalanya " Lisa mengelus pipi Jennie .

" Iya , aku harap Liam bisa menerima calon adiknya " ujar Jennie





















" Myy "

Liam merengek dalam tidur nya ,
Bocah itu tampak beralih kekanan dan kekiri seraya menggaruk pantat nya yang terasa gatal .

Lisa dan Jennie yang sedang berciuman itu pun langsung menghenti kan kegiatan mereka setelah mendengar rengekan sang anak .

" Sebentar " kata Jennie seraya bangun dari pangkuan Lisa  , Lisa mengangguk .

Setelah berada di samping Liam Jennie meraih baby pacifier dan menyumpalkan ke mulut Liam ,
Bocah itu tampak gencar mengedot baby pacifier nya ,
Mungkin ia merengek karna baby pecifier nya yang telah jatuh dari mulutnya ,
Sebelum kembali ke suaminya Jennie melabuhkan kecupan sayang di wajah polos sang anak yang telah tertidur pulas ,
Setelah itu Jennie pun kembali beranjak dan kembali duduk di pangkuan lisa .

Tangan Lisa menjalar meremas kedua dada Jennie yang terhalang bra ,
Jennie yang mengerti itu langsung membuka kaitan bra nya lalu menjatuhkan nya ke lantai ..

Lisa tanpa basa basi langsung melahap nya dengan rakus membuat Jennie membusungkan dadanya ke depan seraya meremas rambut Lisa ..

" Ssshhh, ahhhh ""












#tbc

































Naughty Baby  /JENLISA/🐣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang