Melepas

3.9K 295 42
                                    

"Mi, ada Kak Alvin nyamperin aku ke sekolah," sebuah pesan masuk dari Syarla membuat Salma harus menghapus sisa air mata.

"Tapi masalahnya, Papi lagi otw ke sini. Gimana dong Mi?" belum sempat terbalas, Syarla mengirimi pesan lagi.

Salma membacanya berulang kali, ia mengerjap untuk memastikan pesan yang dikirim oleh Syarla, bukankah Rony tadi masih terbaring? Bahkan mobil yang dikendarai Salma belum keluar dari tempat parkir rumah sakit.

Mengabaikan pesan Syarla, Salma membuka pintu mobil dengan kasar, berlari ke arah koridor, untuk segera menemukan keberadaan Rony.

Nihil, tidak ada seorang pun yang Salma temukan di tempat Rony berbaring tadi.

Dengan sisa amarah membuat gerakan kaki Salma menjadi lebih cepat, tidak ada lagi keanggunan dalam menaiki mobil. 

Abaikan kata hati-hati, sebab kini jalan raya menjadi sirkuit ketika Salma merasa kecolongan dengan kepergian Rony yang tidak tertangkap oleh pandangnya.

0_0

"Gimana Syar, bisa pulang sekarang?" Alvin sedang berdiri di depan gerbang sekolah bersama Syarla dan Nabila.

Hari ini sekolah pulang lebih awal, dalih ada rapat guru, siswa selalu tidak bisa mendapatkan pelajaran dengan utuh sebagaimana yang dijadwalkan.

"Sebentar ya Kak, Mami belum balas." Syarla kembali menunda ajakan pulang Alvin.

Di satu sisi dia masih menunggu kehadiran Salma, di sisi lain dia cukup was-was jika Papinya tidak menemukan keberadaan Papinya di sini.

"Aku telepon Mami kamu saja ya, biar kita bisa pulang segera."

"Jangan Kak!" sergah Syarla. Mami pasti mengiakan ketika Alvin yang memintanya, tetapi permasalahan ada pada Papinya.

SIB, Surat izin berpergian masih menjadi kuasa Papi, apalagi perginya dengan seorang laki-laki.

"Hai Vin." Sebuah taxi datang bersamaan dengan sapaan Rony yang keluar dari dari dalam sana bersama Paul yang berjalan di belakangnya.

"Hai," balas Alvin, ia sedikit terkejut dengan kehadiran Rony yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya, sambil menggeser pelan tubuh Syarla.

"Gimana? Kenapa jemput Syarla ke sekolahnya?" tanya Rony langsung tembak, membuat Syarla menatap Nabila dengan Nanar.

"Hai Nabila," terlepas dari obrolan Rony dan Alvin, Paul justru menyapa putri bungsu Rony.

Nabila hanya tersenyum menanggapi.

"Masalah konser Ron, gua mau ngajak Syarla latihan, sebelum gua terbang ke Malang. Takutnya enggak keburu nanti kalau gua balik dekat hari H konser." 

Alvin berucap santai, berusaha mengkondisikan diri dari tatapan Rony yang tampak siap menerkam.

"Oh gitu," respon Rony pendek.

Mendapati tidak banyak pertanyaan yang diajukan, Syarla berpikir positif bahwa kepergian dirinya dengan Alvin akan mendapat lampu hijau dari sang Papi.

"Ya sudah silahkan," imbuh Rony membuat Syarla tersenyum lebar.

"Bener Pi?" Syarla meyakinkan diri, pasalnya untuk kali pertama izin dari Rony mudah didapatkan.

"Iya, pergi saja sama Alvin, buat latihan, kan?"

Syarla mengangguk mantap, segera dirinya meraih tangan kanan Rony untuk melakukan salam perpisahan dengan sang Papi.

Sayangnya, keganjilan mulai terjadi ketika Rony mengikuti Syarla dan Alvin yang berjalan menuju mobil Alvin.

Mencoba Mencari Celah dalam Hatimu (MMCDH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang