3. Museum date

4.2K 346 6
                                    

Setiap gradasi warna memiliki arti, siluet dalam lukisan ada maknanya, dan langit yang kelabu menyimpan banyak maksud.

Langkah kaki Mereka menelusuri setiap lukisan yang syarat akan makna ini, Freen membaca setiap pesan yang coba pelukis sampaikan.

Semenjak kepergian Becky waktu itu, Dia benar-benar menjadi penyendiri, mulai tertarik dengan segala macam bentuk seni, hingga mengambil kelas lukis untuk dirinya sendiri.

Kerutan dikeningnya membuat Becky terkekeh, Freen akan seperti itu jika terlalu dalam saat berpikir.

"Kau akan cepat tua jika mengerutkan keningmu seperti itu Freenky. "

"Hmm, kenapa semua pelukis melakukan ini?"

"What?"

"Gambar dengan gradasi warna yang mentereng namun berarti kesedihan?"

Freen menautkan tangan Mereka, membawa kepala Becky untuk bersandar di pundaknya.

"Keindahan itu hanya fatamorgana Freen. "

"Sesaat?"

"Hmm, kadang seseorang lupa jika kebahagiaan adalah awal dari kesedihan. "

"Kenapa?"

"Setiap orang punya nasipnya masing-masing, ada dalam bahagianya Mereka kehilangan, ada dalam kehilangannya Mereka bahagia. "

"Babe come on. " Dia merajuk lagi.

"What?"

"Kau hanya membaca penjelasan ini, Kau pikir Aku buta Becbec. " Dia berdecak sebal, dan Becky hanya tertawa setelahnya.

"Sudahlah, Aku juga tidak tau Freenky, Kau malah membuatku bingung juga. " protes Becky.

Mereka melanjutkan langkahnya pada setiap lukisan yang ada, Becky tertarik pada satu lukisan, ada bunga tulip dan seorang gadis di sana, terkesan seperti sebuah kesepian, namun Dia menyukai bagaimana cara sang seniman mempresentasikan maksudnya dalam sebuah goresan warna.

"Aku mau berfoto dengan lukisan ini. " ujar Becky semangat.

"Apa Kau mau Aku membelikannya untukmu?" Tawar Freen enteng.

"No, Aku tidak mau karena satu lukisan ini Kita akan dipalak di bea cukai Indonesia. " Becky membaca semua berita yang sedang viral tentang betapa bobroknya Indonesia akhir-akhir ini.

"Babe lihat Aku punya ini?"

Becky tertarik dengan apa yang Freen miliki, namun setelahnya Dia tau apa yang Freen maksud Becku benar-benar melempar Freen dengan sarung tangannya.

"Yaaak, ini love sign ala Korea, Aku romantis bukan, piw piw. " Dia menembakan sekitar 4 kali love sign itu kepada Becky, yang hanya gadis itu balas dengan decihan kesal.

"I love you Beckzzziii. "

"I know Freenky. "

"What? Ada apa dengan I know?"

"I love you too, oke? Kau berhenti membuatku kesal atau Kau akan Ku lempar dari sini, kebetulan museum ini ada di lantai 5 Freen. "

"Wow, ada yang mengajakku bicara tapi Aku tidak bisa melihatnya, sebaiknya para pendeta datang untuk mengusir hantu-hantu yang berkeliaran di sini. " Freen berlaga layaknya tidak melihat Becky, Dia mengososkan kedua tangannya secara silang pada lengannya layaknya seseorang yang merinding.

"Freen, Kau benar-benar membuat Ku kesal. "

Dan tawa bodoh itu hadir lagi, bagi Freen kesalnya Becky adalah bentuk love language, kekerasan adalah caranya mencintai, dan Freen sudah terbiasa dengan itu.

"Kau mau Ku peluk?" Dia menawarkan dengan pasti.

Kelemahan Becky hanya itu, pelukan Freen, walaupun Dia sangat emosi sekalipun, namun saat Freen merentangkan tangan padanya, Dia akan dengan cepat masuk ke dalam rengkuhan Freen.

"Aku benar-benar mencintaimu Bec. "

"Aku juga, bahkan dari lama. "

"Maaf untuk waktumu yang terbuang. "

"Hmm, tapi jujur Aku muak dengan pembahasan ini Freen. "

"Aku tau. " Dia tertawa, karena bagaimanapun Freen melupakan itu, masa lalu buruknya dengan Becky akan tetap ada di dalam hatinya.

Dia berjanji, untuk hari ini dan seterusnya, Becky yang akan menjadi prioritasnya, Becky di atas segalanya untuk Freen, apapun.

"Bagaimana Kita balik ke Indonesia lebih cepat?"

"Kenapa? Kau tidak menyukai Jerman?"

"Aku ingin menemui Rebecca, Aku ingin mengucapkan terimakasih kepadanya, Aku merindukannya. "

Freen mengeratkan pelukkannya kepada Becky, Dia mengangguk, membiarkan semua keputusan itu ada pada Becky.

"Aku akan membeli tiketnya, orang tuamu juga? atau Kita saja?"

"Kita, biarkan saja Mereka di sini menikmati liburannya sebelum kembali ke London. "

Untuk keluarga Becky, semuanya sudah baik-baik saja, hubungan Becky dengan kedua orang tuanya atau pun Freen sekalipun, ini termasuk berkat yang luar biasa untuknya.

"Aku mau bekerja lagi. "

"Bec. "

"Kalau Kau tidak ingin Aku bekerja, lalu apa?"

"Kau terlalu tidak bisa diam. " sungut Freen kesal.

"Aku tau sebenarnya bukan Becca alasan Kau ingin pulang ke Indonesia kan? tapi e-mail dari para clientmu sudah menumpuk?" Lanjutnya.

"Boleh ya?" Mata puppy itu benar-benar melemahkan Freen hingga tanpa sadar Dia menganggukkan kepalanya.

"Aisshh, Aku kalah lagi dengannya Tuhan. " rutuk Freen yang hanya dibalas dengan tawa oleh Becky.

Gadis jangkung itu melepaskan pelukan Mereka dan berjalan merajuk menjauh dari Becky yang membuat gadis berambut sebahu itu menggeleng gemas.

"I love you Freen, I really do. " gumamnya pelan.

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang