18. Pregnant

3.1K 344 4
                                    

Senyum itu benar-benar muncul hari ini, 3 testpack yang Becky gunakan semuanya memberikan hasil garis dua, yang menurut keterangan yang Dia baca, garis dua menandakan hasil positif, yaitu hamil.

Becky menyibak camisole yang Dia kenakan, mematut perutnya di kaca, Dia benar-benar bahagia.

"Kau akan merobek mulutmu jika Kau tersenyum terus Bec. " Richie masuk dengan berbagai macam buah-buahan di atas nampannya.

"Kau tidak tau bagaimana Aku dan Freen menginginkan ini kan? Kita berjuang yang bahkan Aku mengorbankan banyak hal, Freen harus mengeluarkan uang yang juga tidak sedikit. "

Richie mengerti, sekaya apapun keluarga Armstrong, tetap saja Freen tidak mau berpangku tangan, untuk kehidupan Becky, dirinya yang menanggung sepenuhnya, walaupun Becky juga bekerja sekalipun.

"Babe, Kau di mana?"

Suara itu terdengar panik, Becky tersenyum, akhirnya setelah 4 hari Freen menghilang mendadak, Mereka bertemu lagi.

"Aku di sini Babe. "

Lihatlah senyum itu benar-benar hadir di bibirnya, Freen tidak membuang waktunya, wanita blonde itu berlari memeluk Becky dan mencium semua hal di wajah Becky.

"Babe, stop ada Richie. "

Wajah bodoh itu membuat Kakak iparnya terkekeh, selalu saja perihal yang satu itu Freen tidak bisa mengontrolnya, bahkan di mana saja jika Dia menginginkannya, Freen akan melakukannya.

"Santai, Aku bisa keluar jika Kalian ingin bercinta, tapi untuk bayinya, Aku sarankan kalian main yang di atas saja, Freen tolong jaga keponakanku, Aku akan memasak sesuatu untuk Kalian sebelum Aku kembali ke London. "

"Secepat itu?"

"Bahkan Aku sudah 4 hari di sini Freen. "

Freen terdiam, walaupun alasan Noe mengatakan kepada Becky bahwa sanya Freen memiliki pasien di luar kota yang harus Freen tangani untuk 4 hari itu adalah pasien penting dan memang Dia harus fokus untuk kesembuhan pasiennya, adalah alasan yang sangat masuk akal dan Becky percaya penuh, tetap saja Freen merasa banyak melewatkan hal-hal penting tentang Becky dan perkembangan semua pengobatan yang Mereka lakukan.

"Bagaimana dengan pasienmu Babe?"

"Syukurnya Aku berhasil dan Aku mendapatkan bonus. "

"Kau memang terbaik Babe, apa Kau ingin hadiahmu?"

"Di mana? Di sofa? Di ranjang? Di kamar mandi? Atau di atas meja makan?"

"Freen, hadiahmu itu ini. "

Freen cemberut, namun tidak berselang lama Dia tersenyum kembali, dan menekuk lututnya, lalu mencium perut Becky dengan lembut.

"Hay, selamat datang di keluarga Sarocha, jika Kau gadis, Kau akan cantik seperti Mamamu, jika Kau laki-laki, Kau akan sekeren Aku. " Ucap Freen semangat.

"Babe Kau hebat. " Lanjutnya.

"Hmm?"

Becky menyatukan kening Mereka, seperti yang selalu Dia lakukan kepada Freen jika dalam mode manjanya.

"I love you Babe. "

"I love you too mommy. "

Dalam pelukannya, Freen tak hentinya tersenyum, entahlah bagaimana cara untuk mengekspresikannya, tapi yang jelas Dia benar-benar dalam suasana hati yang baik saat ini.

"Freenky. "

"Hmm. "

"Are you oke?"

"Ya, kenapa?"

"Tidak ada hal yang ingin Kau katakan padaku?"

Jantungnya berdetak dengan kencang, Dia takut, gugup dan merasa bersalah dengan semua kebohongan ini, tapi tak ada satu hal pun yang bisa Freen lakukan selain harus tetap seperti ini.

"Jantungmu berdetak begitu cepat Babe, pertanda Kau menyembunyikan sesuatu. "

"Nope, ini karena Aku terlalu senang Becbec. "

"Kau bukan pembohong yang handal. "

"Kau mencurigai Ku?"

"Hmmm, tapi tak masalah, Aku menunggumu untuk mengatakan hal apapun itu. "

Becky mengeratkan pelukan Mereka, menghirup dengan rakus wangi tubuh Freen, memejamkan matanya dan meyakinkan hatinya, bahwa Freen memang sedang baik-baik saja.

🔺🔻🔺

Di luar hujan rintik-rintik, sudah jam 8 pagi, namun Freen masih bertahan dengan pelukannya kepada Becky di atas ranjang Mereka, bahkan Becky sudah berulang kali melepaskannya namun Freen menolak.

Matanya masih terpejam, suara nafasnya terasa hangat, suhu tubuh istrinya itu juga naik, Becky khawatir Freen demam.

"Kau mau di rumah? Aku harus bekerja Babe. "

"Bisakah Kau tinggal?"

"Kau libur hari ini?"

"Hmm, Aku memintanya. "

"Kenapa?"

"Karena bayi Kita. "

Becky tersenyum, menarik tangan Freen agar memeluknya lebih erat, sepertinya bayi Mereka bisa Becky gunakan untuk alasan tidak masuk ke kantor hari ini.

"Aku ingin memelukmu sampai besok. "

"Kau bisa memelukku setiap saat. "

"Wangimu enak. "

"Aku menggantinya, Kau harus memakainya juga, Aku sedikit mual dengan bau woody dari farfummu. "

"Oke. "

Tubuh Mereka benar-benar menempel, tidak satu celahpun Freen biarkan tubuh Mereka berjarak.

Namun rasa mual yang Becky rasakan bahkan sedari tadi Dia tahan tak mampu lagi Dia tolerir, dengan kasar Becky melepaskan pelukan Freen dan berlari ke kamar mandi.

Freen mendadak bingung dengan hal yang baru saja terjadi, namun mendengar Becky seperti sedang bertengkar dengan isi perutnya di kamar mandi itu membuat Freen panik seketika.

"Babe. "

"Morning sickness Babe, don't worry. "

Ini kadang yang Becky tidak suka dengan Freen, Dia akan selalu menangis jika Becky mendapatkan rasa sakit, bahkan luka kecilpun Freen akan berespon berlebihan.

"Babe, oh astaga. "

Seperti balita, Becky harus repot dengan rasa mualnya dan juga harus repot dengan perasaan Freen yang selembut kapas itu.

"Kau sakit. "

"Ini normal Babe. "

"Aku tidak suka. " Freen terisak.

"Aku tidak sakit Freenky, ini memang menjadi hal yang biasa jika dalam kondisi ham...

Becky kembali memuntahkan isi perutnya, Freen berjongkok di belakang istrinya itu, memarahi rasa mual Becky, dalam sesi memuntahkan sesuatu itu Dia tertawa, Freen memang seaneh itu kadang-kadang.

"Babe, stop. "

"Kenapa? Memang rasa mualmu harus Ku basmi, sini satu lawan satu kalau berani. " ucapnya seperti anak kecil yang tengah kesal.

"Tetap di sampingku, tidak hanya rasa mualku yang harus Kau lawan, tapi semuanya, jadi jangan kemana-mana Freen. " ujar Becky yang mendadak membuat tubuh Freen berhenti bergerak.

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang