31. 7 bulan.

3.5K 353 3
                                    

Otaknya berhenti berpikir, ini masih jam 3 pagi, setelah dengan fokus mendengarkan semua cerita Becky tentang 4 bulan yang Dia lewati.

Kehamilan Becky sudah 7 bulan ternyata, persis seperti yang ada dalam kehidupan liarnya di alam bawah sadarnya.

Hari ini, di atas ranjang rumah sakit, Freen tidak melepaskan pelukannya, keheningan yang sudah berjalan selama 15 menit ini, Mereka nikmati begitu saja.

Becky terlalu nyaman dalam pelukan Freen, membuatnya mengantuk, sedikit lagi Dia akan sampai di alam mimpinya kalau Freen tidak tiba-tiba bertanya hal konyol lainnya.

"Jadi kemana Aku 4 bulan itu?"

"Freenky, seriously?"

"Di dalam mimpiku, Aku bersamamu di puncak, di rumah baru Kita, menjalani kehidupan baru, Aku mendadak menjadi menantu manja, yang ini itu mertuaku yang menyiapkan, apakah setelah ini Daddy Armstrong akan tetap membuatkanku mashed potato?"

Becky memutar bola matanya jengah, Dia bahkan sudah mual dengan makanan itu. "

"Beckzy. " rengeknya.

"Aku mengantuk. "

"Aku mau mashed potatonya. "

"Freen Kau bahkan baru bangun dari komamu. "

"Lalu? Kau tidak akan membiarkan mertuaku membuatkannya?"

Becky melepaskan pelukan Freen, memutar tubuhnya berbalik, sayang sekali perut besar itu menghalanginya.

"Bec, Kau membuatnya tertekan. " protes Freen.

"Sempit sekali di sini. "

"Tsk, seperti Kau sebesar beruang saja. "

"Apa Kau bilang?"

"Apa? Aku lupa. "

"Tsk, menyebalkan. "

Freen tersenyum bodoh, menarik wajah istrinya mendekat dan melumat kembali bibir tipis itu, oh Dia akan sangat amat yakin setelah ini, bibir Becky akan menjadi layaknya seperti kyle Jener.

Gadis itu terengah, semenjak hamil kapasitas paru-parunya mendadak mengecil, jarak nafasnya juga sangat amat pendek, terlalu sulit untuknya melakukan apapun yang melibatkan kekuatan tubuhnya.

"Kau cantik. "

"I know Freen. "

"Ada apa dengan jawaban itu. "

"Lalu Kau mau apa? Aku membuatkan puisi romantis untuk balasannya?"

"Perempuan ini, "

"Kau juga cantik Sayang. " ujar Becky setelahnya.

Lihatlah bagaimana wajah bodoh itu memerah, sudah sangat lama Becky tidak melihat Freen salah tingkah, Dia benar-benar merindukan wanitanya ini.

"Anak Kita laki-laki atau perempuan?"

"Hmm, apa harus tau sekarang?"

"Kenapa tidak?"

"Aku mau jadi kejutan. "

"Aku tidak mau. "

"Mau. "

"Tidak. "

"Mau Freen. "

"Tidak Becky. "

"Tsk, oke. "

"Apanya yang oke?"

"Kau bertele-tele Freenky, setelah Kau keluar dari rumah sakit Kita bisa periksakan jenis kelaminnya. "

Hanya wajah cemberut yang wanita itu berikan, Becky dengan Freen adalah hal yang bertolak belakang, dan satu-satunya orang yang harus mengerti yaitu Becky.

🔺🔻🔺

Freen tidak sepenuhnya mengalami kelumpuhan yang berarti, kondisinya membaik seiring berjalannya waktu, hanya beberapa terapi yang harus Dia jalani, dan beruntungnya anggota tubuhnya merespon dengan baik.

Becky tersenyum setiap melihat Freen berteriak senang kala kakinya mampu melangkah dengan baik, wanita itu benar-benar bersemangat untuk pulih kembali, kehidupan yang sempat hilang dari Becky kini kembali.

"Sepertinya seminggu saja Kau sudah bisa kembali seperti biasa dokter Freen. "

"Woah, Aku tidak sabar untuk itu. "

Namun Freen berlari seketika saat Rose memeluk Becky di sana, oh tolong katakan pada gadis berambut jagung itu Dia tidak akan membiarkan Becky berpindah tangan kepada siapapun.

"Yaaak lepaskan. "

Tidak hanya trio co-ast itu yang terdiam beku, Becky dan para terapisnyapun melakukan hal yang sama.

"Awas. "

Freen melepaskan pelukan itu, Rose beranjak dengan pasrah, namun setelahnya Becky menangis sejadi-jadinya.

Pasalnya dari tempat Freen berdiri menuju kursinya memakan jarak yang cukup jauh, seseorang yang dengan kondisi seperti yang Freen alami akan sangat mustahil bisa berjalan dengan cepat sampai kepadanya, ini apa lagi sambil berlari.

"What?"

"Ada apa dengan kakimu?"

"Kakiku? Apa?"

"Kau berlari kepadaku Freen. "

"Bagaimana bis... oh really?"

Rose menatap jengah wajah bodoh dari musuhnya itu, ah maksudnya dokter Freen si paling bucin.

Dia memang sering melihat hal intim ini, tapi setiap kali Dia menemuinya Dia seakan ingin muntah seketika.

Becky hanya tersenyum memperhatikan bagaimana kedua orang itu beradu pendapat, sudah sangat lama Freen menghilang, dan wanita hamil itu berjanji, apapun yang gadis itu inginkan untuk saat ini, akan Dia kabulkan.

"Dokter co-ast, segera berkumpul di aula. "

"Baik dokter Nam, Nona Becbec Kami permisi. "

"Oke, thank you ya. "

Senyuman Becky semanins gula, membuat siapapun akan nyaman melihatnya.

"Rose anak yang lucu ya Babe?" Ucapnya tiba-tiba yang membuat kening Freen berkerut.

"Bagaimana maksudmu? Kau menyukainya? Tidak boleh!"

"Tidak, oh astaga, Aku hanya memuji prilakunya bukan berarti Aku menyukainya dalam tanda kutip. "

"Habisnya Kau suka sekali dengannya. "

"Apa salahnya menyukai pribadi seseorang. "

"Babe, Dia menyukaimu dalam tanda kutip, dan Kau jangan balik menyukainya. " Freen merajuk lagi.

"Oh astaga, ya sudah sini peluk saja, Kau akan drama seharian jika Ku ladenin. "

Becky menarik Freen dengan semangat, tidak membiarkan wanitanya itu bergumam atau apapun itu, Freen harus diam, karena sekali wanitanya itu punya pikiran negatif tentangnya, Freen akan membahasnya sampai waktu yang lama.

"Kau menyebalkan Becbec. "

"Ya ya ya I love me too. "

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang