14. Biang kerok

4.2K 355 6
                                    

"Yaaaaak Roseanse. " Freen berteriak kesal.

"Hehe. "

Freen mendorong keras Rose hingga gadis itu terpental cukup jauh dengan bokongnya mendarat lebih dulu, dan menatap miris makanan yang sedari tadi sudah tidak sabar untuk dirinya makan tergeletak mengenaskan di lantai.

"Oh astaga spaghetti Ku, My baby. "

Tatapannya seketika mengarah kepada Rose yang masih sibuk dengan pantatnya yang sakit, tapi sekarang berbeda, Rose tidak lagi takut dengan Freen yang membuat dokter muda itu melotot sempurna saat mendengar jawaban gadis itu.

"Kan dokter yang salah, ngapain di sana. "

"Apa? Kau pikir siapa orang bodoh yang bermain sepatu roda di lorong rumah sakit yang terjal ini. "

"Aku, tapi Aku tidak bodoh, buktinya Aku bisa menyelesaikan sekolah dokterku, dan Aku akan lulus secepatnya. "

Lihatlah bagaimana cara gadis itu menjulurkan lidahnya, Freen tidak terima, Dia mengejar Rose yang bahkan sudah lari dengan sepatu rodanya.

"Yaaak berhenti. " Dokter muda itu berteriak sampai merobek tenggorokannya.

"Tidak akan wlee...

Freen mengendus kesal, pasalnya baru saja Dia merasa baik-baik saja, namun setelah bekerja moodnya akan hancur sedemikian rupa.

"Kau tolong cabut ijin Rose untuk visit hari ini, biarkan gadis nakal itu menjadi mangsaku. " Freen mengirim pesan voice note kepada Nam, yang hanya di balas dengan jempol oleh sahabatnya itu.

Ini memang menyalahi prosedur, namun Freen tidak peduli, sungguh.

Freen mengirimi Becky pesan perihal Rose, Tsk, sibucin itu tidak ingin istrinya salah paham.

Sementara di tempat lain, Rose berlari dengan semangat, karena hari ini jadwalnya untuk visit pasien, Dia menyukai bagaimana para pasien berjuang dengan penyakitnya, kadang Dia sering melakukan hal konyol untuk membuat para pasien itu tertawa.

"Rose, Kau harus menemani Freen untuk visit, "

Rose melotot sempurna, bagaimana maksudnya? Dia harusnya ikut dengan Nam yang notabenenya adalah dokter umum, lalu apa tadi? Kenapa Dia harus ikut dengan Freen?.

"Gimana dok?"

"Kau harus ikut dengan Freen untuk hari ini, "

Dia sepertinya tau jika ini semua pasti adalah akal-akalan dokter muda itu, lihat saja Dia akan membalasnya nanti jika Freen melakukan sesuatu.

Rose berjalan dengan kesal, bisa dilihat dari hentakan kaki yang terdengar tidak ikhlas itu, sesampainya di depan ruangan Freen gadis itu mengambil nafasnya dengan rakus, Dia harus terlihat sebagai manusia super sabar sepanjang masa, tidak boleh mengeluh.

"Permisi dokter. "

"Kau datang? Silahkan duduk...

"Ok...

"Di lantai. " lanjutnya.

Sekali lagi Rose harus mengendus kesal, pasalnya meja Freen dan lantai itu berbeda jauh, bagaimana bisa Dia memperlakukan tamu seperti itu.

"Kau bisa memasak?"

"Bisa. "

"Masak apa?"

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang