33. Bec, Thank you.

3.4K 333 5
                                    

Kaki jenjangnya melangkah gelisah, entah bagaimana jari itu akan bicara jika Dia sudah terluka karena gigitan gugup yang tiada hentinya Freen lakukan.

Nafasnya berat tak beraturan, detak jantungnya kencang membuatnya sesak dan tidak nyaman.

Ini belum waktunya Becky melahirkan, masih ada 3 minggu lagi, namun siapa yang bisa menghalangi takdir, jika Dia menginginkannya jauh lebih cepat?.

"Duduk dulu Freen, Kau yang tenang. "

"Bagaimana bisa? Kau kira Becky di dalam sana main-main? Dia mempertaruhkan nyawanya Noe. "

Tidak ada yang salah, entah itu yang Noe sarankan ataupun jawaban Freen, hanya jika dalam kondisi panik seperti ini, hal kecil bisa menjadi sesuatu yang besar untuk diperdebatkan.

Waktu berjalan dengan cepat, namun terlalu lama untuk Freen menunggu sebuah kabar.

Bright keluar dengan senyuman, saat itu juga semua takutnya sirna, box bayi dengan nama Becky di depannya membuat Freen menitikan air mata saat itu juga.

"Oh my baby. " Ucapnya penuh haru.

"Selamat Freen, dan Becky selamat tidak kurang satu apapun. " Bright tersenyum tulus.

"Apakah Dia mengalami hal buruk selama operasi?"

"Hanya pendarahan, namun bisa berhenti tepat waktu, Becky kuat, Aku bersyukur untuk itu. "

"Oh thanks god. "

"Setelah Becky di pindahkan ke ruang rawat, Kau bisa menemuinya, saat ini Kau temui dulu buah hatimu. "

Freen mengangguk, mengikuti suster itu menuju ruang khusus untuk bayi.

Air matanya mengalir sempurna, ini tentang dirinya, laki-laki kecil dengan bibir berbentuk hati, putih bersih dan sangat lucu berwarna pink.

Dia tidak pernah se-emosional ini, namun laki-laki kecil itu melakukannya.

"Kau akan mengambil milikku, tapi Aku tidak akan pernah marah kawan, Kau tau, banyak hal yang ingin Aku lakukan untuk membuat Ibumu bahagia, tapi sepertinya setelah Kau hadir, keinginanku berubah, Aku ingin membuatmu bahagia karena Kau adalah sumber kebahagiaan Ibumu juga. "

Tangan kanannya menyentuh kaca pembatas, Freen menikmati bagaimana lelaki kecilnya dibersihkan, diberikan susu, karena Becky masih belum bisa memberikan hal itu kepada anaknya.

"Aku ingin memberimu nama sedikit kebule-bulean, tapi Aku yakin Ibumu pasti akan menolaknya, padahal namanya sendiri juga seperti itu. "

"Dokter Freen, apa Kau mau menggendongnya?"

Mata Freen melotot sempurna, Dia tidak menyiapkan diri untuk ini semua.

"Huh? Apa Dia sudah selesai?"

"Ya, Kau bisa melakukannya 3 jam lagi. "

"Oh? Oke, Aku akan berdiri di sini dan menunggunya. "

Tidak melupakan Becky, namun magnet lelaki kecil itu jauh lebih kuat sekarang, Freen tidak tau jika memiliki buah hati akan sebahagia ini rasanya.

"Freen, selamat. "

"Noe Kau lihat, Kaki dan tangan kecil itu. " Tangis Freen belum berhenti, Dia benar-benar bahagia sekarang.

"Dia tampan. "

"Aku tidak peduli dengan sperma siapa yang menjadikan bayiku seperti ini, tapi Aku ingin berterima kasih untuk ini semua. "

"Becky menunggu ucapan itu Freen, Kau bisa mengatakannya jutaan kali jika Kau mau. " Noe tersenyum, mengelus punggung sahabatnya dengan lembut, bagaimanapun kebahagiaan Freen adalah kebahagiaannya juga.

"Aku pergi dulu, Aku ingin mencium istriku dan berterimakasih padanya. "

"Go for it, "

Senyum itu benar-benar merekah sekarang, langkah kakinya ringan menuju kamar rawat Becky, 3 jam lagi jika memang Becky sudah siuman, gadis itu bisa menyusui untuk pertama kalinya.

"Becky sudah siuman?"

"Sudah dokter, Kau bisa masuk. "

Hal yang pertama kali Mereka lakukan hanya menangis, rasa haru itu tidak bisa Mereka hentikan, namun semuanya hanya menjelaskan betapa bahagianya Mereka saat ini.

"Bec, thank you. "

"My pleasure Babe, maaf, Aku membuatmu khawatir. "

"Jangan lakukan lagi. " Freen menyatukan dahi Mereka, keduanya memejamkan mata, menikmati sesi ini dan mengingatnya seumur hidup mulai dari saat ini.

"Dia tampan. "

"Apa Dia baik-baik saja?"

Freen membuka matanya lebih dulu, mengelus pipi Becky dengan lembut, dan tersenyum.

"Hmm, beratnya normal, panjangnya juga cukup. "

Becky tersenyum, walaupun lemah, tapi rasa bahagianya mampu membuatnya merasa jauh lebih baik.

"Nattawat Sarocha Armstrong. " Becky mengusulkan.

"Oke, Nattawat. "

Untuk hadiahnya, Freen mencium seluruh wajah Becky dengan lembut, membuat Ibu muda itu tertawa kegelian, karena bibir lembut itu adalah kesukaannya, Dia tidak punya hal apapun yang bisa Dia gunakan sebagai alasan untuk menolak kenikmatan itu.

"Bec, thank you and I love you. "

🔺🔻🔺

Rose hampir saja memecahkan kaca itu karena saking gemasnya melihat bayi Nona Becky kecintaannya itu, sama seperti Ibunya,q lelaki kecil itu terlihat seperti bule terdampar yang sialnya memiliki Asian parents yang lebih banyak verbal abuse nya dibanding words of affirmation.

"Nona Bec pintar mencari bibitnya, apa Dia membeli bibit dari brat pit?"

Jennie memukul kepala Lisa gemas, hayalan tidak berdasar itu akan selalu hadir dalam imajinasi gadis berponi tersebut, maka dari itu harus Mereka putuskan sedini mungkin sebelum kehaluan Lisa bertambah besar.

"Kau lihat, oh namanya. Nattawat Sarocha Armstrong. "

"Aku tidak tau artinya, namun Aku mendukungnya, pasti artinya bagus. "

"Semoga, kalau yang aneh seperi ini pasti ide dokter Freen. "

"Aku setuju, Dia aneh sampai ketulang ekornya. " Ucap Rose semangat.

"Aku mendengarnya tupai pemakan segala. " Suara Freen terdengar dingin namun tidak menakutkan lagi, karena ketiga manusia sedikit tidak berguna itu sudah mulai terbiasa dengan itu semua.

"Woah, Daday Freenky, selamat menjalani peran baru. " Rose menjabat tangan Freen lalu memeluknya dan berencana berlari meninggalkan wanita itu.

Namun lihat betapa panjangnya tangan Freen saat menarik kasar kerah dari jubah dokter milik Rose dan Lisa, membuat kedua orang itu diam dengan wajah yang tidak ikhlas sama sekali.

"Alamat dibully lagi. " Ucap Rose pelan.

"Ini semua gara-garamu. "

"Tsk, Kau tidak berguna. " Protesnya.

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang