Rumah sakit mendadak gempar, lebih tepatnya dikalangan mahasiswa co-ast, Mereka pikir hanya ada Freen yang akan membuat Mereka terpesona, ternyata masih ada Becky yang mungkin saja memegang tahta tertinggi untuk saat ini.
Lisa menatap Becky dengan heran, karena sedari tadi Dia melihat wanita itu sangat akrab dengan semua dokter yang berada di sana, dan tentu saja dengan kecantikannya, Dia benar-benar istimewa.
"Kau tau? Dia seperti titisan bidadari?"
Gadis jangkung dengan poni tertata rapi itu mengalihkan pandangannya ke sebelah kiri, di mana tempat Rose berada.
Keningnya berkerut, tiba-tiba saja Rose memuji orang lain selain Freen.
"Kau berubah haluan?"
"Aku sudah menetapkan dokter Freen sebagai musuhku, mulutnya ingin ku cuci dengan air lemon Kau tau. "
Jennie tertawa, karena Dia tau persis apa yang dokter Freen katakan kepada Rose beberapa jam yang lalu, karena Dia juga ada di sana.
"Memangnya kenapa?"
"Aku mendapatkan makian yang merdu darinya, Tsk, Dia pikir karena Dia cantik bisa seenaknya? tidak akan Ku biarkan, Kau tau?" Ucap Rose menggebu.
Lisa mengangguk saja, karena Dia tau betapa plin plannya seorang Roseane itu.
"Lalu Dia siapa?"
"Itu? Istri dokter Freen, " Jennie cukup tertarik dengan pembahasan ini.
Mata kedua manusia itu melotot sempurna saat mendengar jawaban Rose, jadi yang dokter katakan itu benar?, dan oh astaga pantas saja dokter Freen yang dingin itu berubah menjadi ramah saat mendapatkan panggilan dari wanitanya, ternyata memang secantik itu.
"Dan Aku akan menggodanya, sebagai balasan Ku pada dokter sombong itu. " ujar Rose menggebu.
"Yaaak, Kau jangan macam-macam Rose. " Jennie memperingatinya.
"Tapi jangankan Rose, Akupun juga tertarik dengannya, Kau coba lihat Jennie semua jenis lesung pipi itu ada di wajahnya, Dia benar-benar dewi. " ujar Lisa semangat.
"Terserah, Aku tidak mau terlibat jika nan.... Yaaaak astaga Aku belum selesai bicara. " Jennie meneriaki Mereka dengan kesal, pasalnya Rose dan Lisa meninggalkannya untuk mendekati Nona Becky.
Becky tersenyum ketika melihat Rose kembali, dibalik sifatnya yang ramah, Becky juga menyukai suara Rose yang menurutnya unik.
"Hay Nona Becky. "
"Hay Rose, kenapa?"
"Uh, Aku hanya ingin menyapa, " ucapnya malu-malu.
Namun tidak bertahan lama, lihatlah bagaimana wajah dingin Freen menghampiri Mereka, membuat Lisa dan Rose lari terbirit-birit, hal itu cukup membuat Becky bingung.
"Babe? Kenapa Mereka begitu?"
"Jangan hiraukan Mereka. "
Freen memeluk Becky seerat yang Dia bisa, mencium wangi vanilla coklat yang menyeruak dari tubuh gadisnya, dan juga wangi strawberry dari rambut istrinya itu yang seketika membuat Freen lapar.
"Freenky, Kau ingat jika ini di mana kan?"
"Sedikit?"
"Freen. "
"Hmm, jangan lepaskan pelukkanku. "
Nam hanya menggeleng malas, karena Dia baru menemukan Freen yang menjijikan seperti ini, walaupun dulu wanita itu sudah menjalin hubungan dengan Becky dan juga Rebecca, tapi tidak satupun wanita itu yang Freen perlakukan seperti Dia memperlakukan Becky sekarang.
"Kau lelah?"
"Hmm, mumu. "
Hanya ciuman di pipi yang Becky berikan, namun lihatlah senyuman bodoh dari Freen ini semakin membuat muak siapapun yang berada di hadapannya.
"Bb, Kau jadi check up?"
"Hmm, Babe, Aku tadi sudah bicara dengan dokter Sem, untuk urusan IVF Dia bisa menyarankan tempat yang bagus untuk Kita, dan Aku tertarik, jadi ini kartu nama dan rumah sakit yang harus Kita kunjungi. "
"Siapa yang hamil duluan? Freen please, Aku ingin melihat Dia berjalan seperti bebek setiap harinya. " Noe berkata semangat yang mendapatkan respon berupa tatapan tajam dari Freen.
"Aku saja, Freen sepertinya lebih cocok jadi Daddy? Freen is Daddy right? Dad—-daddy?" Ucap Becky menggoda.
Tapi lihatlah, siapa yang hampir meledak karena gombalan itu, wajah konyol Freen terlalu memuakkan untuk dilihat.
"Aku tidak sabar ada Freenky di sini. " Becky melihat bagaimana berharapnya Freen untuk memiliki buah hati, setidaknya itu bisa membuatnya bahagia, Freen jarang tersenyum jika membahas keluarga, karena kenyataannya Freen tidak memiliki hal itu dengan sempurna.
"Semoga keinginanmu menjadi kenyataan, Aku benar-benar ingin Kau menjadi hangat dan lembut Freen. " Noe menatap Becky dengan dalam, Noe tau ini juga merupakan harapan Becky, yang bahkan mungkin sudah sangat lama, dimulai dari hari pertama Mereka bersama.
"Aku harap Kau tidak menyakitinya lagi Freen. " Nor mengatakkannya dengan sungguh.
Becky merasakan bagaimana tubuh Freen membeku, sedikit mengganggunya, entah itu akan menjadi pikiran buruknya atau tidak, hanya saja ini cukup aneh untuknya.
"Freen, Kau mendengarku. "
Namun tubuh itu mendadak menumpu sepenuhnya kepada Becky, dan wanita itu menyadari ada satu hal yang salah di sini.
"Bec, Freen mimisan, apa Dia pingsan?"
"Astaga, Noe Kau bisa membantuku?""
Noe memapah Freen yang sudah diambang kesadarannya, Becky berulang kali menepuk pipi Freen, namun tidak sekalipun gadis itu merespon.
"Aku akan membawanya ke ICU, Kau bisa tunggu di sini, atau ikut denganku?"
"Aku ikut. "
Mendadak perasaan Becky tidak enak, badan Freen tidak panas, memang Dia mengeluh lelah, tapi ini kali pertama Freen pingsan setelah Dia mengatakan itu.
Mendadak seluruh staff di rumah sakit heboh karena hal ini, Nam menatap heran Freen yang datang dengan keadaan tidak sadarkan diri dan mengalami mimisan, namun sialnya jika dilihat dari teksturnya, darah itu merupakan darah segar.
"Noe, " Nam menatap Noe dengan wajah penuh tanda tanya.
"Aku juga memikirkan hal itu. "
Di luar ruang ICU, Becky terlihat sangat khawatir, sering kali Becky mendorong setiap dokter yang menghalanginya untuk masuk, oh ayolah, Dia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk kepasa Freen.
"Please let me in. " Becky menangis sejadinya kala gelengan kepala itu tertangkap oleh indera penglihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My favorite mistake (FREENBECK)
Romance⚠️(GXG) S2 dari See me as Becky, after marriage, (18+)⚠️