13. Kau Duniaku. (18+ 🌚)

7.5K 372 5
                                    

[Ini part Bulgos 🌚, bijak dalam membaca, tapi gak akan sebrutal gue nulis bulgos di karya Jenlisa, jujur gak tega merusak citra duo bucin ini, mian🙂🙏🏼]

Beberapa hari setelahnya, tidak ada yang berubah, rumah Mereka masih wangi yang sama, pancake coklat dan strawberry, entah kapan wanita berambut blonde itu akan bosan dengan menu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari setelahnya, tidak ada yang berubah, rumah Mereka masih wangi yang sama, pancake coklat dan strawberry, entah kapan wanita berambut blonde itu akan bosan dengan menu itu.

Freen harus berterima kasih kepada tanggal merah di kalendernya yang hadir di kamis dan jum'at, jadi Dia bisa menghabiskan waktunya dengan Becky jauh lebih lama.

"Kau mendapatkan liburmu? Bagaimana ceritanya?"

"Mereka kasihan padaku, Kau tau Babe satu minggu full Aku menjalankan operasi yang sulit. "

"Aku menyukainya. " Becky tersenyum hingga matanya menghilang.

Itu yang Freen sukai, Becky dengan segala pesonanya, kecantikannya membuat segala macam masalahnya menghilang.

"Bec, Kau bisa tidak cantik satu hari saja?"

"Tidak, Aku akan cantik setiap hari untukmu. "

Gemasnya, tidak akan sekalipun Freen lewatkan bibir itu, berulang kali Dia menjamahnya, walaupun hari adalah hari pertama Becky mendapatkan tamu bulanannya, Freen akan tetap meminta jatah yang lain untuknya.

"Kau begitu menyukai bibirku?"

"Ada yang lebih Ku sukai. "

"Apa?"

Tangan Freen pelan-pelan beranjak ke dua arah, Becky membiarkan tangan kanan Freen berhenti di payudaranya, namun tidak dengan tangan kirinya.

"Freen. "

"Tsk, Dia datang di waktu yang salah. " Dia merajuk lagi.

Namun hal pertama seumur hubungan Mereka yang membuat Freen terkujut bukan main, saat Becky menarik kepalanya ke buah dadanya, Dia diam sebentar, namun setelahnya tak akan ada hal yang ingin Dia lewatkan, Freen menghisap puting Becky dengan sensual.

Melayang, Becky mengangkat tubuhnya saat rasa itu menggelitik dirinya, Freen memainkan lidahnya mengganggu puting yang mengeras itu, nafas Becky tercekat, namun Freen menyukainya, desahan itu terdengar memanggilnya dengan keras.

"Kau menginginkannya?"

"Huh?"

"Bec?"

"Ya. "

Tangan kiri yang sedari tadi masih berada di selangkangan Becky, Dia tarik tepat di buah dada sebelah kiri wanita itu, sama seperti respon sebelumnya, tubuh Becky bergetar sempurna.

"Freen. " Desahnya.

Hisapan itu semakin dalam, sedikit membuat Becky menjerit, tangan lentik itu juga melakukan pekerjaannya dengan baik, Freen meremas dengan lembut gundukan itu, mata sayu nya menginginkan lebih, dan Becky tau itu, Dia menenggelamkan wajah Freen di payudaranya, Freen suka tekanan menuntut itu.

"Babe. "

"Kau ingin Aku?"

"No, Aku saja. "

Desahan demi desahan terasa membakar, keringat bercucuran, membuat suasana terasa semakin panas, wajah penuh dengan nafsu itu menjelaskan seberapa nikmat yang Becky rasakan saat ini.

"Freen... ah...

Mata terpejam, dengan bibir yang entah berapa kali Dia gigit saat gelombang itu datang, Freen menyesapnya dengan kuat, remasan demi remasan terasa menuntut, membuat Becky mengepit badan kurus itu dengan kakinya.

"Kau menginginkan lebih Nona?"

"Yea, tapi...

"Aku akan memuaskan Mu jika mau. "

"No, itu menjijikan Babe. "

Freen terkekeh, Dia kembali menyesap payudara kenyal itu, cukup bangga dengan pekerjaannya, puting pink itu benar-benar tegang, volume payudara yang awalnya kecilpun sekarang sudah penuh dan sekal.

"Ahh...

"Babe? Kau mimisan. "

Darah itu kembali keluar dari hidung istrinya, Becky dengan cepat membalikan posisi Mereka, Dia panik lagi, pasalnya baru tadi sore Freen keluar dari rumah sakit, hari ini Dia mengalami mimisan lagi.

"Aku terlalu bersemangat. "

"No, biasanya Kita bercinta berjam-jam pun Kau tak masalah, bahkan tidak mimisan seperti ini Babe. "

"I'm oke BB. "

Becky memakai kembali pakaiannya, Dia memaksa Freen menengadahkan kepalanya ke atas, berjalan mencari kotak obat yang berada di ruang kesehatan, Freen memang memiliki satu tempat di mana ada semua obat di sana, terkhusus untuk obat jantung karena Becky membutuhkannya.

"Atmosfir yang sangat panas, "

"Berhenti berbicara, "

"Kau masih menginginkannya, apa Kita tidak lanjutkan saja?"

Freen menatap gemas puting Becky yang masih menonjol di piyamanya itu.

"Kau bisa serius dulu Freen?"

"Tsk, oke oke. "

Wajah Freen tidak pucat, namun darah mimisan itu keluar dengan sangat banyak, Becky terlibat kebingungan, lalu apa yang sebenarnya terjadi.

"Freenky apa Kau mau check up? Aku juga harus medical check up secepatnya kan?"

"Aku gampang, sekarang Kita fokus kepadamu saja. "

"Babe. "

"Aku akan melakukannya setelah Mu BB. "

"Selalu saja. "

Freen tersenyum, Dia mencuri ciuman itu di bibir Becky, yang hanya mendapat dengusan kesal dari istrinya itu.

"I wuff you Babe. "

"I wuff you too Freenky. "

🔺🔻🔺

Sama seperti sebelumnya, rumah sakit akan selalu sibuk dengan segala macam hal, Freen berjalan cepat seperti yang biasa Dia lakukan, pasiennya sudah menunggu, kopi di tangan kanannya, satu kotak sandwich di tangan kirinya, keduanya adalah bekal yang Becky siapkan untuknya.

"Hari ini ada berapa pasien?"

"Banyak dokter, dan ada 7 pasien visit. "

"Oke, mari Kita mulai. "

Satu persatu pasien menyampaikan keluh kesahnya, dan seperti biasa semua orang akan memberikan bintang 5 kepada setiap hal yang Freen lakukan, walaupun memiliki wajah yang dingin, tapi tidak dengan pembawaan dan cara dirinya memperlakukan orang lain.

"Istirahat dulu dok. "

"Baik, Kamu juga. "

Freen mengemasi semua bekalnya, Dia akan memakannya di ruang Noe, karena Dia tidak suka makan sendiri.

Namun akan selalu ada hal yang membuatnya kesal, dan itu terjadi selalu pada dan oleh orang yang sama.

"Ya ya ya berhenti, ya ya...

"Dokter awassssss. "

Sepatu roda itu tidak memiliki mata, dan Freen tau itu, dan siapa orang bodoh yang menggunakan itu di lorong rumah sakit yang terjal ini, selain Roseane.

"Aaakk. "

Gadis itu kembali terjadi tepat di atas Freen, semua makan siang dokter muda itu juga terlempar dan parahnya berserakan di lantai.

"Yaaaaak Roseanse. " Freen berteriak kesal.

"Hehe. "

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang