Setelah 30 menit menghabiskan waktu untuk berdebat hal yang tidak penting, di sini Mereka sekarang, Freen sudah memakai kembali pakaiannya, dengan wangi yang tidak Becky suka itu.
Entah berapa kali wanita hamil itu mengomelinya, marah tanpa sebab, menyuruhnya hal yang tidak masuk akal, dan sekarang meninggalkannya.
Freen menghentakkan kakinya malas, ketika Becky memanggilnya lagi, tadi wanita itu menyuruhnya berdiri dengan kaki kanan diangkat dan kedua tangannya berada dikedua kupingnya.
"Aku pegal Babe. "
"Hook, Kau mengeluh Freenky?"
"Tidak. "
"Berlutut di sana, angkat kedua tanganmu ke atas. "
"Babe, ini ramai, Kau tidak lihat?" Protesnya.
"Kau membantahku?"
"Oh come on Babe. "
"Hook. "
Walaupun dengan kesalnya Freen tetap menuruti keinginan Becky, Dia berlutut dan mengangkat kedua tangannya, mencoba untuk tidak peduli dengan pandangan orang lain kepadanya, yang penting Becky senang.
Setiap foto yang Becky ambil saat ini bukan tentang lukisan lagi, namun Freen, wajah kesal itu, ekspresi marahnya, mendadak menjadi hal yang benar-benar Becky sukai sekarang.
"Oke, Kita pindah. "
Freen tersenyum, lalu mengubah posisinya menjadi berdiri, namun Becky melarangnya, malah menyuruhnya berjalan dengan menggunakan lututnya.
"What? Babe? Are you kidding me?"
"Ya sudah, Aku pulang ke rumah Richie saja. "
"Oke, oh God. "
Semua orang melihat Freen dengan aneh, pasalnya wanita cantik mana yang mau bersikap bodoh di tempat umum seperti ini, tapi Freen, di luar nalar.
"Berdiri di situ. "
"Sudah tidak berlutut?" Ucap Freen dengan wajah bodohnya.
"Berdiri Freenky, Kau tidak mendengar atau apa?"
"Oh god, oke fine. "
"Tersenyum. "
"Apa Dia punya pikiran menyuruhku senyum di saat Aku kesal setengah mati seperti ini?" Gumamnya.
"Freen Kau bicara apa?"
"Tidak ada, Aku hanya menghafal materi tentang kerusakan jantung koroner. " Bohongnya.
"What ever, sekarang tersenyum. "
Dan sekali lagi, tidak ada yang bisa Freen lakukan selain menurut, Dia tersenyum begitu cantik, sampai membuat Becky membeku seketika karena kecantikan istrinya itu.
"Babe? Apa masih lama? Gigiku kering jika seperti ini lebih lama. " Protesnya lagi.
"Ah? Iya ini Aku akan ambil beberapa. "
Ada banyak rasa syukur yang Becky ingin sampaikan, salah satunya memiliki Freen di hidupnya, Freen adalah kesalahan favoritnya.
"Woah, Aku cantik sekali Babe. " Freen berucap bangga.
Becky tersenyum, matanya menatap Freen dengan dalam, Dia ingin sekali berterima kasih dengan keadaan dan kenyataan yang kembali mempersatukan Mereka.
Entah apa yang akan terjadi, jika Mereka benar-benar berpisah waktu itu.
"Beckzy.... Hey Aku bisa meleleh jika Kau pandangi seperti itu terus menerus. "
"Kenapa Kau begitu cantik Freenky?"
Freen mengerutkan keningnya, pasalnya mata Becky mulai berkaca-kaca saat mengatakan itu semua, namun Freen mampu merasakan betapa tulusnya ucapan itu, wanita blonde itu tidak tahan jika membiarkan Becky berdiri begitu saja, Dia membawa Becky ke dalam pelukannya, mencium pucuk kepalanya berulang kali, dan jatuh cinta lagi untuk kesekian kali.
"I love you Freen, mari hidup bersama selamanya. "
"Oke, "
"Walaupun Kau akan kembali melupakanku, Aku akan mengulang apa yang pernah Aku lakukan beberapa tahun lalu Kembali Freen, jangan khawatir. "
Kali ini Freen menangis tanpa Dia sadari, ketakutannya, kesedihan Becky, rasa sakitnya, semuanya terasa membingungkan untuknya saat ini.
"Kau mengetahuinya?"
"Hmm, Kau tidak pintar berbohong Freen. "
Pelukan itupun semakin erat, Freen menangis dengan keras, tidak peduli dengan yang akan orang kira tentang Mereka, sakitnya tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa takut Becky saat ini tentang dirinya.
"Jangan siksa dirimu, jika memang operasi itu adalah jalan terbaik, lakukanlah Babe, Aku akan menunggumu. "
"Tidak, Aku tidak akan melakukannya. "
Becky menarik Freen keluar dari museum itu, beranjak menuju mobil Mereka, Becky tidak bisa dengan kebohongan ini setiap harinya, Freen akan terbiasa menyembunyikan banyak hal nantinya.
"Apa yang sakit? Di mana Freen?"
Tangisan Freen pecah, membawa tangan Becky menuju dadanya, menandakan hal yang lebih sakit berada di sana.
"Di sini, Aku jauh lebih sakit di sini. "
"Freen. "
"Aku tidak akan siap dengan itu semua Babe. "
Mereka menangis, walaupun itu hanya kemungkinan, tapi jika benar adanya Freen yakin 50% Dia akan kehilangan memorinya, dan Dia tidak akan pernah siap.
"Tidak melakukan operasi pun Kau akan tetap melupakannya Freen. "
"Setidaknya itu bukan Kamu, Bec. "
"Oke, ke sini, biar Aku peluk. " Becky merentangkan tangannya, Freen tidak menyia-nyiakan kesempatannya, wanita itu menangis keras di dalam pelukan Becky saat ini.
Mereka sama-sama terluka, apapun yang Freen rasakan juga akan Becky rasakan juga, mencintai bukan hanya menyatukan dua kepala, namun juga mengikat dua perasaan.
"Aku tidak akan pernah siap untuk melupakanmu Bec. "
"Iya, tapi kalau itu terjadi, Aku akan kembali mengulangi semua luka itu. "
"I'm sorry Babe. "
"It's oke Freenky, mari rekam semua memori yang tinggal, agar Aku bisa mengingatkanmu semua hal secara detail. "
Freen mengangguk dalam pelukan Becky, rasa sesaknya bertumpu di dadanya, Dia kira dirinya bisa menyimpan ini sendirian, tapi ternyata tidak, sekuat apapun Freen berdiri sendirian, Di tetap membutuhkan Becky untuk menopangnya.
"Jangan menangis, air matamu terlalu berharga untuk jatuh Tuan putri. " Ucap Becky mencoba menghibur.
Namun Dia salah, tubuh itu kembali melemah, Freen menumpukan sepenuhnya berat badannya di pundak Becky, membuat gadis itu berteriak histeris.
"Freenky, oh god, siapapun tolong Aku. "
KAMU SEDANG MEMBACA
My favorite mistake (FREENBECK)
Romance⚠️(GXG) S2 dari See me as Becky, after marriage, (18+)⚠️