Rumah sakit hari ini sangat ramai, kecelakaan yang melibatkan dua bus itu mengakibatkan banyak sekali korban yang berjatuhan.
Setiap orang sangat sibuk saat ini, terlepas dari Freen yang sebenarnya sudah menyelesaikan pekerjaannya, harus terpaksa ikut andil karena keadaan yang sudah sangat tidak terkendali itu.
Semua fokusnya terarah kepada salah satu pasien yang mendadak mendapatkan serangan jantung, wajahnya serius, Dia akan terlihat jauh lebih dingin dari yang sebelumnya.
Tak jarang banyak sekali orang yang penasaran dan menyukai Freen, walaupun wanita sekalipun.
Karena tidak menjadi rahasia umum lagi jika Freen menikahi wanita, dan orientasi seksual juga sudah diketahui banyak orang.
"Rose, hati-hati Kau juga ikut terpesona nanti. "
"Astaga Lisa, Kau mengejutkanku. "
"Dokter Freen memang memiliki karisma yang tidak main-main. "
Dia Rose dan Lisa, dokter co-ast di rumah sakit yang sama dengan Freen, Mereka baru saja menjalani masa co-astnya setelah Freen selesai dengan honeymoon nya.
Tidak terlalu banyak yang mahasiswi co-ast ini tau dari Freen, karena untuk tahun ini Freen tidak menjadi consulen karena Dia yang memintanya.
"Oh you so gay Roseeeh...
"Sttt, Kau bisa diam. "
"Apa Kita harus mencari tau tentang dokter Freen? Kelihatannya Dia masih sangat muda?"
"Ya, Dia berumur 35 tahun, dengan segala prestasi yang mampu menjadikannya dokter specialis di umur yang masih muda, lulusan universitas ternama di London, lulus dengan IPK... what? kenapa Kau melihatku dengan mata yang seperti itu?"
Lisa menyipitkan matanya seakan sedang menuntut jawaban atas segala ucapan Rose beberapa saat yang lalu.
"Kau mencuri star. "
"Kau lupa Kita sudah diberikan segala informasi tentang semua dokter yang ada di rumah sakit ini? Ku rasa tidak Aku saja yang tau Lisa, oh come on. '
"Aku tidak tau, Aku hanya membaca tentang dokter Nam, karena Dia yang menjadi consulen Kita. "
"What ever, "
Layaknya mahasiswa co-ast biasa, apapun kondisimu, tenagamu harus tetap nomor satu, Lisa dan Rose entah sudah berapa kali berlari kian kemari untuk membantu para dokter dan tenaga medis yang lain untuk mengobati para pasien, tidak peduli apapun yang Mereka rasakan, yang terpenting semua keadaan di ruang IGD harus teratasi dengan baik.
Rose mengatur nafasnya, dan kembali berlari saat di hadapannya ada 2 dokter muda yang benar-benar sibuk dengan semua hal gila ini, namun sial untuknya, tali sepatu yang Dia kenakan terinjak olehnya sendiri, hingga membuatnya terjerembab, dan lebih gilanya lagi, tubuh gadis itu benar-benar menumpu penuh kepada Freen yang sedang berada di hadapannya, yang mengakibatkan Mereka berdua terjatuh dengan Rose yang berada di atas Freen.
"Aish. " Freen merasakan kepalanya terbentur keras membuatnya pusing seketika.
"Astaga Freen. " Noe terkejut bukan main.
"Ya Tuhan, maaf dokter, Saya kurang hati-hati. " Rose mencoba bangkit, namun rambutnya menyangkut pada name tag yang Freen kenakan.
"Maaf dokter, rambut Saya. "
Freen benar-benar pusing, karena terbentur, Dia tidak terlalu menghiraukan apa yang Rose katakan, namun bukan rambut yang menjadi masalah sekarang, melainkan Freen yang pingsan karena benturan itu.
"Freen, are you o... Astaga kepalanya terbentur?" Noe berucap panik.
"Dokter maaf, sepertinya iya. " Rose berucap tidak enak.
"Astaga, Kau bisa beranjak dari tubuhnya, aissh Aku tidak mau Dia mengalami amnesia lagi karena hal konyol ini, Kau tau. " Kali ini intonasi dari ucapan Noe terdengar marah, Rose memejamkan matanya karena takut, ini kali pertama Dia mengalami masalah dengan para dokter, dan sialnya itu Freen.
Dengan cepat Rose melepaskan rambutnya pada baju Freen, membiarkan Noe dan para team medis mengangkat Freen ke brankar agar bisa diperiksa lebih lanjut.
Gadis 21 tahun itu berlari menjauh dari tempat di mana Dia jatuh tadi, entah apa yang akan terjadi padanya nanti, tapi yang pasti ini adalah masalah besar.
"Wah, tubuhku bisa-bisa terpisah dari tulangnya, demi apapun ini pekerjaan yang gila sek .. ada apa dengan wajah panik itu? Kau melakukan kesalahan Rose?"
"Hmm. "
Anggukan Rose seakan jawaban yang membingungkan, namun Lisa jauh lebih bingung saat brankar dokter Freen lewat di hadapannya.
"Ada apa dengan dokter Freen?"
"Tadi Aku menabraknya, dan kepalanya terbentur, lalu pingsan. "
"Huh?" Lisa terkejut bukan main, apa yang Rose lakukan? bahkan dokter Freen tidak ada di sekitar Mereka yang Dia tau.
"Freen tidak apa-apa, hanya saja setelah Dia mengalami amnesia karena kecelakaan, memang ada sedikit masalah pada bagian kepalanya, Dia tidak bisa terbentur apa lagi kepala bagian belakangnya, karena tengkoraknya juga mengalami masalah serius, tapi Kau tidak usah khawatir Rose, Dia totally fine. " Nam berujar ramah, Dia tau pasti Rose merasakan takut luar biasa untuk saat ini, tapi ini juga bukan hal yang Dia sengaja, makanya Nam menyakinkan gadis itu jika semuanya hanya kecelakaan semata.
"Ah terimakasih dokter Nam, Aku benar-benar minta maaf. "
"Tak masalah, Freen juga orang yang tidak neko-neko, Kau bicara saja padanya nanti. "
"Ah baik dokter, sekali lagi terima kasih. "
Nam tersenyum lalu meninggalkan Rose dan Lisa begitu saja, munafik jika Rose sudah merasa baik-baik saja dengan penjelasan dokter Nam, karena sampai saat ini hatinya masih berdebar kencang, antara Dia takut dan merasakan bagiamana tubuh Mereka benar-benar menempel untuk beberapa saat, bahkan wangi vanilla dan coklat dari tubuh Freen benar-benar melekat ada penciumannya saat ini, Rose benar-benar gila.
"Oih, Rose ayok, jangan kebiasaan melamun, nanti masa depanmu suram. "
"Kau saja, Tsk. "
KAMU SEDANG MEMBACA
My favorite mistake (FREENBECK)
Romance⚠️(GXG) S2 dari See me as Becky, after marriage, (18+)⚠️