BECKY POV.
Aku tidak tau ingin bersyukur dari mana, menemukannya, mendapatkannya, lalu memilikinya adalah satu-satunya hal yang sampai saat ini yang masih menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk Ku.
Bagaimana senyuman itu membuatku benar-benar merasa jauh lebih baik di setiap paginya.
Bagaimana Dia menyembuhkan Ku dari berbagai luka yang bahkan Dia juga penyebabnya.
Tapi Aku pernah mendengar satu hal, tentang sebuah ketulusan dalam sebuah rasa sakit.
Katanya begini, jika Kau menunggu Kau akan tetap berdiri disitu, namun jika Kau berhenti akan ada orang lain yang akan menggantikan Mu, tapi jika hanya luka, Kau seharusnya pergi. Semua hidup adalah sakit, dan Kau harus mencari kebahagiaanmu di setiap perjalanan yang Kau lewati.
Waktu berjalan cepat sekali, bahkan Aku belum sempat menceritakan satu persatu dari rasa di hatiku, entah itu bahagia, kecewa, marah, sedih atau biasa saja.
Tapi kali ini, akan banyak sekali pujian yang Ku berikan padanya, coba baca baik-baik, Aku harap Kalian tidak bosan dengan ini semua.
Waktu itu, Aku rasa tahun 2013 bulan Agustus, Kami dengan pakaian serba putih, dengan topi petai dan kalung terong serta tas dari sebuah kresek hitam sedang dijemur di lapangan, ospek hari pertama, Aku benar-benar mengingat hari menyebalkan itu.
Aku berdiri di sebelahnya, Freen Sarocha namanya, Dia ceria, senyum manisnya benar-benar melebihi gula.
Namun siapa yang menyangka Aku akan jatuh cinta dengannya? Sesama wanita? Aku hanya denial atas segala macam bentuk dari perasaan yang hadir saat di sebelahnya, namun tidak dengan detak jantungku.
Dihukum bersama, menjalani semua kegilaan berdua, Dia jurusan kedokteran umum, sementara Aku terpaksa menjalani jurusan hukum yang Papa wajibkan kepada Rebecca namun gadis itu tidak menginginkannya, memaksaku untuk menggantikannya.
Seminggu masa orientasi selesai, tapi tidak dengan perasaanku.
Satu tahun berlalu, membuatku hampir gila karena sering memikirkannya, semua hal yang Ku kerjakan terganggu.
Hingga suatu ketika, Aku percaya Tuhan menurunkan mukjizatnya kepadaku, Dia datang dengan coklat dan bunga mawar putih, Aku tidak yakin jika Dia benar-benar tulus waktu itu, tapi Aku menerima ajakannya, Kita berkencan dengan motor matic kebanggaannya itu.
Aku yakin cinta tau rumahnya di mana, singkat cerita Kami bersama, mengikrarkan janji untuk selalu menjaga.
Berjalan beriringan selama 3 tahun lamanya, sampai saat di mana Aku membawa Freen datang ke rumah, tidak mengenalkannya sebagai kekasihku kepada Mereka, hanya kepada Rebecca, tapi siapa yang tahu jika tusukan paling dalam yang Kau dapatkan akan datang dari saudaramu sendiri.
Freen berubah, sampai di mana Aku tau jika Freen memiliki hubungan dengan Kakak kembar Ku sendiri, Aku marah saat itu, tapi Freen tidak mengakuinya, Dia mencoba untuk memperbaiki nya, Aku pun begitu, tapi sial cinta itu dua kepala, jika satu yang berjuang semuanya akan hancur sia-sia.
Kami menjadi asing, sangat asing, hubungan Kami dingin, namun saling tidak mau untuk melepaskan.
Entah berapa banyak air mata yang Aku keluarkan saat mencintainya, tapi si bodoh ini selalu melakukannya, membiarkan banyak sekali luka yang Freen berikan kepadaku, Aku bahkan tidak peduli asal Freen tetap bersamaku.
Waktu itu Aku kehilangan Freen, dan juga Rebecca, Aku berniat menyelesaikan masalah Kami, dan saat itu Aku pergi dengan mobil Nop dan Irin, Aku tidak tau persis apa yang Becca rencanakan dengan mobilku, tapi di saat itu Aku sadar, ketika hujan turun sangat deras, dengan sengaja Rebecca menabrakkan mobil putih itu ke arah Kami, dan merenggut nyawanya sendiri begitupun ingatan Freen, itu kenapa Aku takut sekali dengan hujan, karena membawaku kembali kepada kejadian menyeramkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My favorite mistake (FREENBECK)
Roman d'amour⚠️(GXG) S2 dari See me as Becky, after marriage, (18+)⚠️