25. I love you 18+

5.3K 365 8
                                    

Alarm berbunyi tepat pukul 5, Becky terbangun dengan perasaan aneh, ada tangan yang melingkar diperutnya, dan rasa mual yang luar biasa Dia rasakan.

Dia melepaskan pelukan itu begitu saja, berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya.

Freen yang terkejut juga ikut berlari menemani Becky, morning sickness itu datang lagi.

Dengan gentle Freen memijat pelan punggung dan tengkuk Becky, cukup lama Dia melakukannya hingga Becky membalikan badannya dan menumpukan tubuhnya kepada Freen, Dia benar-benar lemas.

Freen menggendong Becky tanpa menaruhnya di tempat tidur, sudah menjadi kebiasaan untuknya memperlakukan Becky layaknya anak kecil dan Becky juga sudah sangat terbiasa dengan itu semua.

"Mommy sakit?" Freen menggoyang-goyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

"Hmm. "

"Mau makan bubur?"

"No, seperti ini saja. "

"Oke. "

Encok?, sakit pinggang, punggung terkilir sudah menjadi hal biasa untuk Freen jika Becky sakit, karena hanya dengan seperti ini Becky akan terlihat jauh lebih baik dibandingkan harus berbaring di kasur dengan menggenaskan.

"Kau panas?"

"Aku? Biasa saja. "

"Freenky, Kau demam. "

"Tidak, AC ini Aku matikan, Aku kedinginan Kau tau Babe. "

Becky terkekeh setelahnya, Freen selalu protes dengan ruangan super dingin seperti kesukaan Becky, karena dirinya jauh lebih menyukai ruangan yang hangat.

"Maafkan Aku. "

"Untuk?"

"Membedakanmu dengan Becca. "

"Aku lapar Freen. "

"Kau tidak ingin membahasnya?"

"Tidak, siapa yang mengijinkanmu?"

Freen mencium bahu Becky berulang kali, memperbaiki posisi wanita itu di dalam gendongannya, dan memilih untuk Diam.

"Mana handphoneku?"

"Di meja. "

"Aku mau makan jagung keju. "

"Turunlah, Aku akan membuatkannya untukmu. "

"Tidak mau. "

"Lalu? Bagaimana Aku akan memasaknya?"

"Bagaimana makanannya Aku ganti?"

Becky mencium leher Freen tiba-tiba, membuat wanita berambut blonde itu terkejut seketika.

"Bec. "

"Please. "

"What?"

"Eat me. " ucapnya seduktif.

Freen tersenyum bodoh, mencuri ciuman itu di bibir istrinya, Becky jauh lebih lapar karena hormonnya, menghisap dengan sensual bibir itu dan bemain menggunakan lidahnya, ciuman dengan lidah yang menyatu adalah hal sempurna untuknya.

"Ahh. "

Dia menjelajahi leher istrinya, hingga ke dadanya, Freen bersemangat melihat puting itu mengeras sempurna, ternyata Becky sudah mempersiapkannya.

"Kau nakal. "

"Siapa yang akan mengira Aku akan Kau susul ke sini? Aku bahkan berniat untuk tidak memakai apapun, "

"Lakukanlah untukku kalau begitu. "

"Kau harus melakukan hal yang sama. "

Becky turun dari gendongan Freen, wanita hamil itu melucuti pakaian istrinya, dan Freen juga melakukan sebaliknya, mata Mereka berbicara tentang nafsu yang membara, Freen menyukai buah dada yang menegang itu, dan Becky juga begitu.

Mendorong dengan pelan Becky ke tembok, mengunci istrinya itu dengan kedua tangannya di atas kepala, Freen menjelajahi setiap inci leher milik istrinya, menyedot dengan semangat untuk meninggalkan tanda.

"Ah, Freen. "

Becky menggigit bibirnya, tubuhnya mengikuti irama permainan Freen, lidah hangat itu terasa menyengat sampai ke ubun-ubunnya.

Kecupan demi kecupan itu terdengar kembali, Becky mendorong kepala Freen untuk menyatu lebih kuat kepasanya, memperdalam hisapan demi hisapan.

Tangan kanan wanita berambut blonde itu sibuk meremas bokong sintal milik istrinya, Becky menyukai  itu.

Kedua pasang buah dada itu menyatu, Freen menempelkannya lebih rapat, merasakan Mereka saling bergesekan.

"Ah, Bec. "

Namun bunyi nyaring dari smartlock apartemen Becky membuat kedua pasangan yang sedang tinggi-tingginya itu kalang kabut, Freen buru-buru memasang kembali bajunya, begitupun dengan Becky, wanita hamil itu mengupat beberapa kali karena hasratnya yang belum tersalurkan harus berhenti begitu saja.

"Oh, Kau di sini Bec, kenapa tidak mengatakan kepadaku, di mana Kau?"

Richie berteriak dari ruang tamu, melihat ada kunci mobil di atas meja di ruang tamu, dan tas kerja milik Freen dan Becky juga ada di sana, bisa Dia pastikan adik dan adik iparnya menginap di condominium ini tadi malam.

"Oh, Richie, "

"Ada apa dengan rambutmu? Kau baru bangun?"

"Hmm, "

Mata Richie menyipit sempurna saat melihat kemerahan di leher adiknya itu.

"Kau sedang berolahraga? Apa Aku mengganggu Kalian?"

"Di mana Freen?"

"Dia masih tidur, ah kalau ini hadiahnya, makanya Kau menikah lah, agar Kau tau indahnya tatoo alami seperti. "

"Tsk, Aku masih memikirkannya. "

Penerbangan London-Jakarta cukup membuatnya kelelahan, Richie memutuskan untuk tidur di ruang tamu untuk beberapa saat sebelum Dia bertemu dengan para client nya sore nanti.

"Babe, Richie di sebelah. "

"Tsk, Aku bagaimana?"

"Apanya?"

"Kau serius bertanya Becky?"

"Bahkan nafsuku jauh lebih tinggi dari padamu Nona Sarocha, berhenti mengeluh. "

Freen mengendus sebal, menutup tubuhnya dengan selimut sepenuhnya, Becky memutar matanya malas, membuka kembali camisole nya, menarik kepala Freen mendekat ke dadanya, menyerahkan kedua gundukan itu untuk istrinya nikmati.

"Woah. " ucap Freen takjup.

"Putingmu masih berdiri tegang. " lanjutnya.

"Kau mau membuang waktumu Daddy? Atau aku akan menyimpannya lagi?"

"Oh tentu tidak. "

Freen membuka bajunya, mendorong tubuh Becky untuk berbaring, mulutnya menyesap sensual buah dada itu, sementara tangan kiri gadis kidal itu menjamah hal lain di bawah sana.

Menggelitik, itu yang benar-benar Becky rasakan. Saat dua jari itu mulai mencari jalan masuk ke dalam intinya, Becky menggeliat, menggigit bibir bawahnya, merasakan gejolak aneh yang tiba-tiba menyempitkan rongga dadanya.

Tangan panjang itu terjepit oleh kedua paha istrinya, senyum simpul itu menandakan bahkan Dia begitu bangga dengan kinerjanya.

Freen memasukan dua jari ke dalam liang istrinya, membuat tubuh Becky mengelinjang karena sensasinya.

Memaju mundurkan dengan pelan, sesekali menggesek dengan lembut bagian intinya, kedua mata itu terpejam dan terbuka berulang kali, nikmat yang selalu Dia sukai.

"Bec, Kau ingin makan apa?, Aku mendadak tidak mengantuk, Kau ingin pasta or something?" Richie mengetuk pintu kamar Becky berulang kali, hingga membuat mood bercinta Freen buyar begitu saja.

Freen menghentikan permainannya, membaringkan tubuhnya di sebelah Becky, mengutuk saudara iparnya itu, kenapa Dia selalu datang di saat-saat kentang seperti ini?.

"I'm so sorry Babe, nanti Aku akan mengatakan padanya jika Kita tidak bisa diganggu untuk sementara waktu, Aku menemuinya dulu, I love you Freenky. "

"Tsk, I love you too. "

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang