"Freen, apa Kau mendengarku?"
"Hmm. "
Freen tidak sepenuhnya pingsan, Dia masih separuh sadar ketika semua orang berusaha untuk membawanya kembali, rasa pusing yang sedari tadi Dia rasakan, dirinya kelelahan, hanya itu yang Dia ketahui.
"Freen, Aku tidak terlalu yakin, hanya saja, ada sesuatu yang salah. "
"Maksudmu?"
"Aku harus menghubungi dokter Mew agar Kau mrndapatkan pemeriksaan yang benar-benar akurat. "
"Mew? Kenapa dengan ahli Onkologi itu?"
Freen menangkap raut aneh pada kedua sahabatnya itu, dan menyadari sesuatu yang tidak baik terjadi padanya.
"Apapun, jangan katakan pada Becky. "
"Freen. "
"Jangan. "
Wajah Freen terlihat memelas, apapun itu yang harus Dia lakukan hanya membuat Becky bahagia bukan malah sebaliknya.
"Freen, sejak kapan Kau merasakannya?"
"Semenjak hooneymoon. "
"Sebulan yang lalu?"
"Hmm, tapi Aku sudah sering mengalami mimisan, dan sialnya hanya Becca yang tau. "
"Becca? Bagaimana dengan Becky?"
"Iya, Aku bisa melihat arwahnya, Kau sudah tau itu kan Noe? dan Dia sering melihatku mimisan dan juga sering menyuruhku untuk mengatakan kepada Becky, tapi Aku tidak melakukannya, bahkan peduli saja tidak. "
"Apa ini ada kaitannya dengan kecelakaanmu Freen?" Nam membawa kembali ingatannya, pasalnya sampai saat ini kondisi Freen belum sepenuhnya membaik.
"Tapi Mereka tidak pernah membahas dampaknya?"
"Ku harus menemui dokter Mew, Freen. " Nam serius dengan ucapannya, Dia tidak mau jika hal buruk yang sedang ada di otaknya saat ini benar-benar terjadi.
"Tapi tolong jangan katakan apapun pada Becky. "
"Oke. "
Tidak ada hal lain yang bisa Mereka lakukan, karena Nam dan Noe tau, satu-satunya hal yang Freen ingin berikan kepada Becky hanyalah kebahagiaan.
🔻🔺🔻
Becky menggigit jarinya karena gugup, ini pernah terjadi, waktu kecelakaan dirinya, Becca, Nop dan juga Freen, yang memgakibatkan hal buruk terjadi pada kondisi Freen, dan untuk saat ini Dia tidak siap dengan hal-hal yang di luar kendalinya.
"Noe. "
"Freen hanya kelelahan, Kamu jangan khawatir. "
"Bagaimana bisa Aku tidak khawatir Noe, Dia istriku. "
"Aku tau, Freen hanya butuh istirahat Bec. "
"Let me in. "
"Bec, oh astaga. "
Tak ada satupun yang bisa menghalanginya, walaupun tatapan terkejut Freen sekalipun, Becky sudah sering menangis karenanya, dan Freen tau ini adalah hal yang akan membuat rasa sedih itu abadi, dan Freen akan memutuskan menyimpan semua hal yang mungkin terjadi itu sendirian.
"Hey, ada apa?"
Becky menghambur ke dalam pelukkan Freen, Dia memangis sekeras yang Dia bisa, entahlah perasaan Becky campur aduk untuk saat ini, rasa kehilangan yang entah bagaimana bisa tiba-tiba datang itu menghancurkan harapannya.
"Beckzy...
"Kau bisa diam dulu?"
"Hmm, Kau tidur di sebelahku saja. "
Freen menggeser tubuhnya saat Becky naik ke atas brangkarnya, Freen memeluk erat Becky di sana, sekarang Dia hanya berharap jika kondisinya tidak seburuk yang Dia pikirkan.
Wanita blonde itu menggesekkan hidungnya ke hidung Becky, membuat istrinya itu nyaman, karena cara itu masih hal terampuh untuk membuat Becky mengantuk.
🔺🔻🔺
Jam berjalan cukup alot, Freen kira Becky akan tertidur, namun ternyata Dia salah, Mereka malah terjebak dengan situasi yang tidak bicara satu sama lain.
Freen tidak menjelaskan apapun, dan Becky juga berhenti bertanya.
Namun masih dalam posisi yang sama, memeluk satu sama lain.
"Freen, Kau bisa pindah ke ruang rawat. "
"Apa Aku boleh pulang saja Nam? Istriku merajuk. "
"Kondisimu sebenarnya cukup krus...
Namun kedipan mata Freen seakan memohong untuk sebuah kebohongan membuat Nam menghembuskan nafasnya malas, Dia tau kalau Freen ingin menyelamatkan kebahagiaan Becky, tapi Dia juga malas jika ikut campur dengan masalah rumah tangga sahabatnya itu.
"Menurut medis kondisimu cukup baik, Kau boleh rawat inap saja. "
Becky menghembuskan nafas lega, Freen mencuri ciuman di bibir wanitanya itu, walaupun pada kenyataannya Dia merasa baik-baik saja, tapi rekam medisnya tidak bisa berbohong.
"Kita akan pulang. "
Wajah datar itu membuat nyali Freen ciut, layaknya seorang anak yang takut dengan Ibunya.
"Babe?"
"Kau diam di sana. "
"Aku baik-baik saja, Aku serius. "
"Freen, perasaanku bukan separuh itu untukmu, Aku benar-benar penuh mencintaimu, jadi apapun yang terjadi padamu, Aku merasakannya. "
Freen tersenyum, Becky tidak berubah, hanya Dia, Freen sangat menyesal karena pernah menyia-nyiakan Becky selama ini.
"I love you Babe. "
Pandangan Becky sepenuhnya untuk Freen, matanya memerah, bibirnya bergetar, dan ya Dia sangat takut, jika suatu saat semuanya terulang kembali.
"Aku kembali untukmu, dan tidak akan ada yang mengambilku lagi. "
"Ingatanmu?"
Diam, karena hal itu di luar kendalinya, Freen tidak tau persis apa yang akan terjadi dengannya nanti.
"Oh tidak masalah Freen mulai hari ini, Aku akan membuat memori untukmu sendiri, tentangku, kebahagiaan Kita. "
"Bec, Kau terlalu jauh. "
"Feeling Ku. "
Tidak akan Freen biarkan Becky dengan pikiran liarnya, pelukan itu Dia berikan untuk menghentikan tubuh bergetar itu bergerak, Becky tidak dalam kondisi baik-baik saja jika itu tentang kehilangan Freen lagi.
"Babe, Aku baik-baik saja. "
"Aku tidak terlalu yakin. "
"Aku akan di sini, di hatimu kalau Kau tidak yakin dengan keadaanku. "
"Freen stop, Aku sedang tidak ingin membahas hal sialan itu. "
"Kenapa? Kau takut? Aku juga Bec, Aku tidak mau kehilanganmu lagi. "
Air mata yang sedari tadi Dia tahan akhirnya mengalir, Dia tidak bisa memastikan apa sebenarnya yang terjadi, namun mustahil jika Dia tidak memiliki pikiran buruk tentang semua hal yang terjadi dengan tiba-tiba ini.
Mereka menguatkan satu sama lain, hidup ini tidak layaknya seperti novel, Kau bisa menulis alur sesuai dengan yang Kau inginkan, bagaimana promis itu berjalan sesuai dengan hal yang ada di dalam otakmu, bagaimana plot twist itu bekerja di akhirnya, dan ending yang bahagia seperti yang banyak orang inginkan.
"Aku akan membuat harimu penuh dengan kebahagiaan, walaupun Aku mengorbankan diriku. " Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My favorite mistake (FREENBECK)
Romance⚠️(GXG) S2 dari See me as Becky, after marriage, (18+)⚠️