15. Bisa (18+ 🌚)

6.1K 352 8
                                    

Hujan turun lebih lebat dari sebelumnya, Freen masih tertidur memeluk Becky dengan erat, wajahnya tenggelam penuh di kedua buah dadanya.

Entah apa yang terjadi, Freen jauh lebih mesum dari biasanya, lihatlah bagaimana wanita itu meminta Becky untuk tidak berbusana, dan oh astaga tangan itu menyentuh bokongnya yang sintal dengan semangat.

Masa period nya sudah selesai, Mereka juga menikmati pelepasan masing-masing, dan kali ini Freen meminta untuk Becky bermain dengannya, jujur Becky sangat suka menjadi Dominan.

"Babe, "

"Hmm. "

"Sudah pagi antar Aku check up sebentar. "

"Bisakah Kita tidak pergi, di sini saja?"

"Freen?"

"Oke. "

Freen mengubah posisinya menjadi duduk, mengikat rambutnya sembari mengumpulkan nyawa, lalu menggendong Becky menuju kamar mandi, Dia juga ada dinas sore hari ini seperti yang Dia minta kepada dokter Marco kemarin.

"Mandi saja, oke?"

"Hmm, Aku mau tidur, mandikan Aku. " Ujar Freen yang masih dengan mata yang terpejam.

Becky tersenyum geli, Freen tidak sekalipun membuka matanya, Dia benar-benar kelelahan.

"Kalau kondisiku baik, Aku ingin ce ..

"Iya, lakukan saja, Aku dengan senang hati menerimanya Becbec. "

Satu ciuman di bibir itu Dia curi dari Freen yang sontak membuat Freen membuka matanya, Dia berdiri dari kloset tempatnya duduk tadi, mendorong Becky ke arah shower dan menciumnya di sana.

"Aku berusaha menutup mataku agar tidak tergoda denganmu Nona, namun Kau malah memancingku. "

"Kau ingin ronde kedua?"

"Apa bisa?"

"Lakukan saja. "

Ciuman yang mulai menuntut, Freen menarik sedikit rambut Becky agar gadis itu menengadahkan kepalanya, di bawah guyuran air yang membasahi tubuh Freen, Dia mencium seluruh wajah dan leher Becky, nafas gadis blasteran itu tersengal, menelan bebas salivanya di sana, Becky menyukai bagaimana Freen mencium bahkan menjilati lehernya.

"Freen... Ah...

Tangan kanannya menuju langsung pada sarapannya, Becky terperanjat kaget saat menyadari jari itu sudah memasukinya tanpa aba-aba.

"Kau nakal Freen. "

"Matikan airnya Bec. "

Becky melakukannya, dan lihatlah siapa yang paling liar di sini, Freen meletakan salah satu kaki Becky di bahunya, menatap kagum hal yang berada di hadapannya, namun deru nafas itu seakan membuat Becky bergejolak, Dia tidak sabar, dengan cepat Becky mendorong kepala Freen lebih dekat, untuk menjamahnya.

Lidah panas itu terasa memabukkan, Becky bergetar saat merasakan dirinya di masuki, Freen belajar banyak dari film biru yang sengaja Dia beli di situs dewasa itu, dan lihatlah betapa lihainya Dia sekarang.

"Oh, Shit. "

Tangan kanannya Freen pindahkan menuju kedua gundukan kesayangannya, Becky menikmati rasa yang menggila di dalam dirinya, padahal tadi malam Dia melakukan hal yang sama, untuk Freen tentunya.

"Babe, oh..

Freen menusuk lebih dalam dengan lidahnya, merasakan bagaimana kepalanya di apit oleh paha istrinya itu, tubuh Becky bergetar seiring dengan desahan demi desahan terdengar merdu di telinganya.

"Babe please... Oh shit. "

Freen beranjak saat Becky bergetar hebat menandakan pelepasannya, tubuh yang tadinya berjongkok mulai berpindah untuk berdiri, Freen mencium bibir itu dengan sensual, menandakan permainannya untuk pagi ini cukup sampai di sini.

"Do you like it?"

"I do. "

"Thank to me later. "

Becky memukul bahu Freen kesal, air shower itu kembali Dia hidupkan, Freen bergumam menyanyikan lagu yang Mereka sukai, berdansa di bawah guyuran air, menatap penuh cinta satu sama lain.

"Kalau nanti Kau melupakanku, Aku akan membuatkan buku khusus yang harus Kau kalungkan di lehermu. "

"Aku tidak akan melupakanmu. "

"Aku tidak tau apa yang akan terjadi nanti. "

"Hmm, Kau boleh persiapkan apapun Babe, "

Freen kembali mencium Becky untuk menghilangkan pikiran buruk gadis itu tentang segala macam masalah kesehatannya.

"Babe, Aku punya janji jam 9. "

"Oh astaga, Ayok mandi, oh rambut Kita basah, "

"Kau yang salah, cepat Freen, Aku tidak mau nanti bakal ditunda lagi. "

Dengan cepat kedua pasangan bucin itu menyelesaikan acara mandi Mereka, jam menunjukkan pukul 8 lewat 45 menit, Becky buruk-buru mengeringkan rambutnya, Dia hanya memakai skincare saja alih-alih memakaikan make up di wajahnya.

"Rambutmu tebal sekali Freen, astaga. "

"Tsk, Babe Kau bisa berhenti mengomeli Ku. "

"Ya, ya, ya. "

🔺🔻🔺

Rumah sakit tempat Becky memeriksakan kesehatannya cukup jauh dari rumah sakit tempat Freen bekerja, namun tidak masalah, toh Dia juga masuk sore, jadilah Freen menunggu dengan nyaman di ruang tunggu.

Pemeriksaan cukup membuatnya deg-degan, hasil yang baru bisa Dia ambil 3 hari setelahnya juga salah satu alasannya.

3 jam sudah terlalu, Becky juga sudah duduk di sebelahnya, Dia mengantuk, lihatlah bayi itu sudah berapa kali menguap sedari tadi.

"Kabar baiknya IVF bisa dilakukan bulan depan jika kalau memang kondisi Becky baik 90%. "

"Saya akan pastikan asupan Becky terpenuhi dengan baik, "

"Itu harus dokter Freen, jika Becky benar-benar menjaga makanan dan pola hidup sehat, Saya yakin program ini akan berhasil. "

Becky tidak peduli, Dia kesulitan melawan rasa kantuknya, membiarkan kedua dokter itu bercengkrama semaunya.

"Hasilnya bisa dijemput 3 hari lagi dokter Freen. "

"Ah baik, thank you dokter Jo. "

"My pleasure. "

"Saya boleh pinjam kursi rodanya, Saya tidak tega membangunkannya. "

"Oh silahkan, nanti bisa minta tolong satpam saja untuk mengembalikannya. "

"Oke, terimakasih, Saya permisi dokter. "

"Hati-hati. "

Freen menatap Becky yang sudah separuh tertidur, beruntung di sana ada banyak kemudahan untuk Becky, jadilah wanita cantik itu pulang dengan keadaan tertidur sepenuhnya.

"Kau cantik sekali astaga, Aku ingin memakanmu kembali. " Ujar Freen gemas.

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang