8. Kiss?

3.9K 378 8
                                    

Rasanya Dia tidak ingin terbangun, karena tangan wanitanya masih setia melingkar perutnya, Becky suka suara deru nafas Freen yang tenang, bahkan sering Becky mengganggu gadis itu agar Dia bersuara dalam tidurnya.

Freen tipikal pemeluk yang handal dalam membuat rasa nyaman, Dia dengan segala bentuk rasa sayangnya, akan membuat orang lain merasa aman berada di dekatnya.

"Nona Becky, waktunya periksa. " Dokter dengan rambut pendek itu terkekeh saat melihat betapa paniknya Becky karena tertangkap memperbolehkan Freen tidur di ranjangnya.

"Oh lagi tidur ya Nona? Tidak masalah, dokter Freen sepertinya kelelahan. "

"Anda kenal Freen? Dokter?"

"Kebetulan Beliau pernah bekerja di sini. "

Becky hanya mengangguk, karena Freen pasti memiliki banyak kenalan dokter, secara Dia terkenal.

"Freenky bangun, Kau tidak malu?"

"5 menit lagi. "

"Babe, Kau ada operasi jam 8 nanti. "

Setelah mendengar itu, Freen terbangun sepenuhnya, melihat smartwatch miliknya, sial 30 menit lagi.

"Dokter Freen selamat pagi. "

"Ah dokter Char, selamat pagi, Saya titip istri Saya. "

"Baik dokter. "

Sekali lagi Freen mencium setiap inci wajah Becky sebelum berlari panik menuju mobilnya, semua orang hanya tertawa, karena yang Mereka tau Freen adalah dokter yang sangat disiplin, tapi entahlah semenjak ada Becky, jika Dia bisa memiliki banyak waktu bersama kenapa harus datang satu jam sebelumnya?.

"Dari semua pemeriksaan, Nona bisa pulang dua hari lagi atau lebih cepatnya besok sore, karena untuk saat ini dokter Freen menginginkan Anda untuk bed rest dulu setidaknya tiga hari.

"Oh astaga, tapi ya sudahlah, Saya menurut saja. "

"Baik, Saya akan resepkan obat dan vitamin yang harus Nona Becky konsumsi selama 3 hari ini, dan untuk makanan jangan dulu yang mengandung garam atau MSG, dan hindari minuman yang kadar gulanya tinggi. "

"Baik dokter, "

"Saya permisi. "

Untuk yang satu ini Dia akan menurut karena tidak ingin Freen mengomelinya lagi.

🔻🔺🔻

3 jam bukan waktu yang sebentar untuk Freen, namun pekerjaannya ini harus menuntutnya melakukan hal yang sesempurna mungkin, nyawa pasiennya ada di tangannya saat ini.

Seperti biasa, Freen dengan tangan dewanya akan dengan mudah mencari celah penyakit yang bersarang di tubuh pasiennya, ditemani Nam dan dokter ahli lainnya, Freen melakukan pemasangan cincin di jantung laki-laki malang itu, lihatlah tatapan tajam itu benar-benar tidak bisa diganggu gugat.

"Dokter Nam, silahkan. "

Wanita berambut blonde itu mengangkat tangannya, pekerjaannya selesai, Dia sudah bisa meninggalkan ruang operasi sekarang.

Di tempat lain, Lisa, Jennie dan Rose sedang sibuk dengan semua pasien yang datang, memang kata keramat di IGD ini tidak bisa diucapkan.

"Kau lah penyebab ini terjadi Lisa, tadi bilangnya tumben hari ini sepi, jadi ramai kan. "

Lisa memanyunkan bibirnya, lalu kembali sibuk dengan segala urusannya, namun kehadiran Freen membuat suasana mendadak menjadi ricuh, semua laki-laki di sana seperti berlomba mencuri perhatiannya.

"Siang dokter Freen. "

"Siang, bagaimana hari ini?"

Freen mengecek semua daftar pasien, karena Dia melihat banyak sekali pasien siang ini.

Namun wajahnya yang datar dan dingin mendadak menjadi ramah, bahkan selama beberapa hari Mereka melihat Freen, baru kali ini Freen tersenyum selebar itu.

"Hallo Becbec, Aku akan menemuinmu sebentar lagi, apa Kau ingin milk tea?"

Freen bertanya dengan excited, bahkan Dia tidak peduli dengan tatapan bingung dari semua orang.

"Iya, sebentar lagi ya, Aku masih ada pasien, " ucapnya dengan senyuman.

"Yah, Kau lihat Rose? Dia tersenyum dengan begitu lebarnya, Aku rasa Dia memiliki kekasih. " Bisik Lisa yang hanya dibalas pukulan oleh Rose.

"Aku rasa Kau harus kembali dengan Jisoo, karena dokter Freen terlalu sulit untuk Kau gapai Rose. " Goda Jennie lagi.

"Oke bye Becbec, see you. " Ujar Freen, senyuman itu kembali berubah menjadi wajah dingin tak tersentuh, membuat semua orang yang tadinya memperhatikan Freen sontak kaget dan kembali berpura-pura untuk sibuk dengan urusan Mereka.

"Kalau ada pasien yang bernama Tuan Pop, suruh langsung ke ruangan Saya, tadi Beliau sudah menghubungi Saya namun terkendala ada urusan penting yang harus Dia lakukan terlebih dahulu. " Ujar Freen tanpa melihat siapapun lawan bicaranya, tidak ada jawaban, yang seketika membuat Freen menegakkan kepalanya menatap para dokter co-ast itu satu persatu.

"Apa kalian mendengar Ku?" Tambahnya.

"Baik dokter. " Jawab Mereka serentak, entah karena terpesona karena kecantikannya, atau masih karena kebingungan Mereka, tapi yang pasti Freen memang memiliki sisi misterius, akan sangat sulit menebaknya jika hanya sekedar mengenalnya.

Freen tidak merubah ekspresi dinginnya, bahkan setelah wanita itu menghilang dari pandangan Mereka, perasaan merinding itu masih kental terasa.

"Untung Dia benar-benar cantik, jadi walaupun bulu kudukku berdiri sekalipun, tidak masalah. " Billy serius dengan perkataannya, karena Dia adalah segelintir dari Fans Freen sedari awal melakukan co-ast di rumah sakit ini.

🔺🔻🔺

Di ruangan kerjanya, Freen melemaskan tubuhnya, memainkan gawainya sembari menunggu pasien yang sudah memiliki janji temu dengannya hari ini.

Senyumnya mereka setiap ada foto Becky di sana, berulang kali wanita itu mencium gawainya karena gemas.

"Istriku. " Ujarnya malu-malu.

Freen benar-benar memerah saat melihat video ciuman Mereka saat pernikahan, bukan kali pertama, hanya saja rasa berdebarnya masih sama, karena menurutnya itu adalah suasana yang paling sakral diantara Mereka.

"Aku harus menelponnya, tidak bisa Aku benar-benar merindukannya. " Jari itu sibuk mencari nama Becky di sana, "Ibu negara" kira-kira seperti itu lah Dia memberikan nama untuk Becky.

"Hallo Babe. "

"Hallo, Kau cantik sekali. "

"Freenky, Kita baru saja selesai dengan panggilan Kita. "

"Tsk, Aku merindukanmu. "

"Datanglah kalau begitu. "

"Bec, Aku mau...

"Freen...

"Kalau Kau sembuh...

"Hmm, Kau cantik. "

"Pembual. "

"No, I'm not, Kau sangat cantik Bec, "

"I know, "

"Tsk, I love you Bec. "

Becky terkekeh, Dia melihat bagaimana mata Freen bercerita tentang perasaannya, wajah bodoh dengan sejuta meme itu benar-benar membuatnya rindu.

"Kau bisa ke sini saat ini juga Freenky? Aku ingin menciummu. "

"Oke, 5 menit. "

My favorite mistake (FREENBECK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang