Disebuah tempat yang tampak seperti gudang dengan tertumpuknya ban ban bekas, kayu kotak yang dibuat menjadi tempat duduk, sebuah sofa panjang yang sudah terisi beberapa pria merokok di sana
"Gila ya, gue masih gak nyangka agatha bisa pacaran sama agarish"ujar salah satu dari mereka sembari sesekali menyesap rokok yang terselip di jemari nya
"Betul betul, gak nyangka cowo se garang agarish tipe nya yang model agatha" timpal teman nya yang melakukan kegiatan sama seperti orang tadi
"Ah! Goblok kalah mulu!" umpat seseorang di pojok sana sembari melmpar beberapa kartu remi ke tanah dengan emosi, orang yang menjadi lawan nya tertawa pelan ini susah ke 7 kalinya ia menang dan laki laki di depan nya ini kalah
"Nob mah gausah main yan" ujar nya sembari menyusun kembali kartu kartu tadi
"Ronde selanjutnya" ujar cowo itu sembari menaik turunkan alisnya menggoda teman yang di panggil 'yan' tadi
"Ogah!" ujar ryan bangun dari duduknya dengan kasar dan ikut bergabung dengan teman teman yang sedang merokok di sofa
"Cemen lo!"
Kericuhan itu sama sekali tidak mengganggu seorang cowo yang sedang berkutat dengan pemikiran nya sendiri, sembari menyesap sebatang rokok yang sudah menjadi candu bagi cowo itu, raka sedang memikirkan sesuatu yang berbeda akhir akhir ini, sesuatu itu adalah agatha
Gadis yang akhir akhir ini selalu singgah di pikiran raka karna tingkah nya sebulan terakhir ini, agatha sudah tidak bersikap bak parasit yang selalu menempel pada raka, padahal dulu tiada hari di hidup raka tanpa gangguan dari agatha, sekarang gadis itu sudah berani membalas ucapan nya, dan yang lebih mengejutkan saat ia tau kalau selama ini agatha berpacaran dengan agarish, salah satu anggota aravngoz
Jujur saja entah kenapa perasaan aneh muncul dengan perubahan sikap agatha yang seperti itu, ketika saat ia dirumah gadis itu dan agatha lebih mementingkan wajah agarish yang babak belur dari pada dirinya, melihat agarish yang bersikap berbeda saat bersama agatha, saat agatha tersenyum manis pada laki laki lain, raka tidak suka itu semua, harusnya hidup gadis itu hanya berporos pada dirinya, egois memang tapi seperti inilah raka manusia plin plan
"Brengsek" geram raka yang mulai emosi dengan pemikiran yang muncul di otak nya, raka benci perubahan agatha,tapi raka juga benci pada agatha yang suka mencari perhatian nya, itu terlalu mengganggu
"Ngapa lo?" tanya rifky yang menatap raka dengan tatapan heran nya, bukan hanya rifky anggota yang lain pun sama
"Gue harus bales agatha" ujar raka penuh penekanan dengan tatapan hasrat penuh dendam, rifky mengerutkan alis dahi tidak suka karna nama agatha di bawa bawa
"Iya bos, bukan sekali dua kali dia ngeremehin lo, ngeremehin lovazca, ini gabisa di biarin kita barus kasih tu cewe pelajaran" celetuk rehan membayangkan wajah berani agatha yang sungguh menjengkelkan, namun sayangnya sangat cantik
"Mau ngebales gimana?"vero yang tadi bermain kartu sudah ikut kumpul berunding dengan inti lovazca
"Gue punya rencana!" pekik rehan senyum licik nya, rifky yang mulai tidak suka dengan pembahasan ini ingin menentang, namun ego nya terlalu tinggi, apa kata teman teman nya nanti saat tau rifky lebih membela agatha dari pada lovazca, padahal dulunya cowo itu benar benar benci dengan agatha sama seperti adik nya adit
__________________________________
"Senang nya dalam hati..Oy....kalo berduit banyak.." hari ini suasana hati agatha benar benar sangat amat bagus, kenapa?pasalnya retno mengizinkan agatha untuk memakai kamar yang sudah terbengkalai itu menjadi studio musik pribadi nya, agatha juga sudah mulai memesan alat alat musik nya menggunakan rekening pribadi, tidak langsung lengkap memang satu persatu alat musik akan ia kumpulkan sampai lengkap
Anak horang kayah brow!
Tadi ada pesan dari kurir kalau pesanan alat musik yang ia beli sudah sampai di depan
"Ini mau di taruh di mana neng?" tanya mas mas kurir yang mengantar bersama beberapa teman nya
"Ruangan nya ada di lantai 2 mas, kira kira bisa sekalian di naikin di atas gak mas?" tanya agatha, pasalnya yang ia beli ada kiboard, drum, bas, dan gitar listrik, lumayan banyak bukan, apalagi barang barang itu pasti berat, kalau gitar dan bas agatha juga bisa membawa sendiri
"Oh, bisa neng bisa" mas mas kurir itu langsung mulai memasukan alat alat berat itu bersama teman nya ke lantai 2, memang terlihat kesusahan
Agatha yang melihat kedua abangnya baru datang langsung memcegat mereka
"Bang, bantuin dong ngangkatin itu" ujar agatha meminta bantuan, walau nadanya terkesan memerintah
"Dih, ogah" ujar adit dengan delikan sinis nya, sontak langsung di balasan plototan tajam dari agatha
"Ihh, kalo lo gamau yaudah, gue minta sama bang rifky" ujar agatha dengan nada sini nya, menunjukan ketidak sukaan secara jelas "gue mah nyadar aja, banci kaya lo ngangakat begituan langsung patah kali tu tangan" cemooh agatha dengan tampang mengejek nya, rifky sudah menahan tawa mendengar itu,agatha memang bisa membuat lawan bicaranya diam tak berkutik dengan kata kata tajam nya, sedangkan wajah adit sudah memerah marah di sana
Rifky berjalan kearah mobil bak itu untuk mengambil bass yang masih di kemas itu hati hati, adit yang melihat itu pun tak mau kalah, cowo itu cepat cepat menyusul dengan wajah dongkol dan membawa sisah nya
"Ati ati, mahal tu gitar, dibayar pake harga diri lo aja masih kurang" titah agatha menyelipkan ejekan nyelekit di sana, sedangkan adit terus bergumam umpatan umpatan untuk cewe itu, meskipun kesal tapi rasanya akhir akhir ini kata kata agatha seperti perintah mutlak di telinga adit
Setelah semua di tata sedemikian rupa, ruangan yang sudah di chat ulang dengan warna abu abu dan di buat kedap suara sesuai permintaan agatha itu terlihat sangat memulai
"Gimana? Keren kan" ujar agatha dengan bangga menunjukan studio musik pribadi nya pada adit dan rifky, kedua kaka beradik itu melongo melihat ruangan yang sebelumnya adalah kamar kosong menjadi studio musik yang super duper kecek
"Y-yah, not bad lah" komentar adit agak gengsi saat mengatakan itu, sedangkan rifky sudah berkeliling sana sini melihat lihat ornamen ornamen yang ada di sana
"Rencana nya gue mau beli piano, sama beberapa gitar lagi, biar makin lengkap, kalo udah lengkap bisa buat anak anak band latihan pas weekend" ujar agatha sembari menata satu persatu alat musik nya di tempat yang sudah ditentukan sedari awal
"Lo ikut band apaan?" tanya rifky yang sejak tadi bungkam
"Band sekolah" jawab agatha yang hanya di angguki oleh cowo itu, adit yang mulanya diam saja mulai ikut pegang sana sini
"Ya tinggal beli lah" ujar adit dengan santai nya, agatha menatap malah cowo itu
"Lo pikir, alat musik kaya gini ga mehong?"
"Ya tinggal minta papah lah, keluarga kita gak semiskin itu kali" ujar adit masih sembari memukul mukul kecil drum di sana
"Dih itu mah elo, bisanya minta uang papah, sorry ya gue beli ini semua pake duit gue sendiri yang ada di rekening, hasil dari jual baju baju kurang bahan gue dulu" ujar agatha menyenderkan badannya di tembok menatap adit sinis
"lo bisa main alat musik?" ujar rifky mengambil gitar dari tempatnya lalu mengalungkan nya di leher
"Gue? Ya jelas bisa lah, multitelend banget gue mah di dunia musik" jawab agatha dengan nada bangga nya, sedangkan rifky menatap agatha heran begitu pula dengan adit, sejak kapan agatha tertarik dengan yang seperti ini, cewe itu kan kerjaan nya fleksing sana sini, ngegodain raka
"Sejak kapan?" tany adit dengan tatapan curiga nya, agatha yang melupakan kalau agatha yang dulu benar benar tidak punya bakat sama sekali langsung gelgapan
"Eum...anu si..agarish, iya gue di ajarin sama cowo gue!, iya gitu..hhee" melihat jawaban gelagapan yang agatha berikan malah menambah kecurigaan kedua orang itu
"Ya...gue masih belum mahir banget sih, tapi kalo ikut eskul band kan lama kelamaan jadi jago sendiri! Iya kan!?, udah ah gue mau balik ke kamar, lo berdua jangan lupa tutup pintu kalo mau keluar awas aja kalo ada yang rusak ganti 2 kali lipat dari harga asli" ujar agatha melakukan gestur menunjuk mata dengan dua jari lalu menyodor kan nya ke arah adit dan rifky
End.
Vote gez
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha Or Alya
DiversosAlya, vokalis kebanggan SMA 07 jakarta yang punya mimpi besar namun sangat bertolak belakang dengan keluarga, sang papah yang seorang jendral TNI angkatan darat sangat membenci mimpi alya Agatha, si anak kaya raya yang hidupnya hanya stuck di satu p...