29

83K 5.8K 75
                                    

"Istirahat sana" ujar Agarish saat kedua nya sudah memasuki kamar gadis itu, Agarish menatap Agatha lamat lamat sembari mengelus pelan kepala Agatha

"Gue pulang" saat berbalik badan untuk kembali Agarish di kaget kan saat tangan nya di tarik oleh Agatha, Agarish yang tidak siap pun spontan mendekat kearah gadis itu

"Jangan pulang dulu lah..." gumam Agatha memeluk cowo itu erat, tak lama ia bisa merasakan Agarish yang membalas pelukan nya

"Kenapa?" tanya Agarish yang di balas gelengan oleh Agatha

"Masih mau sama lo" setelah mengatakan itu mereka terdiam dengan posisi masih berpelukan, karna merasa bosan Agatha mendongakan wajah nya guna menatap Agarish yang lebih tinggi

"Lo bakal terus di sisi gue kan" ujar Agatha, tangan nya terangkat mengelus rahang tegas cowo itu

"Hmm.." gumam Agarish memejamkan matanya menikmati usapan tangan Agatha di rahang nya. Menghentikan usapan nya sekarang tangan Agatha hanya diam di pipi cowo itu

Cup

Agatha yang memulai, ia mencium Agarish dengan lembut yang di balas dengan suka rela oleh agarish. Saling melumat, menghisap bibir Agatha yang terasa manis dilidah Agarish

Semakin lama ciuman itu semakin agresif, bahkan Agatha sudah memgalungkan tangan nya di leher Agarish, dan tangan Agarish yang melingkar sempurna di pinggang Agatha

Mereka menghentikan kegiatan itu setelah merasa membutuhkan oksigen, saling meraup oksigen sebanyak banyak nya. Belum ada satu menit Agarish kembali meraup bibir Agatha yang menggoda dengan keadaan yang agak membengkak

Agatha yang belum siap sempat terjengit kaget saat bibir nya kembali di cium dengan agresif. Merasa ciuman dan tangan Agarish semakin ke mana mana Agatha mulai mencoba menghentikan cowo itu

"Aga..." gumam Agatha pelan, dengan ngos ngosan Agarish menempel kan dahi mereka berdua dengan jarak yang sangat dekat

"Jangan mancing ta....kalo lo gamau tanggung jawab" akuan Agarish itu membuat tawa Agatha keluar

"Sorry sayang" ujar Agatha dengan suara lirih yang sangat terdengar jelas di telinga Agarish karna posisi mereka yang sangat dekat

______________________________

"Agarish di kamar Agatha lama banget yah" ujar Rara memulai aksi cafer nya, saat ini mereka sedang berkumpul di ruang tamu dengan berbagai cemilan di atas meja

"Iya bener, jan jangan ngapa ngapain nih" ujar Ryan mulai terbawa omongan Rara

"Gausah ngomong aneh aneh lo" Rara mengerukan alis tidak suka saat melihat Adit mulai membantah ucapan Rara, seharusnya tidak seperti ini, Adit seharusnya terpengaruh dan ikut menjelek jelekan Agatha

"M-maaf Adit..." Rara langsung mengubah ekspresi nya menjadi sedih seolah olah perkataan Adit tadi menyinggung nya, padahal yang di maksud Adit itu perkataan Ryan

Vano menatap Rara lekat, ia sempat melihat eksperi tidak suka Rara saat Adit membantah ucapan Ryan. Atau dia salah lihat?

Tak lama mereka bisa melihat Agarish turun dari atas, cepat cepat Rifky menghadang cowo itu saat Agarish sampai di ruang tamu

"Agatha gimana?" tanya Rifky tanpa babibu, mereka saling menatap dingin satu sama lain, Agarish ketemu Rifky kek es ketemu es

"Udah tidur" jawab Agarish singkat, saat ingin pergi sebuah suara perempuan yang mengalun halus menghentikan langkah nya

"Kak aga kok lama banget di kamar Agatha" Agarish hanya melirik sebentar lalu pergi dari sana

"Cewe gue tanya anjing!" teriakan Raka yang tidak terima Rara hanya di cueki kembali menghentikan langkah agarish

"Dia, gak sepenting itu buat gue jawab pertanyaan nya" merasa tidak terima Rara di rendahkan Raka mengambil langkah mendekati Agarish, lalu mencengkram kera baju cowo itu sembari menatap Agarish dengan sengit

"Lo ngerendahin cewe gue anjing" ujar Raka dengan nada rendah namun mengintimindasi, namun bukan nya merasa terintimindasi Agarish malah melirik Rara yang sedang menangis di pelukan Ryan

"Bukanya cewek lo emang rendah" pernyataan itu kembali membuat rlRaka naik pitan

"Rara gak rendah, cewe lo yang rendahan!!" Agarish ikut mencengkram kerah seragam Raka saat cowo itu sudah membawa bawa nama Agatha

"Jaga omongan lo, atau abis lo sama gua" ujar Agarish dengan nada rendah namun jelas mengintimindasi, Raka terkekeh singkat sebelum menjawab

"Apa? Lo gak inget? Cewe lo ngebully Rara di kamar mandi! Inget gak lo njing?!!"

"Lo gaada bukti buat nuduh Agatha kayak gitu" Raka terdiam, benar juga selama ini ia hanya mendengar aduan dari rara Tanpa bukti nyata. Sedangkan Rara di sana sudah menunjukan raut risau, selama ini mereka hanya mendengarkan ucapan nya saja langsung percaya tanpa adanya bukti kuat, seperti rekaman cctv atau saksi saat agatha memukuli Rara

"Lo gak liat keadaan cewe gue waktu itu? Jelas jelas Agatha didepan Rara dan keadaan Rara udah acak acakan, itu bukti nya"

"Gak akurat, gaada bukti kalo Agatha yang ngelakuin itu" ucap Agarish tersenyum miring menatap Raka dengan remeh karna gampang sekali di bodoh

"Maksud lo Rara bohong hah?!"

"Bisa jadi, dia kan banyak drama" saat Raka hendak memukuli Agarish langsung di hentikan oleh Rifky

"Kalo mau berantem jangan di rumah gue, gue gak nerima orang berantem" mendengar itu kedua nya langsung menjauh satu sama lain

"Hari ini, gue leader Lovazca menyatakan perang ke Aravngoz!" perkataan Raka keluar tanpa di diduga oleh yang lain

"KA!?" pekikan itu spontan keluar dari inti Lovazca, pasalnya walaupun kedua geng tersebut ada dalam satu sekolah yang sama, mereka tidak pernah terlibat perseteruan. Namun sekarang ketua dari Lovazca itu malah mengajak perang? Parahnya hanya karna seorang perempuan? Raka sudah gila rupanya

"Oke, gue sampein itu ke leader Aravngoz." ujar Agarish tersenyum miring, tentu Aravngoz selalu meladeni siapapun yang ingin berperang

"Dan buat lo, jangan pernah panggil gue 'Aga' cuma boleh Agatha seorang yang manggil gue 'Aga' , gausah sok akrab! Lo, cuma titisan debu di mata gue" ujar Agarish sebelum beranjak dari sana untuk pergi ke markas. Rara mengepalkan tangan nya emosi, ia menatap Agarish yang sudah berjalan jauh melewati pintu keluar

"Lo gila Ka?!" ujar Rifky yang sudah tidak habis pikir dengan isi otak raka saat ini

"Lovazca sama Aravngoz selama ini ngejalin hubungan damai rak, dan sekarang lo ngajak perang?! Udah gila lo? Hah, JAWAB ANJING" teriak Vano mulai tersulut emosi

"Jangan ngomong kasar di rumah gue Vano!" titah Rifky mengingat suara Vano terlalu keras, masalahnya ini masih di dalam rumah ia takut Dewi dengar nanti. Vano menyugar rambut kecoklatan nya itu kebelakang

"Gue leader nya! Kalian gausah ngebantah!!"

"Oke gue tau, lo yang mimpin! Tapi lo gabisa ambil keputusan secara sepihak sebelum musyawarah sama anggota lain!" Raka membuang nafas kasar, ia menarik tangan Rara yang masih menangis di dekapan Ryan

"Ayo pulang" ujar Raka menarik tangan gadis itu,sedangkan Rara diam diam menahan emosi, kenapa jadi seperti ini? Kenapa Agatha jadi satu langkah di depan dia sekarang? Kenapa? Kenapa Agarish jadi membela Agatha

Perubahan ini....Rara tidak pernah berekspetasi bahwa semua nya akan berubah secara tiba tiba, Agatha, Agarish, bahkan Rifky dan Adit. Semua nya berantakan dan Rara harus segera mungkin menyiapkan rencana baru untuk membuat Agatha kembali di benci oleh semua orang

Tbc

Double up nehhhh

Akhir akhir ini author jadi banyak typo gak sih.....

Vote and comment next pleassss

Agatha Or Alya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang