Pagi hari keluarga Eudora memulai sarapan pagi nya dengan hikmat, sampai suara dewi memecahkan keheningan
"Tata, pulang Sekolah bawa Agarish main kerumah ya, Mamah mau buat Bolu biar dia juga cobain" ujar Dewi antusias, sedangkan Agatha menatap malas kearah Dewi Mamah nya itu sekarang sudah mirip Tante Tante yang suka Berondong
"Mau ngapain hayoo, gamau ah nanti bolu nya Mamah masih Pelet lagi" ujar Agatha mencoba untuk bercanda
"Hih kamu ini ada ada aja, Mamah udah punya Papah yang ganteng gini ngapain suka sama Berondong, bisanya minta duit ke Orang tua" ujar Dewi memuji suami nya tersebut, Retno berdehem pelan dipuji oleh sang Istri
"Agatha, motor kamu sudah ada di bagasi, Vesmet Silver" ujar Retno menyerahkan Kunci Motor kearah Agatha, sedangkan Agatha menatap kunci motor itu antusias, Retno tau saja kalau maunya Agatha memang Vesmet
"Makasih Pah!, kalo gitu Agatha berangkat!" ujar Agatha mencium pipi Dewi lalu berlari dari sana, ia sangat antusias menjemput Motor baru nya
"Pah serius beliin Agatha Motor? Setau Adit dia gabisa naik Motor" ujar Adit mengeluarkan pertanyaan yang sedari tadi ia tahan
"Kemarin dia sendiri yang minta, berarti dia bisa" ujar Retno meminum Kopi hitam nya
________________________________
Agatha melajukan motornya santai menikmati angin pagi, Matahari pagi terasa hangat menyentuh kulit nya, sepanjang jalan Agatha benar benar tidak melunturkan senyum di wajah nya
Pagi ini benar benar terasa indah dengan munculnya Motor baru, ia tidak menyangka akan secepat ini , yaaa namanya juga orang Kaya beli Motor doang mah udah kaya beli Sayur
Saat Lampu menunjukkan warna merah Agatha berhenti, ia melihat sekeliling sembari menunggu Lampu hijau menyala, sampai sebuah Motor besar berhenti di samping nya, Motor itu sudah pasti di kendarai oleh seorang Laki Laki, dengan seorang Perempuan dia belakang nya sedang di bonceng
Agatha memutar bola matanya malas, barus saja ini dinobatkan sebagai pagi terbaik namun ia malah bertemu dengan si munafik alias Rara, dengan pangeran kodok nya si Raka
"Eh Agatha, kamu naik Motor?" tanya Rara dengan suara mendayu dayu, Agatha tidak menghiraukan bisikan setan tersebut saat Lampu hijau ia langsung saja melajukan Motornya cepat,disana Rara mengepalkan tangan nya kesal, berani berani nya Agatha mengabaikan dirinya
"Tunggu permainan dari gue Agatha Karramel" ujar Rara pelan, ia memeluk pinggang laki laki yang berstatus Pacarnya itu, Laki Laki yang sudah berhasil ia rebut dari Agatha, ia tersenyum sinis membayangkan rencana nya nanti
Agatha memasuki area parkiran Serloyn High School, ia memarkirkan Motornya di parkiran khusus Motor, tidak lupa mengunci stang Motornya agar tidak ada yang mencuri
Dengan siulan pelan Agatha pergi menuju kelasnya, sesekali ia melempar lemparkan kunci Motor nya, sekarang Agatha sudah mulai terbiasa menadapatkan bisikan bisikan iri dengki dari Murid Murid yang lain, yaa Agatha si bomat toh dosa dosa dia bakal otomatis ketransfer buat mereka yg udah gibahin Agatha
"Gila sih, banyak gaya banget tu cewe" celetuk salah satu murid yang ucapan nya dapat Agatha dengar
"Gue liat tadi dia kayaknya pake motor baru" timpal teman nya yang lain
"Sumpah? Eww caper banget, biasa anter jemput Sopir juga"
Agatha masih di bawa santai saja, masuk kuping kanan keluar kuping kiri aja bro
Saat sampai di kelas Agatha sudah mendapat Clara sang teman satu satunya di muka bumi ini sedang uring uringan di tempat duduk nya sembari menyalin sesuatu di Buku
"Morning Ra" sapa Agatha santai, ia mengintip apa yang teman nya itu salin
"Tha! Lo udah ngerjain tugas bu Endang?" ujar Clara dengan wajah panik nya, mendengar itu Agatha ikutan panik karna dirinya tidak mengerjakan apa apa di rumah, dulu saat masih menjadi Alya pun PR PR Sekolah tidak pernah gadis itu kerjakan
"Mampus! Gue belum"
"Nih lo salin cepet, 15 menit lagi jam ke satu mulai" ujar Clara memberikan Buku nya pada Agatha, Bu Endang ini terkenal dengan Guru yang di Disiplin, dmDisiplin waktu dan di Disiplin Tugas, selain Disiplin bu endang ini masuk ke jajaran Guru killer SMA Serloyn
Agatha melototkan matanya melihat catatan panjang di sana, mana bisa dalam kurun waktu 15 menit Agatha mencatat ini semua
"Banyak banget Ra!" pekik Agatha membuat Clara meminta bola matanya malas
"Lo tulis aja dulu, kelar engga nya masalah belakang" agatha menyalin catatan itu dengan kecepatan maksimal, namun setelah 15 menit berlalu agatha baru setengah mencatat, tapi agatha belum menyerah ia masih terus menulis dengan tulisan yang tidak bisa di baca itu
"Good morning student!" sapa bu endang memasuki kelas, guru fisika itu menatap keadaan kelas yang mendadak hening, di umurnya yang sudah menginjak 40an bu endang ini punya daya ingat yang bagus
"Nadine,kumpulkan tugas minggu depan 5 menit harus udah ada di meja depan" ujar bu endang menyuruh nadie si ketua kelas, nadine mulai keliling mengambil satu persatu buku teman teman nya, bagi yang belum mengerjakan pun hanya bisa pasrah
"Ta cepetan ta" ujar clara berbisik pelan, hal itu membuat agatha semakin panik, ia sudah tidak peduli dengan tulisan nya yang mencong sana mencong sini yang penting selesai
"Buku lo mana cla?" tanya nadine saat sampai di meja clara, di sekolah mereka memang dalam satu kelas semua murid duduk sendiri sendiri dalam satu meja
"Tuh di agatha" ujar clara menunjuk meja agatha di samping nya
"Ta buku ta"
"Bentar bentar"
"Nadine,kemarikan buku yang sudah terkumpul" ujar bu endang bagai algojo yang sedang menunggu mangsa nya
Mau tidak mau pun nadine mengumpulkan buku yang tadi sudah terkumpul, meninggal kan agatha yang pundaknya sudah melemas, matilah dia kena hukum
_______________________________
"Dasar endang markendang terkondang kondang" ujar agatha misuh misuh sembari menyapu daun kering yang berjatuhan di taman SMA Serloyn, ini adalah hukuman agatha dari bu endang karna tidak mengerjakan tugas, disini tidak hanya agatha namun ada empat orang lain nya, total nya 5 anak yang di hukum oleh buru fisika itu
Agatha dan yang lain di hukum membersihkan lingkungan sekolah sampai kinclong tanpa setitik sampah dan daun kering
"Gunanya tukang kebon sekolah buat apaan si kalo ujung ujung nya murid juga yang disuruh bersih bersih" ujar agatha menyapu dedaunan dengan cara yang kasar
"Ah! Taulah anjing!" umpat agatha kasar melempar alat alat kebersihan yang ada di tangan nya, namun seketika agatha panik saat melihat sapu yang tadinya bagus bagus saja sekarang sudah terbelah menjadi 2
"Mampus!"
"AGATHAA!" teriakan menggelegar itu masuk ke indra pendengar gadis itu, agatha perlahan menolehkan kepala nya ke belakang
Bisa di ia lihat dengan jelas seorang wanita paruh baya dengan kacamata rantai yang ia pakai, membawa sebilah kayu bambu di tangan nya menatap agatha dengan pandangan marah nya, bagai singa betina yang siap menerkam
Mungkin kalau di jabarkan menjadi komik saat ini guru fisika dengan nama endang itu berwajah merah pekat dengan asap yang muncul dari kepala wanita paruh baya tersebut
Mungkin ini akhir dari hidup seorang agatha karramel, gadis itu menyengir lebar menampakan gigi gigi putihnya yang rata
"Halo bu"
"AGATHAAAAA"
End.
Author gabakal bosen buat bilang vote gaessss!!!!
Jan bosen bosen juga baca story picisan yang author tulis, next!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha Or Alya
AcakAlya, vokalis kebanggan SMA 07 jakarta yang punya mimpi besar namun sangat bertolak belakang dengan keluarga, sang papah yang seorang jendral TNI angkatan darat sangat membenci mimpi alya Agatha, si anak kaya raya yang hidupnya hanya stuck di satu p...