50

49.2K 3.3K 39
                                    

"Alya...sayang" keringat membasahi seluruh tubuh Agatha, sejak tadi telinga terus mendengar kata kata itu, seseorang memanggil nya, tapi siapa?

"Siapa?!"

"Alya..."

"Siapa?! Kamu siapa?!" tanya Agatha lagi, namun percuma suara nya hanya menggema di tempat sunyi ini tanpa adanya sahutan

"Alya...mamah kangen"

"Mamah?, MAMAH!" Alya berlari dan terus melihat sekitar, berharap melihat sosok yang terus menerus memanggil namanya, tapi di sekitar nya hanya ada kegelapan

"Mamah?! Mamah di mana?"

"Alya"

"MAMAH? MAMAH DI MANA?!"

"MAMAH?"

"MAMAH?"

"Mamah!!" nafas nya memburu dengan banyak keringat menetes di wajah nya, Agatha termenung di atas tempat tidur memikirkan mimpi tadi, dalam seminggu ini sudah beberapa kali ia bermimpi seperti ini

"Aghghhhh! Maksudnya apasih?!" Agatha mengusap wajah nya frustasi, setiap bermimpi seperti itu setelah dirinya terbangun maka sudah tidak bisa tidur kembali, wajah Agatha pun terlihat lebih lelah di pagi hari ini

"Gue harus kesana"
__________________________

"Mau kemana emang?" Tanya Rifky saat Agatha meminta izin untuk meminjam motor cowo itu

"Mau main, sama Clara" jawab Agatha berbohong, padahal hari ini Agatha memutuskan untuk ke rumah orang tua Alya, orang tua nya

"Tumben, biasanya juga pake mobil" Agatha berdecak kesal

"Banyak tanya nih! Boleh gak?!" Agatha sekarang mulai menyesal karna belum membeli Motor baru pengganti Bluely

"Iya iya dah, nih kunci nya" Agatha langsung sumringah saat Rifky memberi kunci motor nya

"Makasih abang!" Agatha mengecup singkat pipi Rifky sebelum pergi, meninggalkan Rifky yang mematung sembari memegangi pipi nya

"Huek"
__________________________

Agatha mengemasi barang barang yang sekiranya akan ia butuh kan, rumah Alya dulu memang berbeda Kota dengan Agatha, berbekal ingatan yang tajam Agatha nekat pergi kesana menggunakan sepeda motor, agar tidak begitu mencolok dan di tanyai banyak pertanyaan oleh orang tua nya

Lagi pun jarak kota ini dari kota sebelah tidak begitu jauh, 2 jam juga sampai kalau tidak ada hambatan, yaa kalo tidak salah

"Huh... Gapapa Agatha gapapa" jujur saja ada setitik kraguan dalam diri Agatha saat ini, apalagi Agatha bukan tipe orang yang berani keluar jauh sendirian

Setelah selesai Agatha menggendong ransel hitam nya, beruntung rumah sepi dan sunyi saat Agatha keluar kamar, hari libur ini akan Agatha manfaatkan sebaik mungkin

Dengan Google Maap di ponsel dan tekat kuat Agatha pergi dari perkarangan Rumah Eudora itu

Sesekali Agatha berhenti di Restoran atau tempat makan lain nya untuk mengisi perut

Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan Agatha sampai di rumah nya yang dulu, pinggang gadis itu juga sudah mulai encok karna terlalu lama duduk diatas motor

Menghembuskan nafas sejenak untuk menetralkan degup jantung nya Agatha turun dari motor nya, Agatha sedikit mengintip ke pekarangan Rumah nya, sangat mudah melihat ada apa di dalam karna gerbang Rumah nya tidak begitu tinggi, hanya pagar besi biru sebatas pinggang orang dewasa, sangat berbeda dengan pagar rumah Eudora yang sangat tinggi dan mewah

Agatha Or Alya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang