43

62.3K 4.5K 87
                                    

"Hah...." Agarish menghela nafas lelah sebab kasus Agatha saat ini belum ada kemajuan sama sekali, Agarish baru berspekulasi bahwa orang itu masih orang dalam Serloyn, entah itu guru, karyawan, ataupun murid

"Agrhh anjing!" Agarish menggebrak meja keras sampai membuat teman yang lain terjengkit kaget, memandang Agarish horor merasakan aura cowo itu sedang tidak baik baik saja

"Sabar Ga, kita pasti nemu pelakunya" ujar Gatot mencoba menenangkan, berharap kata kata nya bisa menenangkan Agarish yang sedang kelimpungan

"Gimana caranya tot?!, CCTV gaada!, jejak pelaku pun gaada, semua bersih gaada jejak!, gue ngerasa malu banget sama Agatah tot! Gaada muka gue sebagai cowonya gabisa ngelindungin cewe gue sendiri!! BANGSAT LAH!" marah Agarish dengan wajah frsutasi nya, semua orang mundur perlahan lahan menghindar dari amukan Agarish, bahkan botol kaca pun sudah jadi korban cowo itu

"Ga! Udah, kita cari bareng bareng!, kalo ada usaha pasti ada hasil, jangan kaya gini! Agatha juga gaakan suka liat lo begini Ga!" Leon menahan lengan kanan Agarish yang sedang mencengkaram botol kaca hendak melempar nya ke tanah, nafas Agarish memburu mencoba mengontrol emosi nya, cengkraman nya perlahan mengendur membuat botol itu menyentuh lantai dengan pelan, tubuhnya meluruh terduduk diam di sofa yang ada di sana, teman teman nya pun mulai mendekat satu persatu

"Sorry" ujar Agarish merasa bersalah, Gatot tersenyum lalu menepuk pundak cowo itu guna memberi semangat

"Bang, ada cewe nyariin noh" ujar salah satu anggota junior Aravngoz, Leon yang memdengar itu menukikan alis bingung, tak lama sesosok perempuan dengan kepala tertunduk berjalan memasuki markas Aravngoz

Dan seketika itu pula, rahang Agarish mengetat, menatap tajam perempuan tersebut
_____________________________

Agatha sedang memperhatikan wajah nya di kaca, melihat luka bekas insiden Lampu panggung waktu itu, luka yang berada di kening sebelah kanan itu akan meninggalkan bekas dokter bilang

"Hah... Gue gak jadi jelek kan" tanya nya pada diri sendiri, berharap luka itu tidak mempengaruhi kecantikan panipurna seorang Agatha

"Masih cantik" celetukan tiba tiba dari Adit mengaget kan Agatha, cewe itu menatap Adit horor "Cepet, udah di tunggu mamah"

Mendengar itu Agatha yang sudah berganti pakaian dari pakaian Pasien menjadi pakaian bebas,  hari ini dirinya memang sudah di bolehkan pulang, walaupun masih harus meminum beberapa obat dan kepala yang masih di perban, namun bagi Agatha lebih baik di rawat di rumah dari pada di Rumah sakit

"Tata beneran mau pulang?" tanya Dewi menatap putrinya itu khawatir, mengingat watak anaknya yang akhir akhir ini menjadi lebih sembrono, Dewi jadi tidak yakin

"Yakin mah, di Rawat di rumah lebih enak daripada Rumah sakit, Dokter nya gaada yang ganteng ah, kurang seru" jawab Agatha di selingi candaan yang mampu membuat Dewi tertawa ringan

"Kamu ini.."

Agatha memperhatikan jalanan sore lewat jendela mobil, jujur pikiran nya masih tertuju pada pria yang berstatus pacarnya itu, tidakah ada sedikit pun rasa peduli pada Agatha? Bgaimana pun walau Agatha sedang dalam mode marah, mereka masih sepasang kekasih, yaa Agatha sih sudah ada niat putus

"Kemana sih, gue putusin nangis lo" gumam Agatha di sertai geraman kesal
________________________

Seorang pria paruh baya memasuki rumah besar miliknya dengan senyum lebar, akhirnya setelah beberapa tahun menetap di Luar negri, ia bisa kembali ke tempat kelahiran nya

"Papih!" pekikan senang keluar dari bibir sang anak, Remaja perempuan itu berlari guna menghampiri sang papah

"Anak papah.." gumam pria paruh baya tersebut sembari mengelus sayang surai hitam si bahu milik putrinya, lalu mengecup lama dahi putri kesayangan nya itu, satu satunya bintang hidup yang masih menyala terang saat ini

"Papi bawain apa buat aku?" tanya sang putri dengan binar senang, mendengar itu pria paruh baya tersebut memanggil asisten nya untuk mengambil hadiah yang sudah ia siapkan khusus untuk sang putri

"Tadaaa.." setelah membuka kotak perhiasan berukuran sedang itu terpampang kalung silver dengan bandul berlian kecil berwarna merah Ruby

"Cantik benget" gumam sang putri menatap kalung tersebut dengan binar bahagia, setelah memakaikan kalung nya ke leher sang putri ia mengajak putrinya untuk makan malam berdua, sudah lama mereka tidak melakukan Dinner

Tbc.

Hay ayyy

Part ini pendek yahhh

Maaf dehhh

Tinggal nunggu beberapa part lagi sebelum End.

Jujur author mau cefat cefat mengend kan cerita ini...., bukanya gak sayangg cuma author masih punya banyak fantasi fantasi yang mau di jadiin cerita jugaaaa

Okeyyy vote and comment bestieee

Bay bayyy

Agatha Or Alya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang