44

63.1K 4.9K 120
                                    

"Udah lo cetak semua?" tanya Agarish pada Boni yang di tugasku mencetak sesuatu, akhirnya Aravngoz bisa mendapatkan sang pelaku bersama bukti bukti nya, setelah melakukan penyelidikan hampir seminggu mereka berhasil mencapai puncak nya, mereka lumayan terkejut saat tau siapa sang pelaku, Rara dan Rehan, mereka berdua bermain di belakang Raka

Bagaimana reaksi Raka saat tau semua ini? Mereka sudah tidak sabar melihat reaksi tersebut

"Kita ke sekolah jam 12, biasanya satpam udah stay di pos" ujar Gatot mulai menjelaskan rencana yang harus mereka lakukan

"Boni sama gue bakal sebar di mading depan sama kelas tu cewe, Maru sama Leon sebar di mading Aula, sama kelas nya si Rehan, dia sekelas sama lo kan Mar?" Maru menganggukan kepala mengiyakan ucapan Gatot

"Agarish sama Reno, sebar di Ruang guru,Ruang kaspek, kita berangkat lebih pagi besok, gue udah nyuruh anak anak lain buat sebar ini di seluruh penjuru Serloyn" benar benar rencana yang sempurna, Agarish mengetatkan rahangnya emosi, lihat saja kedua orang itu akan habis di tangan nya

Tepat jam 12 malam, para inti Aravngoz mengendap endap bak maling memasuki kawasan Serloyn, setelah memarkirkan motornya di warung terdekat, menaiki pagar belakang sekolah dengan hati hati

"Serem banget anjir" ujar Boni memegangi jaket Maru yang berada di depan nya, memang suasana Serloyn di malam hari sangat mencekam, gelap dan sepi, apalagi saat mereka sempat melewati pohon Mangga di taman belakang

"Jangan lebay deh, lo gapernah di samperin setan jepang sih" Maru dengan kesal melepaskan cengkraman Boni pada jaket kulit nya, bisa lecek jaket mahal nya itu

"Si sadako sadako itu ya Mar?"

"Lo nyebut nama, setan nya malah dateng nanti" mendengar itu, Boni langsung mengantup kan mulut rapat rapat, sial ketakutan terbesar nya selain kemarahan sang Abah adalah Hantu

"Oke, kita mulai mencar" ujar Gatot mengintrupsi mereka, mereka mulai berepencar bersama pasangan nya masing masing

Yang paling susah disini adalah, Roni dan Agarish, mereka harus membobol pintu Ruang guru dan kaspek, memakan waktu lumayan lama memang, namun ini semua harus di selesaikan secepat mungkin
_____________________________

Keesokan harinya, Agatha sudah siap mengenakan seragam SMA Serloyn High School, dirinya memaksa untuk pergi ke sekolah dengan alasan ada ujian penting hari ini, dan dirinya sudah ketinggalan beberapa materi, padahal Agatha sama sekalii tidak memikirkan materi materi memusingkan di sekolah nya

"Berangkat bareng bang Rifky" ujar Retno masih parno dengan kejadian yang menimpa putrinya itu, Eudora adalah keluarga yang bekerja di bidang perkantoran dan industri, banyak pesaing pesaing yang ingin menjatuhkan bisnis Eduora yang tidak main main maju nya, sudah meluas sampai ke seluruh dunia

Retno sendiri memiliki banyak musuh, entah itu dari persaingan bisnis atau yang lain, jadi Terkadang ia harus superprotektif terhadap anak anaknya, apalagi anak perempuan satu satunya

"Iya pah.." ujar Agatha gregetan sendiri, pasalnya Retno sudah mengatakan itu lebihh dari 3 kali, Agatha sampai bosan mendengar nya

"Yaudah abang, sama Agatha sekolah dulu mah pah" setelah menyalami orang tuanya Agatha dan Rifky pergi menuju sekolah

Sementara itu di gerbang Serloyn entah itu di luar maupun di luar dipenuhi para Murid yang baru berangkat, ada yang di antar maupun menggunakan kendaraan sendiri

Pekikan kaget terdengar saat dari atas tiba tiba turun banyak nya kertas bergambar kan seorang Siswi yang jelas sangat mereka kenal menunggunakan pakaian terbuka, yang sangat kontras dengan sifat nya yang mereka kenal

Agatha Or Alya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang