Mata seorang gadis terbuka dengan dahi mengkerut merasakan pusing di area kepala nya, ia bangun mencoba duduk dengan menyenderkan badan di kepala kasur
"Gue di mana" gumam nya menatap sekitar yang terasa asing, jelas ini bukan kamar nya, terakhir yang di ingat agatha menemani clara ke club, lalu mereka minum segelas wisky, lalu.....
"AAAAAA" agatha spontan teriak saat merasakan samping nya bergerak gerak, di sana terdapat seorang laki laki dengan kaos oblong hitam dan kolor dengan warna senada, yap benar itu agarish
Agatha segera beranjak dari atas kasur pergi ke kaca full body di pojok kamar, matanya melotot kaget saat melihat dirinya yang hanya memakai tangtop hitam dengan banyak bercak merah di leher dan tulang selangka gadis itu, bahkan terdapat beberapa si area dekat dada, agatha mendesis pelan mengumpati cowo itu
"Agarish brengsek!" umpat agatha berjalan mendekat kearah agarish yang masih memejamkan matanya damai, sialan santai sekali cowo itu
Tanpa aba aba agatha menaiki perut cowo itu lantas langsung menjambak rambut yang kemarin malam ia remat untuk menyalurkan kenikmatan atas pangutan mereka berdua
"AGARISH BRENGSEK!!!" teriak agatha menjambak brutal rambut cowo itu, membuat agarish bangun dari tidur nyenyak nya
"Aduh! Ta aduh ta sakit!" lengguh cowo itu merasakan kulit kepala nya yang seperti akan lepas sangking kuat nya tarikan agatha
"Cowo mesum lo! Sibal sekiyahhh!" ujar agatha mengikuti umpatan yang sering ia dengar dari drakor yang sering ia tonton
"Apasih ta! Sumpah siapa yang mesum?!" ujar agarish tidak mengerti, ia mencekal lengan cewe itu menghentikan aksi jambakan nya
"Apasih sayang, kenapa?" tanya agaris lembut menahan senyum saat melihat banyak bercak merah di leher agatha, tentu saja itu ulah nya, namun tatapan nya kembali datar saat melihat kedua netra agatha yang berkaca kaca
"hey, ko nangis?" ujar agarish mendudukan dirinya dirinya masih dengan agatha yang tengah mewek di atas nya
"Lo, l-lo perkosa gue ga?" ujar agatha mulai terisak memikirkan dirinya yang sudah tidak di segel
"Lo ngomong apa sih? Mana ada gue perkosa lo!" bantah agarish menyugar rambut hitam legam nya yang berantakan karna ulah pacar nya itu
"T-terus ini apa? Ini, ini, ini?" ujar agatha menunjuk satu persatu tanda merah yang ada di dirinya, agarish mencoba sekeras mungkin menahan tawanya, melihat tanda di atas dada cewe itu agarish kembali mengingat dirinya yang hampir kelepasan tadi malam
"Aga! Ko malah bengong!"
"eh hehe, i-iya itu gue yang bikin, hehe" aku agarish dengan cengiran di akhir
"tuh kan! Lo perkosa gue!" rengekan agatha semakin keras membuat agarish panik
"Engga engga, gue cuma cium cium doang ga sampe sejauh itu!, lagian lo duluan yang mancing, cium cium gue mana pake tanktop kaya gitu doang lagi" Agatha melotot, kenapa jadi dirinya yang salah? Pikir agatha, padahal memang dia yang salah
"Kok jadi salah gue sih! Gue kan mabok lo aja yang baperan!"
"Ya namanya juga cowo normal ta" gumam agariah pelan, tidak berani menatap agatha yang sedang di rundung emosi
"Hwaaa! Ya terus ini gimana merah merah gini?!" keluh agatha frustasi memandang bercak merah keabuan yang terdapat banyak di area leher nya
"Tutupin pake apa tuh yang buat make upan?" agatha mengerutkan alis memikirkan maksud agarish
"Fondation?" tanya agatha memastikan yang di angguki cowo itu "fondation gue kan di rumah, emang lo punya?"
"engga, gue kan cowo masa pake begituan" agatha menggeram kesal mendengar ucapan cowo itu, mengambil bantal di atas kasur lalu memukul brutal ke arah agarish
"Lo yang buat lo harus tanggung jawab! Putus aja kita kalo lo ga bertanggung jawab gini!!" mendengar ancaman itu mata agarish sontak melotot kaget, cepat cepat ia mengambil smarpohone di atas nakas menekan kontak seseorang
"Halo rish" suara serak seseorang terdengar dari sebrang sana
"Ron, tolong beliin gue fondation, merek apa aja terserah" ujar agarish yang ternyata menelfon roni untuk di mintai tolong
"anjir lo rish, gue masih ngantuk" Agarish mengerutkan dahi kesal, jelas jelas ini sudah siang, dasar malas
"Gue kasih upah, 200 rebu gimana?" ujar agarish tanpa pikir panjang, lebih baik kehilangan 200 ribu daripda putus dengan agatha
"Siap laksanakan!" terdengar sorakan dari sebrang sana sebelum roni menutup telfon nya sepihak
"Udah, roni lagi beli fondation, gue tanggung jawab kok, jangan putus" ujar agarish merengkuh gadis itu kedalam pelukan nya
"Gue laper, tanggung jawab lo kasih gue makan!" agarish terkekeh pelan mendengar ucapan cewe itu
"Lo mandi, biar gue masakin" agatha mengagguk menanggapi ucapan agarish "baju,lo ambil aja di lemari"
Saat agarish yang akan beranjak, namun di tahan agatha " baju yang mana, ambilin gue takut salah ngambil"
"Ambil yang lo suka sayang" ujar agrish di sertai senyum manis nya, lalu benar benar keluar dari kamar meninggalkan agatha yang sudah senyum senyum seperti orang gila
"Gila gila...pacar gue sweet amat"
____________________________________
"Nih makan" ujar agarish menyodorkan sepiring nasi goreng dengan sosis di depan agatha, yang di sambut binar bahagia oleh cewe itu, lalu mengambil tempat duduk di depan agatha
"Ati ati masih panas" titah agarish saat melihat agatha yang mulai menyendokan nasi goreng yang masih mengebul itu, meniup nya beberapa kali lalu menyuapkan nya ke dalam mulut
"Haaaa haaa" nasi goreng yang tadi sudah di tiup ternyata masih panas, walaupun merasa kepanasan namun agatha tetap mencoba mengunyah nasi goreng di mulut nya
Saat sudah di telan, agatha tertawa sembari menatap agarish begitupun dengan cowo itu
"Kan udah gue bilang, masih panas" ujar agarish tertawa kecil
"Enak ga nahi hoyeng nya" puji agatha dengan candaan receh nya, tapi entah kenapa candaan garing itu malah membuat agarish tambah kencang tertawa
tingtong~
"Siapa?" tanya agatha di sela sela dirinya mengunyah makanan, yang di balas angkatan pundak oleh agarish
Cowo itu pergi ke pintu depan untuk melihat siapa yang datang
"Nih" ujar seseorang dari luar memberikan paperbag kecil kearah agarish, roni dengan wajah bete nya melaksanakan amanat agarish dengan iming iming 200 rebu
"Mana mana" ujar roni sembari menggoyangkan tangan yang ngeadah mengode meminta upah yang sudah di janjikan, agarish mengeluarkan uang 250 untuk upah roni dan harga foundation
"Thanks, btw lo beli begituan buat apa?" tanya roni yang sedari awal sudah penasaran
"Kepo, udah sono makasih" usir agarish langsung menutup pintu apart nya, meninggalkan roni yang mencak mencak di sana
"Ye! Untung temen lo" ujar roni memberi gestur ingin memukul pintu, lalu mengibaskan uang 250 yang ada di tangan nya
"Lumayan buat ngapel"
End.
Hehe, vote guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha Or Alya
RandomAlya, vokalis kebanggan SMA 07 jakarta yang punya mimpi besar namun sangat bertolak belakang dengan keluarga, sang papah yang seorang jendral TNI angkatan darat sangat membenci mimpi alya Agatha, si anak kaya raya yang hidupnya hanya stuck di satu p...