Awas typo
Seperti yang Jeno perintahkan bahwa jaemin tidak boleh pulang telat. Setelah bermain bersama sahabat sahabat nya jaemin pulang sebelum Jeno pulang, membersihkan diri lalu membantu pelayan untuk memasak.
Jam pun menunjukkan pukul tepat tujuh malam.
Yang arti nya Jeno pulang, dan terdengar dari suara pintu terbuka menampakkan sesosok manusia sedingin crush ketika sudah punya yang lain.
Jaemin berlari kecil, menghampiri Jeno.
"Hyung."
Jeno menatap jaemin, lalu tersenyum kecil dan disaksikan langsung oleh simanis dan membuat yang diberi senyuman mematung.
"Jaemin." Namun suara rendah itu membuyarkan semua nya segera jaemin mengembalikan ekspresi nya.
Setelah nya mereka berdua menuju meja makan, lalu jaemin dengan sigap mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk untuk Jeno tak lupa untuk diri nya sendiri pula.
Dan kedua nya makan dengan tenang.
"Hyung.."
"Hm"
"Mama mengatakan besok malam kita harus pergi ke acara pesta ulang tahun papa."
"Merayakan?"
"Eum hanya kerabat keluarga Hyung dan ayah lalu aku dan Hyung, mama bilang kita membuat suprise untuk papa dan Hyung lalu ayah yang harus mengalihkan papa."
"Baiklah."
•••••
Setelah makan kedua nya kini berada di ranjang, duduk berdampingan, jaemin dengan buku pelajaran nya dan Jeno dengan buku berkas nya..
Keduanya sama sama fokus, tapi tak lama jaemin menurunkan buku nya, ia merasa lelah melihat semua tulisan tulisan sakti yang mampu merusak otak ketika lelah.
Jeno sedikit merasakan pergerakan kecil jaemin setelah itu ia menoleh kesamping dan mendapatkan jaemin melamun. Mata nya cukup menandakan bahwa dia mengantuk terlihat binar mata nya dan sedikit bewarna merah.
Perlahan tangan Jeno yang berada disamping jaemin tergerak untuk membawa kepala itu kepundak nya sebelum jatuh karena mengantuk.
Jaemin kaget dan mata nya membola tetapi ia hanya diam, dia terlalu ngantuk.
Setelah nya jaemin menyamankan kepala nya di pundak kokoh sang suami, mata nya ikut menatap apa yang dibaca oleh Jeno.
"Mata ku sakit." Keluh jaemin menatap sedikit grafik dan tulisan lalu gambar gambar yang membuat kepala nya sakit.
Setelah nya telapak tangan Jeno yang berada dipundak jaemin ia gerakkan untuk menutup mata jaemin.
"Tidak usah melihat."
Tak disangka perbuatan nya mampu membuat jaemin terlelap. Jeno sedikit tersenyum karena hembusan nafas jaemin yang teratur.
Perlahan ia menjauhkan telapak tangannya dari wajah jaemin, dan berganti profesi untuk mengelus elus kepala jaemin agar nyaman.
Seakan angin malam merasuki Jeno untuk berbuat begini pada jaemin. Alam gaib saja ingin mereka bersama.
Baru juga bilang angin malam merasuki makin jadi...
"Selamat tidur cerewet."
••••••
Pagi nya heboh dengan jaemin yang sibuk mencari cardigan sekolah nya. Berakhir dibantu Jeno dengan mengatakan bahwa berada di ruangan khusus pelayan ketika menyetrika baju.Dan kini jaemin dan Jeno berada teras sambil menunggu mobil keluar, keduanya sudah akan memulai hari seperti biasa.
Kini kedua nya sudah dimobil, seperti Biasa kedua nya punya jarak didalam mobil, ntah takut ketauan Ama supir apa karena malu.
Dan tak terasa sudah sampai didepan gerbang sekolah jaemin, saat hendak membuka pintu mobil jaemin menghentikan kegiatan nya dan menatap Jeno. Jeno yang ditatap memberikan tatapan bertanya,
3
2
1
Cupppp
Jeno kaget setengah hati..
Lalu dengan kekuatan secepat Boboy petir jaemin keluar dari mobil dan berlari...
Jangan ditanya bagaimana Jeno, ia merasakan sedikit rasa panas diwajah nya yang tidak ia ketahui apa itu!!
Dan jangan ditanya keadaan Supir nya...
Hampir kejang.
Segini dulu gess bagi bagi waktu otak. Mikir alur cerita ini Ama cerita lainnya wkwk
Maklumi yaaa hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
husband is paralyzed
FanfictionOn Going! pure story from the author's imagination. if my story is similar with someone else's then I apologize bxb area!!!!!! Nomin-!! homophobia bisa skip mungkin ada sedikit adegan dewasa jadi harap anak dibawah umur menyingkir.