.

3.5K 270 30
                                    

awas ada typo.



















"Keluar dari rumahku sekarang juga."

°°°°°°°°°

"Jeno!"

"Kau siapa berani sekali!."

"Aku kekasih mu!"

"Bawa dia keluar dari sini!"

Perintah mutlak Jeno. Bagaimana bisa rami masuk tanpa dicegat oleh bodyguard nya.

Jaemin hanya diam. Pikiran nya sedikit melayang ntah kemana.

Jeno menyadari itu, lantas menyentil pelan hidung jaemin dan membuatnya tersadar.

"Jangan berpikir berlebihan."

Jaemin menatap Jeno dengan tatapan bingungnya.

"Dia hanya teman ku."

"Tapi-"

"Dia gila." Seakan tau apa yang akan jaemin tanyakan.

"Jangan berbohong." Cicit jaemin sambil memainkan ujung bajunya.

Jeno tertawa. Suara nya terdengar walau samar namun jaemin dapat mendengar nya dengan jelas.

Sedikit terpana dengan suara itu namun harus buyar karena ia akan memukul Jeno.

"Kenapa malah tertawa!"

"Kau lucu."

"Tidak ada yang lucu. Aku cemburu tau Hyung!"

Jeno malah makin tertawa dan membawa jaemin kedalam pelukan nya walau mendapat pukulan ringan dari jaemin.

"Dia bang rami. Anak dari rekan ayah. Sifat nya memang seperti itu."

"Seperti itu apa? Dia aneh."

"Dia terobsesi pada apapun yang dia suka."

"Pantas Hyung bilang dia gila. Berarti dia menyukai Hyung?"

Jeno mengangguk, sambil mengelus rambut jaemin.

Walaupun Jeno itu kaku tapi dia berusaha buat jadi yang terbaik buat jaemin. Tidak pernah mengungkapkan cinta tapi jaemin tau Jeno itu tidak pernah mengatakan itu tetapi perlakuannya begitu nyata dan tulus jaemin dapat rasakan itu.

"Jangan dengarkan dia."

Tapi disisi Jeno, ia begitu takut sesuatu terjadi pada jaemin.

Ia tau bagaimana sifat rami, bagaimana bisa rami datang kemari. Bukannya dia berada di Maroco. Andaikan dirinya bisa berjalan sudah pasti dengan tegas ia mengusir rami agar tak pernah kembali.

Malah kini Jeno yang menenggelamkan kepala nya diceruk leher jaemin.

"Jangan tinggalkan aku."

Lirih Jeno yang terendam. Bahkan jaemin tak mendengarnya tapi terkejut karena Jeno memeluknya erat.

Tapi tak ingin memikirkan apapun ia membalas pelukan itu, mengelus elus punggung lebar Jeno pelan.
















••••••••••••

Setelah drama drama jaemin cemburu pada bang gila rami kemarin kini jaemin sudah kembali sekolah.

Seperti biasa tadi dia diantar oleh Jeno.

Ia masuk kedalam kelas dapat dilihat bahwa ketiga sahabatnya itu tengah terdiam sembari berhadap hadapan.

Jaemin heran, biasa nya mereka bertiga itu ramai sekali. Mengalahkan pemandu sorak.

Berjalan mendekati, lalu mengagetkan mereka.

husband is paralyzedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang