Awas typo.....
Jaemin kini tengah tertidur dikamar sang mertua..
Mama Jeno kini tengah berada diruang keluarga, mencoba menghubungi sang anak namun Tidak diangkat..
"Ck, mengapa bisa aku mempunyai anak yang kembar seperti tembok."
Ide terlintas begitu saja dipikiran mama Jeno..
Kebetulan sekali..
Ia mencari nama Jeno disana, dan ketemu!!
Mama Jeno agak kesal dengan nama yang tertera disana..
Ia mencoba, panggilan masih berdering..
Tak lama
1
2
3
'jaemin ada apa?'
/Udah ketebak lah yekan pake hp Saha?/
"Ini mama Jeno."
Jeno sedikit terkejut, memang ia tadi mengabaikan panggilan mama nya..
Tapi jelas jelas yang menelfon nya adalah jaemin...
"Bagus ya, karena sudah menikah seenak nya saja tidak menerima panggilan mama!"
'ma.. aku sibuk'
"Jangan alasan Lee."
'baiklah, ada apa?'
"Mama ingin bertanya."
'Tentang?'
"Apakah kau mengenal wanita bernama ahn jein?"
Jeno terdiam, darimana mama nya tau nama itu?
'aku mengenalnya.'
"Jadi apa kau tau?"
Jeno orang nya peka kemana arah pembicaraan mama nya...
Dan sebab itu lah, Jeno berdehem.. mama Jeno jelas tau apa yang anak nya dehemkan..
"Katakan kepada mama Lee!"
'aku tidak ingin mengganggu privasi jaemin.
Biarkan dia bicara sendiri'
Mama Jeno terdiam, benar apa yang dikatakan oleh Jeno..
"Huft...baiklah"
'kenapa mama tiba tiba bertanya?'
/Awas lu pada komen. Kamu nanya?. Awas lu/
"Jaemin hampir pingsan karena wanita itu."
'dia baik baik saja?'
Terbesit rasa khawatir disuara Jeno...
Mama Jeno tersenyum geli mendengar anak nya mengkhawatirkan jaemin..
"Mama rasa jaemin akan sakit."
Dalam hati mama Jeno meminta maaf kepada menantu nya namun ini kali pertama Jeno khawatir dan sebagai seorang ibu, mama Jeno bisa mengetahui jika anak nya tengah khawatir..
'mama'
Rasa nya ingin tertawa keras...
"Apa? Kau mengkhawatirkan jaemin? Bicara langsung pada nya nanti."
Lalu panggilan diputuskan sepihak oleh mama Jeno..
•••••••••••
Malam nya, setelah makan malam bersama mertua jaemin kini berada dikamar, ia masih harus beristirahat jadi besok ia harus izin kepada pihak sekolah, karena mama mertua nya..
Jaemin diam baring diranjang yang mana itu adalah kamar Jeno..
Kamar dengan nuansa sedikit err horror.
Jaemin menatap langit langit kamar, masih memikirkan apa yang takdir lakukan...
Masih tidak percaya, ia ingin tidak mempercayai namun ini kenyataan...
Jika ayah nya tau, mungkin akan stress..
Tak lama ponsel jaemin bergetar, ada panggilan masuk.
Melihat ponsel nya, terkejut hingga bangun dari tiduran nya..
Mata nya membulat lucu..
Jantung nya berdegup kencang seakan akan pergi..
Apa yang harus ia lakukan?!!
Dengan gemetar ia mengangkat panggilan itu..
Menetralkan nafas nya...
"H..Hyung"
'kau tak apa?'
"Emmm tidak.."
'badan mu panas?'
Jaemin reflek memegang dahi nya, agak terasa panas memang namun bagi jaemin normal..
"Tidak.."
'minum obat mu lalu pergi tidur lah.'
"Baiklah.."
"H..Hyung"
'ada apa?'
"Apa kabar?"
Ada keheningan, jaemin seperti nya salah bicara...
'aku baik.'
Jawaban itu mampu membuat jaemin maraton jantung...
'jangan banyak bicara. Tidurlah"
Panggilan tersebut diputus oleh Jeno..
Entah sana nya yang salting atau emang pengen akhiri percakapan..
Pendek guys,, maaf
Sebel soal nya!!! Harus nya hari ini saya dapat kaos paskib eh malah ga berangkat ngajar jadi ga dapat dan harus nunggu Kamis depan😭 gegara temen ngajak pulang dan aku itu boncengan sama dia..
Mana temen yang lain Manas manasin...
Kasih masukan dong kalimat buat bales mereka pamer baju🥲🤌
KAMU SEDANG MEMBACA
husband is paralyzed
FanfictionOn Going! pure story from the author's imagination. if my story is similar with someone else's then I apologize bxb area!!!!!! Nomin-!! homophobia bisa skip mungkin ada sedikit adegan dewasa jadi harap anak dibawah umur menyingkir.