Awas typo.
Saat ini jaemin memilih pergi menuju kantor Jeno. Semalam ia berjanji pada Jeno untuk membawakan bekal dan si Jeno pun hanya mengiyakan saja.
Setelah kejadian beberapa jam yang lalu, jaemin berusaha menahan rasa sesak di dada. Tak dipungkiri bahwa diri nya merasa sakit yang amat dalam di lubuk hati nya.
Setelah sampai, jaemin segera masuk kedalam. Dan menuju meja resepsionis untuk bertanya apa Jeno berada di kantor nya.
"Permisi. Apa tuan Jeno ada?"
"Ada keperluan apa dengan tuan Lee?" Tanya sang penjaga resepsionis.
"Emm. Saya ingin mengantar makan siang nya."
"Ya?. Tunggu sebentar ya saya cek dulu."
Jaemin memandangi bagian dalam kantor Jeno. Terkesan elegan namun Mewah ia cukup terpesona sehingga suara perempuan menyapa Indra pendengaran nya.
"Apa yang kau lakukan disini?!" Seorang wanita menghampiri jaemin, dan jaemin menoleh kearah suara dan seketika jaemin menahan jijik dan menahan untuk tidak menjulid.
Wanita dengan pakaian minim ketat bewarna hitam, menampilkan aurat. Jaemin merasa jijik hampir ingin muntah.
"Hanya ingin melihat tuan Lee saja." Jawab santai jaemin. Seperti nya jiwa lakik nya keluar
"Berani berani nya!Jeno sedang sibuk sebaik nya kau pergi saja!"
"CK. Wanita memang sedikit merepotkan." Guman jaemin pelan.
"Kau pikir kau siapa berani sekali masuk kesini?!"
"Dan kenapa kau begitu berisik! Apakah ini kantor milik mu? Seenak nya saja mengusir diriku."
Dengus jaemin, apakah ia tak tau jika aku pasangan Jeno Hyung batin jaemin.
"Kau berani melawan hah?! Lihat diri mu begitu aneh!"
Jaemin heran mengapa wanita ini sangat sensi sekali. Rasa nya ingin ia benturkan kepala wanita ular ini Kedinding.
"Ekhm..."
Jaemin dan wanita itu menoleh ke sumber suara, dan ternyata ada Guanlin dan Jeno disana. Gualin hanya menatap mereka biasa saja dan Jeno dengan tatapan datar nya
"Sedang apa kalian?" Tanya Guanlin.
"Jenoooo" wanita itu merengek manja kearah Jeno dan mendapat tatapan jijik dari jaemin.
Saat hendak memeluk lengan kekar itu Jeno menepis nya duluan dan mendapat rengekan yang menjijikkan.
"YAK kenapa kau menghempaskan ku?!" Jeno tak menjawab dan malah memanggil jaemin.
"Kemari." Jaemin diam menatap Jeno, dan Jeno menanggap raut wajah jaemin. Seperti nya Jeno harus segera membuat pernyataan agar tidak terjadi kesalah pahaman.
"Tak apa. Kemari lah."
Akhir nya jaemin mendekat dan berdiri disamping Jeno. Memegang erat tas bekal yang ia bawa.
"Apa yang kau bawa?"
"Eh?.. itu makan siang untuk mu dan juga kak Guanlin" jawab jaemin.
"Kau siapa?! Mengapa sangat dekat dengan Jeno?!" Wanita itu tak terima.
"Jangan berteriak Evelyn." Tegas Guanlin, sedangkan Jeno asik menanyai jaemin, entah roh apa yang merasuki nya.
"Sebaik nya kekantor ku saja." Ajak Jeno sedangkan jaemin hanya diam menurut saja, segera ia mendorong kursi roda Jeno."
"Eh yak!!! Jeno kekasih mu itu aku! Bukan dia!!!" Guanlin yang merasakan panas pada kuping nya pun segera memanggil bodyguard untuk mengusir Evelyn.
Sedangkan dikantor pribadi Jeno, kini jaemin duduk disofa dan Jeno yang berada disamping nya.
"Jangan salah paham."
"Eung?"
"Dia hanya teman." Jelas Jeno singkat padat.
Jaemin hanya ber oh ria, perlahan jaemin membuka tas bekal yang ia bawa dan membukanya. Semua lauk kesukaan Jeno.
Segera ia berikan kepada Jeno sepiring nasi dan beberapa lauk. Dan Jeno hanya diam tak menerima membuat jaemin heran dengan itu.
"Suapi."
Mata jaemin membola.
"Jangan mendelik. Kau terlihat buruk, suapi saja aku."
Dan dengan sedikit gemetar, jaemin menyuapi Jeno. Dan diterima baik oleh Jeno
Tak sengaja jaemin melihat bekas luka kecil di pelepis Jeno, tak tau kenapa ia berani untuk mengelus nya membua Jeno menatap jaemin.
"Apa Hyung tidak lelah menggunakan topeng?"
"Tidak."
"Hmm."
"Kau ingin melihat wajah ku?"
"Tidak. Tapi jika boleh baiklah."
"Wajah ku seram."
"Aku bukan anak kecil."
"Lain kali akan ku tunjukkan. Jika sudah mencintai mu."
Sungchan kini tengah mengajak shotaro makan siang. Tadi sehabis dari kampus sungchan tiba tiba ingin mengajak makan shotaro dan berisiniatif menjemput shotaro di sekolah TK.
Setelah menjemput, sungchan segera mengajak shotaro makan di resto bintang atas.
Hanya makan siang biasa. Tak lebih dari itu sungchan mengerjai shotaro yang berakhir mendapat pukulan ringan.
"Kau begitu kecil dan pendek. Makan saja yang banyak biar bisa menyaingi ku."
"Yakk!! Akan ku pukul kau" dan berakhir mereka berkelahi kecil disana.
"Hahahaha!" Sungchan tertawa puas.
"Kau manusia Titan menyebalkan!"
"Hahaha ya aku ini Titan.. Titan milik mu, ahahahaha" muka shotaro merah padam dan mendapat tawa kencang dari sungchan.
"Sudah sudah. Kau kalau kesal sangat cute."
Rayuan maut bapak Jamal rada rada menular ke sungchan.
"Kau. Dasar buaya udara."
Lama mereka berbincang bincang.
Segini dulu ges... Soal nya ada pasar malam didesa aku. Dan aku itu jualan hehe jadi maaf yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
husband is paralyzed
FanfictionOn Going! pure story from the author's imagination. if my story is similar with someone else's then I apologize bxb area!!!!!! Nomin-!! homophobia bisa skip mungkin ada sedikit adegan dewasa jadi harap anak dibawah umur menyingkir.