.

5.3K 481 73
                                    

Awas typo
























Seperti kata jaemin, ia akan mengajak sahabat sahabatnya itu bermain kerumah. Yang paling heboh adalah yangyang, dipastikan bahwa ia akan sangat bersemangat untuk melihat lihat.

"Wow... Paman dan bibi benar benar tidak salah dalam memilih menantu." Seru yangyang dan ketiga sahabat nya jengah dengan itu semua.

"Bisakah ekspresi mu itu biasa saja? Kau membuat ku jijik." Haechan berucap sembari menahan jijik.

"Kau benar benar tidak bisa melihat ku senang."

"Terserah." Kalah Haechan lalu duduk disofa.

"Aku akan mengambilkan minum."

Tidak lama kemudian jaemin kembali bersama
seorang pelayan yang membantu membawa cemilan untuk para sahabat nya itu.

Tidak ada yang istimewa didalam monsion milik Jeno dan jaemin,

"Bagaimana jika kita bermain game?" Tawar seungmin.

Dan akhir nya mereka bermain game hingga jam lima sore, setalah bermain seharian akhir nya Haechan yangyang dan seungmin pulang pada jam setengah tujuh malam.

Jaemin lelah, bahkan wajah nya yang penuh coretan tidak ia bersihkan. Ia merindukan ayah nya.

Tidak lama kemudian jaemin tertidur disofa dengan keadaan duduk. Dan tak lama kemudian Jeno pun pulang, melihat jaemin tertidur dengan muka penuh coretan, sedikit gemas namun ia harus menjaga image nya sebagai pria dingin.

Mendekat lalu membangunkan jaemin,

"Bangunlah."

Jaemin tidak terusik sama sekali, seperti nya jaemin memang lelah. Jeno pun akhir nya menyuruh maid mengambil tisu basah, ia akan membersihkan coretan diwajah jaemin.

Setelah benda tersebut didapatkan Jeno segera melap wajah jaemin pelan. Hingga mengganggu jaemin tidur dan akhir nya terbangun.

"Hyung..."

"Kekamar."

"Eung.. nanti saja"

Jaemin kembali memejamkan matanya.

"Jaemin."

"Eugh"

"Tidur. Dikamar."

"Yaaa"

Setelah itu jaemin berjalan sedikit sempoyongan kekamar nya. Dan Jeno pun menyusul dengan bantuan bodyguard nya.

.....

Setelah jaemin dibiarkan tidur kembali dikamar, Jeno masih dengan berkas berkas yang penuh dengan tulisan itu.

Jeno terdiam mendengar pintu terbuka, dan tampak lah jaemin yang membawa nampan berisi makanan dan teh hangat.

"Hyung."

"Hm"

Jaemin masuk dan meletakkan nampan di meja kerja Jeno, lalu diri nya berdiri diam didepan Jeno.

Jeno tak menghiraukan, namun ia merasa heran kenapa jaemin tidak duduk ataupun pergi kembali kekamar.

Melihat jam, menunjukkan pukul 10 malam.

"Tidak tidur?"

"A..aku tidak berani" jaemin berucap lirih namun ditangkap oleh pendengaran Jeno.

Jeno sadar. Sekarang tengah hujan badai, apakah seserius itu dia pada pekerjaan nya sehingga tak sadar dengan hujan badai.

husband is paralyzedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang