Absen kuy tau dari mana~
*****
Nala menggigil tak percaya. Di kamarnya kini ada dua lelaki bertubuh kekar dan tinggi berdiri. Yang satu berwajah manis dengan rambut pirang dan mata biru, yang satu lagi berwajah ketus dengan rambut hitam dan mata kemerahan.
Tetapi, bukan itu yang membuat Nala ketakutan. Dua lelaki itu memiliki sayap besar berwarna hitam gelap di punggungnya.
Nala melirik ke arah gelang yang ia pakai. Sejak menemukan gelang ini di hutan, ia jadi sering melihat hal-hal mistis. Ia pikir, semua itu hanya ilusi. Tetapi, apa dua lelaki ini juga ilusi?
"Sudah kubilang, kita tidak seharusnya tampil dalam wujud seperti ini," bisik si rambut pirang. "Ia pasti takut."
"Lalu? Dengan wujud manusia, begitu?" Si rambut hitam menjawab ketus.
Si rambut pirang memutar bola matanya sambil mendekat. "Tenang saja, Nona. Kami tidak bermaksud jahat." Ia berusaha menenangkan Nala.
Lelaki berambut hitam itu menaikan alis. "Kecuali, kamu berbuat macam-macam."
Si pirang buru-buru melirik. Tak suka diinterupsi.
"Perkenalkan saya Ashby. Dan ini Tuan Orfeas. Kami kehilangan sesuatu. Gelang berwarna emas dengan batu merah." Si pirang memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan tujuannya.
Nala membeku. Ia memegangi pergelangan tangannya yang tertutup jaket.
"Kami menemukan bahwa gelang itu berada di sekitar sini." Ashby berucap lagi. "Apakah Nona menemukannya? Atau barang kali menyimpannya? Kami akan sangat senang jika Nona bisa mengembalikan atau memberitahukan kepada kami."
Nala semakin bingung. Ia menahan napas. Mencoba menyusun kata-kata yang pantas. "Aku memang menemukannya."
"Kalau begitu, bisakah Nona mengembalikan gelang tersebut?" tanya Ashby. Mata birunya berpendar dengan senang. " Karena gelang itu tidak seharusnya dimiliki manusia."
Nala diam. Ia menelan ludah. "Masalahnya..." Gadis itu menggulung lengannya, memperlihatkan benda bundar berwarna emas melingkar di pergelangan tangannya. "Aku tidak sengaja memakainya dan gelang ini tak bisa terlepas."
Mendengar itu, lelaki ketus dengan sayap hitam besar di sebelah Ashby mengeluarkan aura mencekam.
"Nona, gelang itu adalah sebelah jiwa kami dan hanya boleh digunakan oleh orang terpenting di hidup kami." Ashby mencoba menjelaskan. "Itu artinya—"
"—kita harus menikah," potong Orfeas, makhluk bersayap hitam yang satu lagi dengan cepat.
Nala membelalak, "Ap-apa? Tetapi, aku masih SMA!"
**Bersambung**
KAMU SEDANG MEMBACA
AVARITIA
Fantasía//Rencananya up tiap hari// Follow dulu sebelum baca Hargai penulisnya dengan vote & comment yuk :)) ===== AKU HARUS MENIKAH DENGAN PANGERAN DUNIA BAWAH? *** Pada acara berkemah sekolah, Nala tak sengaja menemukan gelang emas berkilau di hutan pada...