Jungna berada di pesta ulang tahun salah satu teman kelasnya yaitu Sowon. Tentu saja ia pergi dengan sahabat-sahabatnya. Kali ini Sunghoon yang menyetir.Bukan acara yang sangat formal sampai harus menggunakan setelan dress dan jas. Jungna sangat bersyukur tidak harus repot mempersiapkan dan juga memakai dress cantik.
"Ladies and gentleman, kita semua sudah sampai ditujuan."
"Wah kita telat apa gimana ni? Udah rame aja."
"Barangnya jangan ada yang kelupaan." Heesung mengingatkan.
Semuanya sudah turun. Yerin, Heesung dan Sunghoon berjalan paling depan, Jungna dan Jake di belakang. Masing-masing sudah memegang kado untuk Sowon.
Pesta yang santai tapi sangat seru. Sowon tidak hanya mengundang teman kelas, bahkan temannya yang berbeda sekolah juga ada. Jake mengenal beberapa karena sempat bertemu karena pernah satu perlombaan.
Saking ramainya, kursi diluar sudah tidak ada yang kosong lagi. Sowon mempersilahkan mereka untuk duduk di dalam saja. Mereka duduk lesehan yang membentuk lingkaran.
"Won sumpeh gue sampe pegel duduk di dalam mobil, rumah lo jauh banget." ucap Yerin. Perjalanan menuju rumah Sowon memakan waktu sekitar 50 menit.
"Ngga kebayang sih harus bangun pagi terus."
"Yaelah lu mah bangun sepuluh menit sebelum bel, Sung."
"Sok tau banget nenek lampir, gue ngga pernah telat tuh." Heesung membela diri.
"Ngga pernah telat lobang hidung lo! Lo ngga telat cuma kehitung seminggu sekali aja."
"Gurunya yang kecepetan datengnya."
"Lo yang telat dongo."
"Santai dong monyed."
"Apa lo? Berantem?" tantang Yerin.
"Sini njing,"
Heesung mengambil balon huruf kemudian dipukulkannya di lengan Yerin beberapa kali. Yerin tentu membalas. Salahkan Sowon yang tidak langsung membereskan balon itu ketika mereka selesai berfoto.
"Ni ga dipisahin?" Sowon menatap khawatir keduanya.
"Gausah, lo ikutan gila nanti."
Sowon mengangguk kemudian lanjut mengobrol dengan Jake, Jungna dan Sunghoon. Tapi Sowon tidak bisa mengobrol lebih lama karena harus menghampiri tamu yang lain. Akhirnya Sowon pergi setelah mempersilahkan mereka untuk mengambil makanan di luar.
"Lo banyak kenalan ya disini. Gue planga-plongo aja." kata Sunghoon
"Ngga juga, cuma beberapa aja yang gue inget."
"Tapi kenalan lo cowo semua. Ngga asik ah."
"Lo mau gue kenalin sama janda tetangga gue?"
"Bukan janda juga kali."
"Lo cewe mulu dah heran."
"Dih anjir gue baru bahas sekali."
"Jungna!"
Gadis itu sedikit terperanjat karena terlalu fokus dengan kue di tangannya, apalagi suara Yerin yang melengking itu.
"Sudah berapa kali Heesung bohongin gue seminggu ini?"
Jungna meletakkan piring kecil yang berisikan kuenya kemudian mulai menghitung menggunakan jari-jarinya.
"Delapan."
"Tuh dengerkan! Lo tukang ngibul."
"Lo gampang dikibulin," Heesung mengedikan bahunya acuh yang membuat Yerin semakin geram dan kembali memukulinya.
Jungna menghabiskan suapan terakhirnya dan mengambil balon huruf yang lain kemudian memukulnya kepada Sunghoon.
Sunghoon yang masih mengobrol dengan Jake menoleh sambil bertanya kenapa dengan isyarat kedua alis yang terangkat. Jungna menggeleng dan mengatakan jika ia hanya ingin memukul seperti Yerin dan Heesung.
Melihat Jake yang kini tengah mengobrol dengan orang lain, Sunghoon juga mengambil balon dan ikut bermain seperti kata Jungna tadi.
Awalnya Jungna yang memukulnya duluan, tapi baru membalas tiga pukulan di lutut Jungna tangan Jake sudah tergerak memegang lutut gadis itu agar tidak terkena pukulan Sunghoon.
Sunghoon yang melihatnya tidak habis pikir. Jake tidak marah, wajahnya terlihat biasa saja yang semakin membuat Sunghoon menarik napas dalam-dalam.
"Jake gue tau lo berusaha lindungin Jungna, tapi ini balon doang please? Gue ngga mukul dia pake benda berbahaya oi!"
Yow lama ngga up nich
Ada yg nunggu tidak??!"ga ada~"
Oke gaoaoa🙏🏻
Jangan lupa vote komennya cantik, ganteng, manis, cakeup🫶🏻🫶🏻