32 - Timezone

50 9 0
                                    

Jake mengajaknya ke wahana permainan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake mengajaknya ke wahana permainan. Sudah lama sejak terakhir Jungna ke tempat ini. Tidak banyak yang berubah. Seketika wajahnya sumringah. Ia mengikuti Jake yang sedang mengisi saldo kartunya untuk bermain.

Matanya melihat bermacam-macam hadiah yang bisa ditukarkan nanti. Rasanya Jungna ingin mengambil semuanya. Kemudian matanya beralih ke arah macam-macam permainan yang sepertinya ada beberapa permainan baru.

Jake melihat Jungna yang melihat ke arah permainan, ia tersenyum tipis. Jungna terlihat antusias. Ia menunduk sedikit agar suaranya bisa terdengar oleh Jungna, disini lumayan berisik.

"Mau main apa dulu?"

Tanpa menjawab Jungna langsung menariknya ke tempat permainan bola basket.

Permainan dimulai, lemparan pertama Jungna langsung mencetak skor. Ia menjerit kegirangan yang membuat Jake tertawa. Tapi lemparan selanjutnya tidak ada yang mencetak skor, Jake mulai membantunya yang cukup membuat Jungna tercengang. Karena semua lemparan Jake masuk ring.

Anak basket. Jungna baru ingat.

Jake mengoper bolanya ke arah Jungna, menyuruhnya untuk memasukkan bola lagi. Tapi justru lemparan bola Jungna memantul. Tangan pemuda di sampingnya sigap menangkap bola yang hampir mengenai kepalanya.

"Na gapapa?" tanyanya panik.

"Ngga kok, gapapa."

"Hati-hati mainnya."

Beres dengan permainan basket, keduanya kembali mencari permainan yang menarik perhatian mereka.

"Jake ayo main ituuu," ucapnya mendongak menatap Jake.

"Anything for my princess."

Sayangnya Jungna tidak mendengarnya karena gadis itu sudah pergi menghampiri mesin capit. Jake menyusulnya dengan langkah cepat.

Percobaan Jungna yang ketiga hampir saja ia mendapatkannya, ia jadi kesal karena sangat sulit mendapatkan boneka panda yang diinginkan.

"Gue tau permainan ini ngga masuk akal tapi gue tetep pengen dapat pandanya."

Jake tertawa kemudian mengelus puncak kepalanya. "Sini gantian."

Hanya butuh dua percobaan Jake bisa mendapatkan boneka panda yang Jungna inginkan. Jungna yang kelewat senang tanpa sadar sampai memeluk Jake. Hanya sebentar kemudian ia melepaskan pelukannya untuk mengambil bonekanya.

Ia memperlihatkannya kepada Jake dengan semangat. Sekian lama ia ingin mendapatkan boneka dari mesin capit akhirnya terwujud juga berkat Jake.

"Lucu kan?"

"Iyaa lucu. Ayo lanjut main, mau main apa?"

Mereka bermain selama satu setengah jam lamanya. Jungna mulai kelelahan dan merasa haus, begitu pun dengan Jake. Jungna tidak lapar, ia ingin es krim. Jake menurutinya. 

Jungna's Diary | Jake EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang