"Pagi kawan seperjuanganku, sudahkah engkau belajar untuk ulangan hari ini?"
Yerin menyapa. Orang itu selalu punya energi lebih bahkan di hari Senin ditambah lagi jam pertama ada ulangan. Jungna sebagai sahabatnya kagum.
"Belajar sih sudah, tapi yang kayak lo tau soal ulangan ngga bakal ketebak bakal gimana. Yang dipelajari apa yang bakal keluar apa."
"Yaah... semoga bu Emi ngga ngasih soal yang susah dan masih bisa dinalar deh jawaban."
"Ngasal maksud lo?"
Keduanya tertawa. Yerin jadi ikut belajar bersama Jungna. Walaupun dirinya terlihat sangat mustahil untuk belajar, tapi entah mengapa melihat Jungna belajar membuat dirinya juga ingin ikut belajar. Mereka bertukar materi yang masih belum diketahui masing-masing.
Waktu masih tersisa sekitar dua puluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Teman kelas mulai berdatangan. Ada yang belajar sama seperti Jungna dan Yerin, ada yang hanya mengobrol alias gibah, ada yang sudah menuju kantin untuk sarapan atau memakan bekalnya.
Jungna kembali melirik jam tangannya. Tidak biasanya Jake datang lebih lambat dari dirinya. Murid teladan itu pasti selalu datang lebih dulu darinya. Bahkan ketika Sunghoon sudah datang pun Jake masih belum menampakan wujudnya. Kemana orang itu.
"Yer, Jake tumben belum datang jam segini. lima menit lagi bel masuk."
"Gue juga ngga tau dia kemana, ngga ada kabar."
"Hoon, Jake ada ngabarin lo ngga dianya datang telat."
"Ngga ada sih. Udah gue chat tapi WAnya ngga aktif."
"Duh kemana ya? Kemaren dia masih nganter buku ke gue kok."
Tak lama kemudian orang yang mereka bicarakan memasuki kelas disusul Heesung di belakangnya.
"Lo belum jelasin orang tadi itu siapa."
"Kan udah gue bilang tadi." Jake terlihat kesal karena Heesung terus-terusan bertanya kepadanya.
Jake menuju bangkunya yang berada di sebelah Jungna. Gadis itu tidak bertanya apapun, tidak ingin membuatnya semakin kesal.
"Morning all." tanpa disangka Jake menyapa Jungna, Yerin, dan Sunghoon lebih dulu.
"Pagi juga, tumben telat." balas Sunghoon.
"Ada urusan dikit."
"Gue ngga bakal nanya kayak Yerin lo udah belajar atau ngga. Ngerjain sambil tutup mata juga nilai lo bakal sempurna."
"Yee gundul. Lo pikir gue punya mata batin sampe bisa ngerjain sambil tutup mata?"
Jake dan Sunghoon tertawa. Disaat keduanya sibuk mengobrol, Jungna menoleh ke arah Heesung. Seakan bisa mengobrol tanpa bersuara, mereka bisa memahami arti tatapan itu satu sama lain.
Kemudian Heesung mengeluarkan ponselnya, mengisyaratkan untuk Jungna mencek ponselnya.
Heesung
Jake tadi dateng bareng cewe
Gue gatau cewe itu siapa, tapi keliatannya asing
Gue sendiri juga ngga pernah liat, kayaknya anak baruJungna
naik motor?
Heesung
She's hug him
Dia cuma bilang bantu cewe itu, ngga sengaja ketemu di jalan