Jamkos lagi.Jika kemarin Heesung berkeliaran ke seluruh penjuru sekolah, sekarang pemuda ini berada di kelas. Bermain bola bersama empat orang temannya.
Yerin dan Sunghoon masih menjadi orang sibuk. Sedang rapat untuk mempersiapkan classmeeting minggu depan.
"Ngga gabut lagi, Na?"
Jungna menoleh kemudian menggeleng. Lanjut mencoret-coret bukunya. Jake tidak merespon, mengalihkan perhatiannya kepada Heesung dkk. Perasaannya tidak enak dengan bola yang melambung kesana kemari.
"Jake liat gambar gue," tangannya menggeser bukunya yang langsung diperhatikan oleh Jake.
Berpikir sejenak, Jake memberikan jempol. Terkesan dengan gambar Jungna. "Bagus, Na. Ternyata lo ada bakat di gambar ya? Gue baru tau."
"Gue suka gambar. Tapi akhir-akhir ini mood gue tiba-tiba hilang aja buat gambar."
"Oohh... Mau gue bantu cari inspirasi? Kayak ke tempat-tempat yang buat mood lo bagus atau yang bisa jadi objek buat digambar."
"Lo mau bantu?"
Jake mengangguk, "kembangin bakat lo, kasian gue liatnya kayak nolep banget hidup lo."
"Bingung mau marah atau berterima kasih," gadis itu tersenyum paksa.
"Bercanda," kekehnya. "Gimana? Lagian kita juga lagi ngga sibuk tugas. Banyak waktu luang."
"Boleh deh."
"Ntar gue cari referensi tempat bagus. Lo mau tempat yang gimana?"
Ia berpikir sejenak. Sejujurnya tidak terlintas apapun di otak Jungna. Tapi Jungna ingin pergi ke tempat tenang dan lapang. Taman yang dipenuhi bunga misalnya.
"Ada?" Jake membuyarkan lamunannya.
"Jadi gini Jake..." Entah mengapa ia jadi ragu. Padahal Jake menawarkan diri untuk menemaninya mencari tempat agar ia mempunyai inspirasi untuk menggambar
"Hm?"
"Gue ngga punya tempat referensi. Tapi gue pengen ke suatu tempat."
"Bilang aja."
"Tau tempat yang kayak hamparan bunga gitu ngga? Gue pengen ke tempat yang tenang."
"Hmm... kayaknya gue pernah ke tempat kayak gitu. Nanti gue bawa lo kesana, semoga lo suka sama tempatnya."
"Thanks, Jake."
"Anytime."
Bughh
"Akh!" Jungna merintih.
Keadaan kelas mendadak hening. Heesung yang panik segera menghampiri Jungna. Mendekap juga mengelus kepala gadis itu untuk meredam teriakannya. Firasatnya mengatakan demikian.
"LEE HEESUNGGG!!!"
Kan...
Vote komennya jangan lupaaa
Lope banyak banyak