"Lo denger kan tadi pagi Heesung teriak-teriak nanya siapa perempuan yang bareng Jake tadi?" Sunghoon mengangguk.
"Dia datengin Jake tadi. Jake juga ngenalin dia, Eumji namanya. Eumji minta rekomendasi makanan dari Jake. Tentu Jake dengan senang hati bantu dia. Jake..."
Sunghoon tetap memperhatikan Jungna, bibirnya tersenyum. Tapi air matanya terus mengalir.
"Jake gandeng tangannya Eumji dan ninggalin gue. Entah kenapa gue jadi cengeng gini, padahal dia niat bantu loh. Ngga ada salahnya juga."
"Apa yang lo bilang bener, Jake niat bantu yang katanya anak baru itu. Tapi ngga harus pegang tangan kecuali mereka emang kenal atau deket. Ini pendapat pribadi gue," Sunghoon menatap langit yang berwarna abu-abu. Mendung.
"Sekarang lo lagi cemburu, Jung. Lo cemburu liat mereka."
"Gue ngga—"
"Jangan bohongin perasaan lo sendiri. Gue ga minta lo jujur ngakuin perasaan lo ke Jake atau gue. Tapi yang lo alamin sekarang, lo cemburu."
"Gue harus jelasin gimana ke Yerin sama Heesung... gue ngga mau perasaan gue ke Jake ketahuan."
Sunghoon tersenyum, "sebenarnya kenapa lo sembunyiin?"
"Cukup gue aja yang tau perasaan ini, gue ngga mau ngungkapin apa-apa. Takut pertemanan gue sama Jake bakal rusak."
"Ngga bakal ada yang rusak. Gue yakin Jake bakal ngejaga hubungan kita semua baik-baik aja."
"Ya... ngga ada yang bisa gue lakuin. Gue sendiri juga bingung harus gimana, ngga mungkin kan gue harus jujur."
"Semuanya terserah lo. Gue dukung apapun yang jadi pilihan lo selama itu yang terbaik, lo berhak bahagia," Sunghoon tersenyum.
"Tapi Eumji..."
"Lo bisa tanya langsung sebenarnya sekenal apa Jake sama Eumji itu. Daripada nebak-nebak sendiri cerita benernya gimana."
"Apa ngga bakal ketahuan gue terlalu kepo?"
"Bilang aja ini pertanyaan atas dasar sahabat aja, kenapa ada rahasia antar sahabat? Gitu."
"Apa gue juga harus jujur ke Yerin sama Heesung alasan gue nangis tadi?"
Sunghoon menghadap penuh ke arah Jungna. Tangannya menepuk-nepuk pelan puncak kepalanya.
"Keputusan ada di lo. Tapi lo tau sendiri dua orang itu keponya gimana. Bisa-bisa malah ngomel gegara ngga dikasih tau kan?" ia tertawa.
"Bener sih, apa ngga apa-apa kalo gue cerita soal ini?"
"Yakin sama gue, pasti mereka juga mau yang terbaik buat lo kok. Liat kan seberapa khawatirnya dua orang itu pas lo nangis?" Jungna mengangguk.
"Nah, jadi ngga perlu khawatir oke? Semuanya bakal baik-baik aja. Lo cuma perlu tanya ke Jake soal Eumji. Apa hubungan mereka sebenarnya. Kalo emang ngga mau ngungkapin isi hati lo ke dia ya gapapa, ngga usah dipaksa. Yang terpenting sekarang kejelasan tentang Eumji aja. Dah, ngga usah sedih sedih lagi."
Jungna terdiam sejenak. Walaupun Sunghoon pendiam dan sering dijaili, ia tetap menjadi pendengar sekaligus sahabat yang baik.
"Makasih ya, Hoon. Makasih banyak," ia menghamburkan pelukannya kepada Sunghoon. Sunghoon tertawa.
"Iyaaa sama-sama," ucapnya sembari membalas pelukan Jungna.
" Mau balik ngga nih? Lumayan lama loh kita di rooftop. Udah mau masukan juga, atau lo mau bolos?"
"Balik aja, ntar gue makin bingung mau alasan apa ke mereka."
"Dasar hahahaha, yaudah kuy."
VOTE KOMENNYA JANGAN LUPAAA
♡♡♡♡♡♡