"Eh halo Jungna, lama ngga ketemu."
"Lama apanya njir, lo bedua baru ketemu minggu lalu. Bukan trahun lalu."
Eunwoo nyengir dan mempersilahkan adik-kakak itu untuk masuk. Jungna berjalan paling belakang mengikuti Jungkook. Ia melihat takjub rumah Eunwoo yang terlihat sangat nyaman. Untuk pertama kalinya ia memasuki rumah Eunwoo. Biasanya hanya Jungkook yang mengunjungi rumah laki-laki tampan ini.
"Eh ada Jungkook. Cewe cantik itu siapa?"
Dengan sopan Jungna menyalimi wanita paruh baya yang sudah bisa dipastikan jika wanita itu adalah ibu Eunwoo.
"Jungna tante, adeknya kak Jungkook."
"Ooh adekmu ya? Kirain pacarmu Woo."
Kedua mata Jungna membulat. Biasanya ia akan disangka sebagai pacar kakaknya. Untuk pertama kalinya ada yang mengira jika dirinya adalah pacar dari seorang pemuda tampan.
Ia mengulum senyum. Jungkook yang melihatnya memasang muka sinis.
"Orangnya emang jarang keluar tan, mageran dianya."
"Dih enak aja lo," bisiknya. "Ngga kok tante, jangan percaya sama kakak saya. Musyrik hehe."
Hal itu tak luput dari perhatian Eunwoo. Ia tertawa pelan melihat pertengkaran kecil antara Jungna dan Jungkook.
"Yaudah dilanjut ya. Tante mau ke belakang dulu."
"Kalian juga duduk aja dulu, gue buatin minum."
Selepas kepergian Eunwoo dan ibunya, kakak beradik itu kembali melanjutkan pertengkaran mereka.
"Ngga usah norak, kayak baru liat rumah bagus aja lo."
"Gue baru pertama kali ke rumahnya ya wajar kali. Sewot aja anda."
"Harusnya gue ngga ngajak lo kesini. Kalo lo ngga ada kan gue bisa rebahan aja di kamarnya Eunwoo."
"Lah lo duluan yang ngajak kok sekarang malah nyalahin gue."
"Paham situasi dong, gue kan basa-basi doang."
"Ngga ikhlas lo? Padahal sendirinya yang maksa. Ya maklum si udah umurnya jadi pelupa."
"Jangan ngajak gelud, lagi di rumah orang," Jungkook menyandarkan kepalanya di punggung sofa sembari memejamkan matanya.
"Awas aja nyuruh minta masakin."
"Awas aja lo minta gue jajanin novel." balas Jungkook.
"Awas aja curhat cewe lagi ke gue, ngga langgeng pokoknya hubungan lo."
"Prenjon sampe mampus kapok lo."
"I hate you."
Untuk kali ini Jungna kalah debat. Ia tidak bisa membalasnya lagi.
"Love you too."
Jungkook terkekeh lalu dengan paksa menciup pucuk kepala Jungna. Entah mengapa rasanya senang jika mengerjai adiknya sampai kalah debat seperti sekarang. Wajah ngambek Jungna terlihat menggemaskan di matanya.
"Eww najis banget," katanya dengan ekspresi wajah menjijikkan.
Tak lama kemudian terdengar bunyi dering pesan masuk dari ponsel Jungna.
Jake
dimana?
vote komen juseyoooo🙏🏻🙏🏻🙏🏻