"Jungna!"
Gadis yang sedang bermain bersama kucingnya di halaman rumah itu menoleh ke arah rumah. Mamanya memanggil.
"Iya ma sebentar! Snowy ayo masuk dulu. Aku dipanggil mama."
Ia melangkah masuk dengan kucing putih di gendongannya. Tangannya tak henti-hentinya mengelus sayang.
Sampai di dapur, matanya melihat sang mama sedang menyusun beberapa kotak makan ke dalam totebag merah muda berukuran sedang.
"Kenapa ma?"
"Ini dianter ke rumahnya Jake ya. Kemaren mama Jake udah ngasih banyak ke kamu."
Ya bagaimana tidak, gaun, sepatu, tas, bahkan sampai aksesoris yang dipakainya kemarin saat acara diberikan begitu saja kepadanya. Katanya sebagai ucapan terima kasih dari mama Jake karena ia bersedia ikut ke acara tersebut.
"Kak Jungkook ada?"
"Dia masih ada kelas, kamu mau nunggu dia pulang atau naik ojol aja?"
"Naik ojol aja deh ma, mumpung makanannya masih anget."
"Yaudah hati-hati ya."
Mamanya masih sibuk menyusun. Lalu Jungna menatap Snowy. Suatu ide terlintas di kepalanya.
"Ma."
"Kenapa?"
"Aku bawa Snowy ya?"
"Heh ngga usah, repot kamunya. Nanti hilang kucingnya."
"Ih ngga hilaaangg, yakin deh. Percaya sama Jungna."
"Nanti kalo kabur kamu nangis lagi. Udah kucingnya ngga usah dibawa."
"Kan cuma sebentar maaaa, boleh ya ya yaaaa. Kasian Snowy juga mau jalan-jalan."
"Yaudah. Tapi jangan lama-lama disana, cepet pulang, Di rumah Jake ngga ada pasir kucing kan?"
"Oki dokie," ucapnya tersenyum lebar karena mendapat izin membawa Snowy.
Jungna pun naik ke lantai atas untuk bersiap-siap. Memakai jaket kuning dan celana panjang berwarna pink. Boneka kesayangan Snowy disimpan di saku jaketnya.
Siap dengan dirinya sendiri, ia mengambil tas ransel kucingnya yang berbentuk seperti telur dengan bagian depan yang transparan. Kemudian memasukkan kucing putih yang sedaritadi memperhatikannya mondar-mandir.
🧋🧋🧋
Jungna sudah sampai dikediaman Jake. Ia menekan bel rumah tersebut menunggu sang pemilik membukakan pintu.
"Jake!"
"Jungna? Sama siapa kesini? Kenapa ngga bilang?" pemuda itu celingak-celinguk untuk mengetahui siapa yang mengantar gadis ini ke rumahnya.
"Gue mau kasih kejutan. Tadaaa!"
Ia membalikkan badannya memperlihatkan Snowy dengan raut yang kebingungan. Saat melihat Jake, ia baru mengeluarkan suaranya.
Fyi, Snowy kucing yang sangat irit suara. Suaranya akan terdengar jika meminta makan dan bertemu dengan Jake.
Walaupun Jungna sering mengganggunya Snowy tidak bersuara sama sekali. Bisa dibilang pasrah.
"Halo Snowy, how are you cutie."
"Dia banyak makannya plus banyak tidurnya, rumput aja dimakan sama dia."
"Heh!" Jake terbelalak.
"Ya bukan gueee, dianya gigit-gigit rumput halaman depan waktu main. Gue aja kaget."
"Ngga boleh makan rumput, itu bukan makanannya."
Meow
"Mama ngasih ini. Nyokap lo ada?"
"Ada lagi di belakang, ngurus taneman. Sini masuk."
Jake menuju dapur untuk meletakkan makanan yang dibawa oleh Jungna. Di ruang tamu, Jungna melepaskan Snowy dari kandangnya. Hewan berbulu itu mulai menciumi sekitarnya.
"Eh Jungna sama siapa kesini?"
"Tante! Tadi kesini naik ojol hehehe. Disuru anter mama makanan." jawabnya.
"Duh repot-repot, kok naik ojol? Kenapa ngga minta jemput Jake aja?"
"Gapapa tantee, soalnya Jungna mau ngasih kejutan."
"Kejutan apa tuh?"
Jungna menoleh ke belakang mencari keberadaan Snowy. Tadinya kucing itu masih ada di atas sofa, sekarang sudah tidak ada.
"Jake! Snowy hilang!"
Tinggalkan jejaknya yaa🤍🤍