35. misunderstanding

2.3K 319 77
                                    

"KALIAN!?"

Mendengar suara Layla keduanya pun dengan cepat mengentikan aksi mereka

"N-nona"

"Dasar pembantu tidak tau mal-"

Layla hendak menampar pelayan tersebut namun George dengan sigap menahannya

"Cukup Lee"

"Dasar bajingan sialan!"

Plak

George menampar wajah Layla dan gadis itu menangis sejadi-jadinya hingga akhirnya ia membuka mata dan ternyata

"Tadi cuma mimpi...."

Layla dengan cepat melihat ke arah jam dan ternyata ini baru pukul 19.00 ia pun menyeka air matanya dan berusaha untuk menenangkan diri

Namun saat berjalan ke arah jendela ia melihat mobil George yang baru saja memasuki mansion sungguh ia tak kuasa lagi menahan air matanya

"George....." Rengeknya lalu bergegas untuk keluar kamar namun ia tersandung karpet hingga membuatnya terjatuh

"Karpet sialan! Lihat saja aku akan membuat george membuang mu!" Kesal Layla pada karpet yang tidak bersalah itu

Ia pun berjalan keluar dan sesampainya di anak tangga ia melihat pelayan baru itu menyapa George dan tentu saja hal itu membuat air matanya mengalir semakin deras

"GEEOORGEEEEE!"

"Padahal aku tidak tuli, tapi dia selalu berteriak saat memanggil ku" batin George sambil menunggu Layla yang menuruni anak tangga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Padahal aku tidak tuli, tapi dia selalu berteriak saat memanggil ku" batin George sambil menunggu Layla yang menuruni anak tangga

Sesampainya di lantai bawah Layla langsung memeluk George dan menangis sejadi-jadinya hingga membuat George dan sang pelayan baru yang melihatnya jadi kebingungan

"Lee? Kenapa? Ada apa katakan padaku?"

George tak mengerti ucapan Layla karena ia berbicara sambil menangis dan menarik-narik jasnya layak seorang bocah nakal yang habis di pukuli

Ia pun menangkup pipi Layla dan menatap gadis tersebut serta menyeka air matanya

"Katakan dengan benar Lee aku tidak mengerti"

"S-sakit" ucap Layla pada pipinya

"Pipi ku kenapa?" George pun melihat kedua pipi gembul itu dan tidak ada tanda luka ataupun goresan sama sekali

"Kau b-bajingan sialan!" Umpatnya sambil memukul dada George

George yang sudah lelah pun semakin kesal hingga ia pun memanggil seluruh pelayan di mansion untuk berkumpul

Disaat semuanya berkumpul Layla masih setia memeluk dan menyembunyikan wajahnya di dada George dengan menangis

"A-ada apa tuan?" Tanya sang kepala pelayan

REVENGEWhere stories live. Discover now