REVENGE

47. Fiancé

"Tapi Zoe aku masih tidak mengerti!"

"Mengerti kenapa lagi? Bukankah dia sudah memperbolehkan mu membawa istrinya?"

"Iya tapi tetap saja, perasaan ku tidak enak!"

"Yasudah kalau begitu katakan saja padanya, jika kau tidak jadi membawa Layla"

"Tidak bisa, aku sudah membuat kesepakatan"

"Kalau begitu terima saja!"

"Kau tidak mengerti Zoe"

"Cukup Leo kau datang kesini membuat kepala ku pusing saja, haduh!"

"Ngomong-ngomong bagaimana keadaan bayi mu? Sehat?"

"Tentu, meski kemarin sempat mengalami kecelakaan kecil"

"Jangan khawatir, akan ku cari siapa pria yang menabrak mu kemarin malam"

"Sok pahlawan sekali"

"Aku memang pahlawan, pahlawan yang tampan dan menawan!"

"Ketampanan mu tidak bisa menyelamatkan nyawa orang!"

"Aish, siapa tau saja ada orang yang kena serangan jantung lalu menatap wajah ku dan-"

"Dan langsung gagal jantung, sudahlah Leo terima saja kenyataan, wajahmu itu memang tampan namun kau bodoh"

"Zoe jangan berkata seperti itu"

"Kenapa? Memang kenyataan"

"Aku tau namun hati ku sakit dan tidak bisa menerima kenyataan itu!"

"Sudahlah, jika kau datang kesini hanya untuk membuatku pusing lebih baik kau pulang saja"

"Jangan begitu, aku ini tamu"

Leo membaringkan tubuhnya di sofa dan berbicara seorang diri sementara Zoe sibuk memasak di dapur

"Heh tamu, kau lapar tidak?"

"Aku masih memiki-"

"Jika tidak ingin makan akan ku usir kau"

Mendengar ucapan Zoe membuatnya pun bergegas beranjak dari sofa dan berlari ke meja makan

"Aromanya enak, apa makanannya enak?"

"Coba saja sendiri"

"Enak, enak sekali"

"Aku senang kau menyukainya"

"Tapi ngomong-ngomong, soal pemuda yang di rumah sakit waktu itu, kau yakin itu-"

"Sepertinya, aku juga tidak tau mungkin mereka hanya mirip"

"Mungkin"

"Kami tidak sengaja bertemu saat aku menolongnya dari segerombolan anak-anak yang membully nya"

"Sungguh kebetulan yang luar biasa, sama seperti kebetulan dimana George memperbolehkan aku membawa Layla"

"Kira-kira kenapa yah?"