REVENGE

63. Last day

Pagi ini George di datangi oleh sekertaris dan pengacaranya, mereka berkumpul di ruang kerja milik George.

"Ini dokumen yang anda minta tuan, silahkan di tanda tangan" ucap pengacara Choi

George menandatangi surat-surat penting yang ia minta di atas namakan untuk "Lee Layla Evangeline Arthur"

Setelah itu ia memeriksa beberapa dokumen beserta dengan gugatan cerai, karena kontrak mereka hanya enam bulan jadi George sudah mempersiapkan segala persiapan untuk perceraian mereka

Jadi sekarang tinggal menunggu sidang yang akan di laksanakan dalam dua hari lagi

"Apakah anda yakin dengan keputusan anda tuan Cony? Jika belum siap maka saya akan ajukan pengunduran agar sidang dilaksanakan Minggu depan."

"Tidak, aku rasa istri ku juga tidak akan setuju jika di undur jadi tolong secepatnya" jawab George

"Baiklah, jika anda sudah menandatangani surat ini saya akan menunggu nona Lee, kapan ia akan tiba?"

"Sekarang ia sedang dalam perjalanan kembali ke Korea jadi besok surat ini sudah di tanda tangan jadi jangan khawatir."

Setelah berbicara sebenarnya dengan George, akhirnya pengacara itu pamit pergi karena pekerjaannya masih banyak

Keluarnya sang pengacara, kini masuklah pria bertubuh kekar dengan mengenakan Hoodie putih menghampiri George

Ryan melempar iPad miliknya ke meja George, media saat ini tengah di hebohkan akan desas-desusnya perceraian CEO muda dari salah satu perusahaan terbesar di Seoul

Dan terlihat dengan jelas wajah george dan Layla terpampang di layar iPad itu, banyak komentar-komentar buruk juga mengenai Layla yang bersangkutan dengan tuan Arthur

George membaca beberapa komentar yang membuatnya naik pitam dimana komentar-komentar mengatakan jika "George pantas menceraikan Layla agar masa depannya terjaga,"

"Bagaimana bisa seorang pria dengan segudang prestasi bisa menikahi seorang gadis yang tidak jelas statusnya?"

"Wajar saja jika mereka bercerai, lagipula gadis itu tidak layak untuk pria seperti jeon Cony"

"Jeon Cony memilih keputusan yang tepat jika benar-benar menceraikan gadis itu!"

"Wah buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, bukankah dulu tuan Arthur dan istrinya bercerai karena istrinya bermasalah? Ini benar-benar epik"

"Benar-benar seperti di drama, ku harap aku bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi wanita yang dinikahi jeon Cony selanjutnya!"

"Jeon Cony akhirnya sadar dan memilih untuk membuang beban (istrinya) agar bisa hidup nyaman!"

"Omo mengapa cepat sekali cerainya? Apakah jeon Cony kurang puas dengan layanan istrinya? Wah aku jika jadi jeon cony akan lebih memilih menyewa J*l*ng dari pada bersama gadis seperti itu hahahah"

Membaca banyaknya komentar buruk yang mengarah ke Layla membuat hati George semakin sakit, ia semakin merasa bersalah pada Layla

Sakit ini mungkin tidak seberapa dengan rasa sakit yang Layla terima ketika George masih di gelapkan oleh rasa benci dan dendam miliknya

"Sekertaris jeon,"

"Iya pak?"

"Aku ingin kau mengurus masalah ini, aku tidak ingin ada komentar buruk mengenai hubungan aku dan Layla selama proses perceraian,"

"baik, pak"

"Walau sedang proses perceraian, Layla masih tetap istri ku jadi aku tidak ingin ada yang menghina istri ku."