Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Selesai"
"Sudah selesai?"
"Iya nona, anda sangat berani"
"Wah, George lihat sudah di jahit!" Heboh Layla sambil menunjuk bagian pinggang ramping miliknya yang barusan di jahit oleh perawat
Karena luka tembakan yang mengenai Layla tidak terlalu parah akibat pertolongan jus strawberry yang ia kantongi dan ia hanya menerima 4 jahitan di bagian pinggangnya
Selama perjalanan pulang Layla tak henti menyentuh bekas jahitan lukanya hingga membuat George harus menegurnya
"Jangan di pegang-pegang, apakah lukanya masih sakit?"
Layla menggeleng-gelengkan kepalanya lalu memalingkan pandangannya ke luar jendela
Flashback
"Maafkan aku...George"
"APA MAKSUDMU LEE!?"
"Maaf, karena"
"Karena apa?"
"Ini bukan darahku...."
Bak di sambar petir George langsung meraba bagian pinggang Layla dan mendapati sebuah botol jus strawberry yang bolong di tembus peluru tembakan tadi
"Sialan kau Layla Lee!"
Sungguh puas Layla menertawakan George karena tadi sangat khawatir padanya padahal biasanya yang bersikap dramatis Layla namun tadi malah sebaliknya
"Apa ada yang terluka? Biar ku cek"
Layla mengangkat sedikit bajunya dan terlihat pinggang rampingnya itu terluka dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak
"Oh sialan ternyata memang darahku, hanya saja bercampur jus strawberry ini"
George yang melihat hal tersebut langsung menggendong Layla dan membawanya ke rumah sakit
Sedangkan Nicky dan Ryan menetap di mansion untuk mencari orang yang melakukan penembakan di mansion tadi
Flashback end
Sesampainya di mansion George membantu Layla untuk keluar dari mobil dan hendak memapahnya untuk berjalan namun Layla menolak dengan alasan ia masih kuat
Ketika memasuki mansion George dan Layla di sambut oleh Carl karena George juga ingin berbicara dengan Carl jadi Layla kembali ke kamar seorang diri
"Bagaimana, apa kalian menemuka siapa yang menembak?"
"Kami berhasil menangkapnya"
"Kemana dia?"
"Tuan Ryan dan tuan Nicky membawanya ke kantor polisi tuan"
"APA!?"
"Maaf tuan, saya ingin menghentikan mereka namun mereka sangat kuat saya tidak mampu"
"Apa gunanya berpisah dengan Nico jika berdua saja mereka bagaikan satwa liar"
