•Bab°°1

68.7K 4.4K 150
                                    

~Happy Reading~

.

.

.
"Ayo pulang"

"Ish apaansih lepasin gak, gue gak mau pulang Astaaa" rengek seorang pemuda ketika di seret keluar dari sebuah arena balap oleh kembaran nya

"Pulang Angga!"

Mendengar nada dingin dari kembaran nya, pemuda yang di panggil Angga itu langsung menunduk

"Maaf Abang~" lirih nya pelan masih menundukkan kepalanya

Sang kembaran yang di ketahui bernama ASTA menghela nafasnya

Menghadapi tingkah adik kembar nya ini memang sangatlah butuh kesabaran

Asta menangkup kedua pipi Angga

"Pulang ya..disini tidak baik, bahaya" ucap Asta lembut membuat Angga mendongak menatap Abang kembarnya itu

"Hmm, tapi Asta harus traktir Angga es krim.." ucap Angga mencebikkan bibirnya

Asta mengangguk pelan, kemudian menggandeng tangan adik kembarnya menuju mobil

"Eh Asta motor Angga ketinggalan~"

"Beli lagi"

Angga mendengus selalu seperti itu pikirnya..
.

.

.

.

"Pelan-pelan tidak akan ada yang mengambil" ucap Asta ketika melihat Angga sangat lahap memakan es krim

"Biarin suka-suka gue lah.." nah balik lagi ke mode awal

Hanya ketika Asta marah, barulah Angga mode nurut plus adik yang baik. klo Asta udah normal maka Angga akan kembali ke mode aslinya yang gak bisa kalem :)

Asta hanya diam memperhatikan Angga yang lahap sekali memakan es krim itu

"Udah habis..mau lagi dong" ucap Angga santai yang langsung mendapat tatapan tajam dari Asta

"Ish iya udah.." Angga memalingkan wajahnya cemberut

Asta terkekeh pelan kemudian membayar es krim yang di makan Angga, setelah itu mereka memutuskan untuk pulang..
.

.

.

.

Ceklek

"Kamu tuh mas aku udah bilang berapa kali jangan pernah berani menemui wanita itu lagi"

"Kamu yang terlalu cemburu buta Nadia, dia itu hanya partner kerja ku"

"Alah alasan.."

Prang'

"CUKUP YA NADIA AKU UDAH CAPEK SELALU DI TUDUH SAMA KAMU,,LEBIH BAIK SEKARANG KITA PISAH!!"

Angga menggeleng ribut mendengar penuturan papa nya itu, dia berlari menghampiri kedua orang tua nya yang tengah bertengkar

"Nggak hiks papa, mama udah cukup jangan berantem lagi hiks "

Aura Asta menggelap melihat Angga yang menangis sambil bertekuk lutut di hadapan orang tua nya itu

"Bangun Angga!" ucap Asta ketika sampai di dekat Angga

Angga menggeleng dengan air mata yang masih mengalir di pipi nya

Asta mengangkat Angga secara paksa membawa nya kepelukan nya dan menatap tajam kedua orang tua nya

"Jika kalian memang tidak bisa saling percaya dan malah menyakiti satu sama lain. khususnya kami, lebih baik kalian memang pisah"

Setelah mengatakan itu Asta menggendong Angga menuju kamar mereka..

.

.

.

.

"Asta hiks papa mama"

"Tidak papa, itu yang terbaik"

Asta terus menenangkan adik kembarnya yang tak mau berhenti menangis, ini memang sudah biasa untuk mereka

Setiap berada di rumah ini, tidak ada satu hari pun tanpa mendengar pertengkaran orang tua mereka

Itu juga salah satu alasan kenapa Angga menjadi anak yang nakal dan sering keluar rumah mencari hiburan

Berbeda dengan Asta, dia hanya menyibukkan diri untuk pendidikan dan menjaga adik kembarnya Angga, Asta tak terlalu peduli dengan orang tua yang juga tak memperdulikan dia dan Adik kembarnya..

"Asta bacain novel dong" pinta Angga ketika sudah sedikit tenang

Salah satu cara supaya Angga melupakan masalah nya memang dengan membaca atau mendengar cerita novel

Dan Asta akan menjadi pembaca yang setia untuk Angga

Asta mengambil salah satu novel yang ada di kamar mereka, kebetulan itu baru mereka beli jadi belum di baca

Asta membacanya dengan tenang

1 jam kemudian

"Ish nyebelin bgt sumpah, masa dari awal sampai mau end nih pemeran utama menderita mulu, cuma pas end aja dia bahagia udah gitu bahagianya sederhana banget lagi..dah lah gak terima gue.." gerutu Angga kesal setelah mendengar kisah sang pemeran utama di novel yang di bacakan Asta

Asta hanya mendengar kan kekesalan kembaran nya itu

"Mana nama nya perpaduan dari kita lagi Asta ya kan "ANGGASTA" Angga dan Asta bener kan?"

Asta hanya mengangguk saja terlalu malas untuk menanggapi celotehan kembaran nya itu

"Sudah tidur"

"Ish gue lagi kesel kok di suruh tidur sih ah "

Asta tak mendengar kan Angga dia membaringkan Angga secara paksa, memakaikan nya selimut kemudian berlalu ke ranjang satunya lagi untuk tidur ..

"Asta.." lirih Angga ketika Asta sudah memakai selimut juga

"Hmm"

"Belum di puk-puk"

Asta tersenyum tipis kemudian bangkit menuju ranjang di sebelah nya

"Pejamkan mata" Angga menurut dan saat itu juga Asta mempuk2 kepala Angga pelan penuh kasih sayang

Hingga dengkuran halus di dengar Asta, dia mencium kening Angga kemudian bangkit dan tidur di ranjang nya menyusul Angga ke dalam mimpi.

.

.

.

.

"Eungh.." lenguh seorang pemuda ketika mentari pagi menerpa wajahnya

Dia bangkit mendudukkan diri dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya

"Hmm kok kamar gue beda " ucap nya memperhatikan tempat dia berada sekarang

Setelah beberapa menit nyawanya terkumpul dia beranjak dari ranjang dan menuju cermin yang ada di kamar itu

"WHATT, MUKA GANTENG GUE KEMANAAA..?"

"Berisik Angga"

.

.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Gimana?

Typo tandai~

Thankyouuuuuuuuu💕

7Mei2023

ANGGASTA  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang