•Bab°°32

14K 1.6K 110
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

"Asta duduk dulu sayang.." ucap Nadia melihat Asta yang sedari tadi mondar-mandir di depan pintu mansion mereka

"Asta khawatir sama Angga, perasaan Asta gak enak" ucap Asta akhirnya

Sedari Angga berangkat tadi dia tidak bisa tenang, apalagi setelah melihat mata sembab Angga.

Asta yakin ada sesuatu yang tidak beres, tapi karena dia tidak ingin membuat angga marah. Jadilah dia menurut untuk tidak ikut.

Asta berlari menuju kamarnya. semua menatap Asta sendu, Mereka juga khawatir terhadap bungsu keluarga ini.

Tak lama Asta datang dengan membawa sebuah laptop

"Laptop untuk apa dek?" Tanya Liam mendekati Asta

Asta tak menjawab, dia mengotak-atik laptop itu untuk mengetahui apa yang terjadi. dan jarinya berhenti di sebuah rekaman CCTV tepat saat Asta dan Liam mengobrol.

Asta membesarkan volume nya

Seketika airmata mengalir di pipinya melihat Angga yang pergi dengan memegang dadanya, setelah mendengar ucapan Asta tadi.

Asta menggeleng ribut, dia tidak menyangka ucapan nya akan didengar dan menyakiti Angga

"Asta bodoh" setelah mengatakan itu Asta hendak berlalu keluar tapi suara Haris menghentikan nya

"Asta mau kemana?"

"Mencari Angga, Asta yakin Angga tidak baik-baik saja sekarang. Asta udah nyakitin Angga Pa, Ma, Abang hiks "

Liam mendekati Asta dan membawanya kepelukannya

"Stt sudah katanya mau cari Angga, ayo kita cari. Abang temani"

Asta mengangguk, mereka hendak pergi tapi..

Tring~

suara pesan masuk menghentikan langkah mereka

Asta mengambil handphone nya dan seketika dia mengeraskan rahangnya, tatapan nya berubah menjadi penuh amarah

"Sialan"

Liam mengambil handphone yang hampir di hancurkan oleh Asta, dia melihat apa yang menyebabkan Asta emosi

"BRENGSEK"

Haris dan Nadia terkejut melihat amarah kedua anak nya itu, mereka mendekat

"Kenapa?"

"Angga di sekap, dan pelakunya minta Asta membebaskan Angga sendirian.." ucap Liam berusaha menetralkan emosinya

Ya isi pesan nya foto Angga yang terikat dengan kondisi tidak sadarkan diri dan lokasi yang dikirimkan pelaku, dia juga bilang Asta harus membebaskan Angga sendirian jika ingin Angga selamat..

"Asta harus membebaskan Angga" Asta hendak pergi tapi tangan nya di tahan oleh Liam

"Kamu akan menuruti pelakunya, bagaimana jika itu jebakan?"

"Asta tidak peduli Abang, Yang penting sekarang Angga. Asta gak mau Angga kenapa-kenapa.."

Asta melepas cekalan tangan Liam, kemudian pergi menuju lokasi di sekap nya Angga menggunakan mobil sport nya.

'Menyentuhnya, aku pastikan mereka mati dengan cara paling mengenaskan'

.

.

.

.

Kini Asta sudah sampai di lokasi yang dikirim pelaku penyekapan itu, dia turun dari mobilnya dan memperhatikan sekitar..

ANGGASTA  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang